Mohon tunggu...
Fikri Rizkia Prisyabil
Fikri Rizkia Prisyabil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Elektro Unirvesitas Muhammadiyah Yogyakarta

Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana teknologi canggih bisa mengubah dunia? Di blog ini, saya akan mengajakmu menjelajahi dunia energi terbarukan, pendidikan, dan ekonomi. Dengan gaya bahasa yang santai namun informatif, saya akan berbagi cerita, analisis, dan ide-ide segar yang semoga bisa menginspirasi kita semua untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Energi Bersih untuk Indonesia

16 Januari 2025   15:49 Diperbarui: 16 Januari 2025   16:00 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/photos/oil-rig-guADzpF9pDI

Energi merupakan sebuah alat yang fundamental dalam berkehidupan. Tanpa energi di alam ini, bisa dipastikan manusia akan sulit dalam menjalani kehidupan. Di dalam sebuah negara, kunci utama dalam mendorong sektor ekonomi adalah energi. Bagaimana bisa perusahaan bisa memproduksi sebuah barang tanpa adaasnya energi dan bagaimana bisa sebuah ditribusi barang dijalankan tanpa adanya energi. Energi yang biasanya dan banyak digunakan adalah hasil implementasi energi dari energi yang tidak dapat terbaru diantaranya adalah fosil dan minyak.

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang energi, kita harus mengetahui jenis - jenis energi. Energi bisa diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu energi terbarukan dan energi tidak dapat diperbaharui. Singkatnya, Energi yang bersifat terbarukan adalah energi yang dapat diperbaharui yang bersifat tidak akan pernah habis dan energi yang bersifat tidak dapat diperbaharui adalah energi yang bersifat terbatas karena persediaan sumbernya tidak selalu ada. Saat ini, masih banyak dari penduduk di dunia yang mayoritas masih menggunakan energi yang tidak dapat diperbaharui contohnya dalam kehidupan sehari - hari adalah minyak BBM. Sebagaimana yang disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM) Bahlil lahadalia yang dilansir oleh Detik.Bali pada 09 September 2024 yang menyebutkan bahwa angka produksi minyak di Indonesia lebih kecil dibanding angka impor minyak.

"Jadi produksi minyak Indonesia itu 221 juta barel dalam setahun. Impor kita 297 juta barel, terdiri dari 129 juta barel dalam bentuk minyak mentah dan 168 juta barel dalam bentuk bahan bakar minyak," kata Bahlil, Minggu (8/9/2024) dilansir detikFinance.  Dari pernyataan beliau kita bisa memahami bahwa tingginya angka tingkat konsumsi energi dalam kehidupan sehari - hari. Sektor yang paling dominan dalam menggunakan energi adalah sektor transportasi yang diperkirakan mencapai 50%.

Tentu hal ini dapat berdampak negatif untuk jangka panjang karena penggunaan energi yang tidak dapat diperbaharui yang tidak bisa dikontrol oleh pemerintah ataupun instansi -  instansi yang terkait. Salah satu dampak negatif yang terjadi adalah pemanasan global yang akan menyebabkan negara sulit untuk meningkatkan angka ekonomi di sektor pertanian karena terjadi pemanasan yang luar biasa. Maka dari itu sudah seharusnya kita sadar dan mulai merubah kebiasaan sehari - hari kita dalam menghemat listrik dan mulai menggunakan peralatan - peralatan yang ramah lingkungan.

Harapannya , dari kita memulai dalam membiasakan diri kita untuk menghemat energi kita dapat mengurangi kemungkinan - kemungkinan yang negatif dari penggunaan energi yang tidak dapat diperbaharui dan dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan hijau yang terbebas dari pencemaran ataupun  polusi udara.

Sumber :
https://www.detik.com/bali/bisnis/d-7531351/impor-minyak-ri-lebih-besar-dari-produksi-pemerintah-susun-3-strategi#goog_rewarded

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun