Mohon tunggu...
Fikri Rizkia Prisyabil
Fikri Rizkia Prisyabil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Elektro Unirvesitas Muhammadiyah Yogyakarta

Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana teknologi canggih bisa mengubah dunia? Di blog ini, saya akan mengajakmu menjelajahi dunia energi terbarukan, pendidikan, dan ekonomi. Dengan gaya bahasa yang santai namun informatif, saya akan berbagi cerita, analisis, dan ide-ide segar yang semoga bisa menginspirasi kita semua untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kesukaran Akses Listrik Bangsa

28 Januari 2025   20:23 Diperbarui: 28 Januari 2025   20:23 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/photos/black-electric-pylon-under-orange-clouds-during-daytime-Z_dnvde5wxc

Listrik merupakan hal yang menjadi fundamental dalam kegiatan pembangunan berkelanjutan, hal ini dibuktikan dengan kinerja dari instansi negara yaitu PLN atas rasio pasokan listrik di desa yaitu 99,92%, angka ini merupakan angka yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun faktanya, akses listrik ini belum sepenuhnya terakses dengan baik, hal yang menjadi sebuah kesulitan dalam akses listrik ini adalah peningkatan konsumsi listrik di daerah-daerah Indonesia yang besar.

Peningkatan konsumsi listrik merupakan hal yang wajar karena peningkatan ini didampingin dengan peningkatan penduduk. Akan tetapi, apakah dengan pemasokan listrik yang meningkat dapat meningkatkan produktivitas masyarakat, nyatanya pertanyaan itu belum terjawab. Masih banyak dari masyarakat yang hanya mengingkan akses energi masuk ke dalam wilayah mereka akan tetapi mereka tidak bisa memanfaatkan dengan baik akses listrik ini.

Jika pemanfaatan listrik belum bisa diterapkan oleh sebagian masyarakat, negara akan mengalami ketergantungan terhadap impor energi yang bertanda negara sedang berada di status Energy Insecurity. Apakah kita menginginkan kondisi negara di status tersebut? tentu tidak. dari penjelasan diatas seharusnya kita sudah memulai menyadari dan memulai dalam memanfaatkan dengan sebaik mungkin energi listrik yang ada di sekeliling kita.

Jikalau akses energi listrik sudah bisa kita rasakan dan bisa kita gunakan untuk keseharian kita maka itu bisa disebut sebagai sebuah previllage untuk diri kita, karena nyatanya akses energi listrik yang ada di Indonesia belum maksimal, jika previllage ini disia-siakan maka sama saja kita boros dalam menggunakan listrik yang hanya akan berdampak negatif untuk kehidupan kita dan generasi yang akan datang.

Kita bisa memulai dari menghemat penggunaan listrik untuk keseharian kita, dan mulai mengedukasikan kepada orang-orang yang berada di sekeliling kita untuk bersama-sama menghemat listrik dan memanfaatkan dengan baik akses energi ini untuk produkitivitas kita yang akan berdampak positif untuk negara dan generasi yang akan datang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun