Mohon tunggu...
Fikri Rizkia Prisyabil
Fikri Rizkia Prisyabil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Elektro Unirvesitas Muhammadiyah Yogyakarta

Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana teknologi canggih bisa mengubah dunia? Di blog ini, saya akan mengajakmu menjelajahi dunia energi terbarukan, pendidikan, dan ekonomi. Dengan gaya bahasa yang santai namun informatif, saya akan berbagi cerita, analisis, dan ide-ide segar yang semoga bisa menginspirasi kita semua untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bom Waktu untuk Krisis Lingkungan

22 Januari 2025   15:00 Diperbarui: 22 Januari 2025   15:00 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/photos/red-fire-digital-wallpaper-BdTtvBRhOng

Lingkungan yang bersih akan berdampak yang positif terhadap sektor - sektor yang fundamental di suatu negara. Nyatanya, lingkungan yang menjadi salah satu alasan sebagai faktor utama pendorong ekonomi, kesehatan hingga kesejahteraan masyarakat. Lingkungan yang baik akan menghasilkan output yang positif begitu juga sebaliknya lingkungan yang buruk akan menghasilkan output yang negatif. Lingkungan yang positif akan terbentuk jika masyarakat di dalamnya memiliki kesadaran untuk merawat dan menjaga lingkungan, jika lingkungan tidak dijaga maka kemungkinan besar untuk kesejahteraan masyarakat semakin menurun.

Gejala krisis lingkungan ini dimulai dengan angka deforestasi yang cukup tinggi di indonesia. Total deforestasi yang ada di Indonesia berada di angka 104,032,5 Ha sesuai dengan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statisitika ( BPS ) yang dirilis di 15 Januari 2024. dan tingkat pencemaran air golongan cemar berat berada di angka 59,05 % sesuai data yang dirilis oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutana di tahun 2022.

Jika gejala ini tidak dapat diselesaikan dengan cepat dan efisien maka besar kemungkinan Indonesia akan mengalami dampak negatif dari krisis lingkungan seperti polusi udara yang meningkat, meningkatnya emisi gas rumah kaca, meningkatnya penyakit pernapasan dalam masyarakat Indonesia.

Pemerinta sudah berusaha semaksimal mungkin dengan membuat program D-P-S-I-R ( Driving Forces-Pressures-State-Impact-Response) yang terbagi dalam setiap region yang ada di Indonesia. Jika program ini tidak didukung oleh masyarakat bagaimana bisa pemerintah dapat menciptakan lingkungan yang hijau yang akan mendorong ekonomi demi meningkatkan kualitas kesejathteraan masyarakat.

Diantara kegiatan - kegiatan yag dapat kita lakukan dapat dimulai dari :

  1. Memulai menggunakan energi yang bersih
  2. Memulai menggunakana peralatan - peralatan yang ramah lingkungan
  3. Mengkampanyekan dan mengedukasikan kepada orang - orang di lingkungan terkait kesehatan lingkungan

Harapanya dari kesadaran akan lingkungan ini kita dapat memaksimalkan dalam pengembalian lingkungan yang hijau

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun