Mohon tunggu...
Fikri Rahmadi
Fikri Rahmadi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Globalisasi, Merdeka atau Dijajah

15 September 2016   19:05 Diperbarui: 15 September 2016   19:21 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Flickr Effervescent Me

Sebuah negara akan sangat sulit untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, sehingga dalam rangka memenuhi kebutuhannya, suatu negara akan melakukan interaksi kepada negara yang lain untuk bekerja sama. Interaksi yang terjadi begitu besar, dan hal ini lah yang kita kenal sebagai globalisasi. Globalisasi, dimana suatu negara akan menyebarkan pengaruhnya kepada negara yang lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Mau tidak mau, suka tidak suka sekarang kita berada pada era globalisasi. Globalisasi merupakan proses mendunia, atau dunia yang hampir tidak mempunyai sekat antar wilayahnya. Globalisasi mempunyai banyak sisi positif. Diantaranya memberikan era dimana hampir segala sesuatunya menjadi lebih mudah, seperti akses informasi yang luas, perdagangan yang besar, tekhnologi yang semakin canggih, pemerataan pembangunan,  akses wisata, dan lain-lain sehingga dunia secara keseluruhan bisa lebih berkembang dalam arti maju. Ditinjau segi ekonomi, negara mempunyai pasar yang besar untuk menjual produknya dan bisa memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Jika dari sisi budaya, kita bisa mengenal negara lain, belajar budaya orang untuk diambil sisi positifnya. Memberikan kemajuan yang luar biasa terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Namun terlepas dari itu, sisi negatif yang ditimbulkan juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Keadaan yang serba nyaman, terkadang membuat terlena hingga kita tidak sadar bahwa kedaulatan negara bisa terancam. Khususnya untuk Indonesia yang saat ini sebagai negara konsumtif. Indonesia merupakan pasar yang besar bagi negara lain. Sehingga negara lain belomba-lomba untuk berinvestasi di Indonesia. Hal  ini menimbulkan ketergantungan tinggi Indonesia terhadap negara lain, membuat beberapa sektor perekonomian Indonesia dikuasai oleh orang atau badan asing. Harga yang murah dan kualitas yang baik membuat konsumen Indonesia cendrung memilih produk luar negeri yang semakin mempersempit peluang usaha lokal untuk berkembang. Dari sisi budaya, kita sibuk dengan mempelajari budaya negara maju dan menirunya kedalam kehidupan sehari-hari yang membuat budaya asli mulai ditinggalkan sehingga kita bisa saja kehilangan jati diri bangsa kita sendiri. Bebasnya mengakses informasi pun dapat membuat moral dan akhlak "timur" penerus bangsa terkikis. mengakibatkan beberapa peristiwa yang sama sekali bertolak belakang dengan diri Indonesia seperti berpenampilan dengan pakaiannya yang kurang sopan dan sosialisasi antar individu yang lambat laun berkurang karena asik dengan gadget masing masing.

http://irapratiwii.blogspot.co.id
http://irapratiwii.blogspot.co.id
Maka dari itu, kita harus bijak dalam menghadapi globalisasi. karena apabila globalisasi ini dapat dimanfaatkan secara optimal, maka akan memberikan dampak positif  yang  luar biasa,  baik untuk pertumbuhan ekonomi negara atau perbaikan kualitas individu. Namun apabila kita lengah dan tidak memproteksi diri, maka kita akan terjajah secara tidak lansung oleh negara yang telah lebih siap terhadap globalisasi. Langkah yang dapat diambil untuk memproteksi diri terhadap pengaruh globalisasi diantaranya adalah dengan menanamkan rasa cinta tanah air melalui pembelajaran wawasan nusantara atau kegiatan kegiatan lingkungan, kebijakan pembatasan produk luar negeri agar memberi celah pengusaha pribumi untuk tumbuh, memblock informasi yang tidak penting dan bersifat merusak, kurangi ketergantungan, mempelajari budaya asli indonesia dan menyebarkannya, berkreasi serta inovasi.

Hidup adalah pilihan. Adalah pilihan negeri ini untuk tetap memilih merdeka atau terjajah oleh globalisasi. Masing-masing pilihan ada konsekuensi yang harus dijalani. Apabila memilih untuk merdeka, tentu hal ini harus mendapat dukungan dari seluruh rakyat Indonesia, bersama-sama berkomitmen untuk mempertahankan jati diri, eksistensi dan keutuhan bangsa Indonesia dimata dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun