Mohon tunggu...
Fikri Rizkia Prisyabil
Fikri Rizkia Prisyabil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Elektro Unirvesitas Muhammadiyah Yogyakarta

Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana teknologi canggih bisa mengubah dunia? Di blog ini, saya akan mengajakmu menjelajahi dunia energi terbarukan, pendidikan, dan ekonomi. Dengan gaya bahasa yang santai namun informatif, saya akan berbagi cerita, analisis, dan ide-ide segar yang semoga bisa menginspirasi kita semua untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pilihan Energi Masa Depan Bangsa

18 Januari 2025   14:22 Diperbarui: 18 Januari 2025   14:22 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/photos/three-person-riding-bikes-on-green-grass-field-8o4W9LZv6eo

Energi merupakan sebuah alat utama dalam roda siklus kehidupan, dikarenakan energi adalah salah satu pendorong dalam sektor rumah tangga, sektor pariwisata, sektor industri , dan sektor lain - lainya. Sesuai data yang dirilis oleh BPS pada tahun 2022 menyebutkan bahwa angka penggunaan listrik berada di angka konsumsi yang tinggi dibandingkan dengan penggunaan BBM atau LPG untuk sektor rumah tangga.

Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia maka penggunaan energi mengalami peningkatan. Meningkatnya konsumsi energi bisa bersifat positif yang berkaitan dengan meningkatnya produktivitas di Indonesia dan juga bersifat negatif yaitu meningkatnya persentase status inscecurity energy di Indonesia

Sesuai data yang dirilis oleh databooks.com di tahun 2023 yang ditulis oleh Adi Ahdiat, beliau menyebutkan bahwasanya Indonesia telah mengalami kenaikan angka produktivitas dari 2018 hingga 2022 sebanyak 4,8% yaitu di angka 86,55 juta. Tetapi angka ini bisa terhitung kecil karena belum setengah penduduk di Indonesia mempunyai kegiatan produktivitas. Ketika kita ingin menaikkan angka produktivitas maka kita juga harus memulai dengan lingkungan yang ramah lingkungan seperti pemilihan energi yang ramah lingkungan atau energi terbarukan.

Memilih dan memulai transisi ke energi terbarukan merupakan opsi jangka panjang yang bisa menghasilkan output yang besar terhadap perekonomian negara serta kesejahteraan sosial. Tidak bisa dipungkiri bahwa biaya untuk energi terbarukan sangatlah mahal tapi dengan kita berinvestasi di energi ini kita dapat mendukung transisi energi menuju green energy. Hal ini juga bisa bernilai positis untuk generasi masa depan karena mereka terbebas dari lingkungan yang tidak ramah lingkungan sehingga angka kesehatan di generasi masa depan memiliki nilai yang tinggi yang akan berdampak kepada peningkatan produktivitas sehingga negara dapat memenuhi target emas bangsa yaitu Indonesia Emas 2045

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun