Mohon tunggu...
SSID by Himasiltan IPB
SSID by Himasiltan IPB Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akun ini dikelola oleh divisi Scientific and Strategic Issue Development dalam naungan Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Hutan (Himasiltan) IPB periode 2023/2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

CROWN: Program Edukasi Anak-anak Mewujudkan Konsep WASH oleh UKM IGAF IPB

24 November 2023   16:50 Diperbarui: 24 November 2023   17:03 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu, 20 Agustus 2023 dan 27 Agustus, UKM IGAF IPB melaksanakan kegiatan yang bernama "CROWN : Ciaruteun Ilir's Resourceful Education About Water, Sanitation, dan Hygiene", yaitu kegiatan yang diusung oleh divisi SEED (Sustainable Environment Development) secara spesifik oleh program kerja Triple-R (Research, Reward, Report). Kegiatan ini didasarkan pada permasalahan air bersih dan sanitasi yang tak kunjung tuntas di Indonesia. 

Target capaian dalam SusAir bersih dan sanitasi adalah salah satu permasalahan yangtainable Development Goals (SDGs) ke-6 ini masih belum dapat tercapai secara optimal. Padahal air merupakan suatu hal yang sangat vital untuk proses yang dialami oleh makhluk hidup, termasuk manusia. Lemahnya pengelolaan lingkungan di Indonesia, memberikan dampak negatif terhadap sektor air bersih dan sanitasi. 

Salah satu tindakan pengelolaan lingkungan sekitar yang tidak bijaksana adalah membuang sampah tidak pada tempatnya. Sebagian besar penduduk Indonesia menggunakan sumber utama air bersih dari air sungai. Dan sumber utama pencemaran air sungai di Indonesia justru berasal dari limbah rumah tangga atau domestik. Hal ini tentu akan semakin menguatkan korelasi antara kualitas air dengan sanitasi yang ada. Menurut Suryani (2020), apabila kondisi sanitasi dalam kategori buruk maka kualitas air juga menjadi buruk. Oleh sebab permasalahan-permasalahan tersebut, program triple-R menciptakan sebuah kegiatan inovatif dari IGAF yang bernama "CROWN : Ciaruteun Ilir's Resourceful Education About Water, Sanitation, dan Hygiene". 

Ciaruteun Ilir's Resourceful Education about Water, Sanitation, and Hygiene (CROWN) merupakan program edukasi inovatif yang dirancang khusus untuk anak-anak berusia 6-12 tahun di Desa Ciaruteun Ilir. Program ini bertujuan mempelajari dan menerapkan konsep WASH (Water, Sanitation, Hygiene) melalui metode Play-based Learning. Program ini dilaksanakan oleh penggerak utama yaitu Alvin Wildan S, Khoirunnisa, dan Rindi M sebagai anggota SEED pada proker Triple-R yang dibantu oleh anggota IGAF dan berkolaboraso dengan Bright Scholarship. Play based learning merupakan metode yang tepat untuk mewadahi keingintahuan tinggi dari anak-anak Sekolah Dasar desa Ciaruteun Ilir. Aktivitas seperti mengamati, menyimak, mencoba dan merasakan merupakan upaya yang dilakukan untuk mempelajari hal baru di dunia anak-anak. Interaksi antara aktivitas-aktivitas ini tercakup dalam sebuah permainan yang berbasis pembelajaran. Permainan merupakan aktivitas penting dan memiliki kekuatan untuk memberikan pengaruh positif dan alami pada pe emosional, sosial, fisikal dan kognitif anak-anak. Konsep belajar sambil bermain yang diterapkan pada program ini bertujuan agar materi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan lebih baik oleh anak-anak berusia 6-12 tahun. Program ini dilaksanakan selama dua hari, dengan konsep dan materi yang dibawakan pada hari ke-1 dan hari ke-2 secara berbeda. 

Program CROWN dilaksanakan di Desa Ciaruteun Ilir. Terletak di sebelah barat Kabupaten Bogor dengan ketinggian tanah ± 460 m di atas permukaan laut dan memiliki curah hujan yang tinggi. Desa ini terdiri dari 4 dusun, 10 Rukun Warga (RW), 35 Rukun Tetangga (RT) dan 3104 rumah tangga. Jarak dari desa ke ibukota kecamatan kurang lebih 6 km. Secara administratif, Desa Ciaruteun Ilir terletak di sebelah utara Desa Cikodom Kecamatan Rumpin, sebelah selatan berbatasan langsung dengan Desa Leuweung Kolot, sebelah barat berbatasan dengan Desa Cijujung, dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Ciampea.

Kegiatan hari ke-1 terkait pengenalan dan pemahaman materi WASH melalui media pembelajaran interaktif. Anak-anak akan dibagi menjadi 4 kelompok dengan 5-10 anggota di setiap kelompoknya. Setiap kelompok akan didampingi oleh 1 penanggung jawab. Setiap pos memiiki materi yang berbeda, pos 1 terkait dengan permasalahan sampah-sampah di sungai dengan teknis membandingkan gambar sungai penuh dengan sampah menjadi gambar sungai bersih dengan menghilangkan sampah-sampah tersebut. Kemudian Pos 2 terkait simulasi daerah aliran sungai menggunakan media dari botol plastik bekas yang telah disiapkan, kemudian peserta mengamati perubahan debit aliran sungai dan penyebabnya. Selain itu peserta akan diberikan beberapa post test berupa pertanyaan singkat mengenai materi yang telah diberikan. Selanjutnya pos 3, terkait pengetahuan pengelolaan sampah, berupa sampah organik, sampah inorganik, dan sampah B3. Pos 4  terkait penjelasan mengenai materi cuci tangan yang baik dan benar, menarasikan mengenai fakta-fakta cuci tangan, dan tanya jawab interaktif dengan anak-anak. Kemudian, dilanjut dengan praktik cuci tangan dengan baik dan benar. Terakhir yaitu pos 5 yang diisi dengan games terkaitkampanye aksi lingkungan. 

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi

Kemudian pada hari ke-2 yaitu kegiatan implementasi aksi dari materi yang telah diberikan. Kegiatan bertujuan untuk mengimplementasikan materi day-1 yang berfokus pada sanitasi lingkungan dengan melakukan pengelolaan sampah. Peserta kegiatan dibagi menjadi beberapa kelompok yang setiap kelompoknya akan melakukan pengelolaan sampah melalui beberapa tahapan.  Pada setiap kelompok akan ada pendamping yang tugasnya mendampingi dan mengarahkan peserta selama kegiatan berlangsung. Tahapan yang harus dilakukan oleh setiap kelompok dibagi menjadi empat step, yaitu:

  1. Step 1 (Pengumpulan Sampah)

Masing-masing kelompok mengumpulkan sampah di lingkungan sekitar. Pendamping mengingatkan peserta untuk mengumpulkan sampah pada ember yang sudah disediakan dan mencuci tangan dengan bersih setelahnya. 

  1. Step 2 (Pemilahan Sampah)

Sampah yang sudah dikumpulkan kemudian dipilah dengan cara memisahkan sampah organik, anorganik, dan B3. Pendamping membantu setiap peserta dalam melakukan pemilahan sampah.

  1. Step 3 (Pengelolaan Sampah)

Sampah yang sudah dikumpulkan kemudian diolah berdasarkan jenisnya. Sampah organik akan diolah menjadi pupuk kompos, sampah anorganik akan diolah menjadi karya kerajinan, sedangkan untuk sampah B3 hanya akan dijelaskan cara pengolahannya. Pendamping kelompok membantu memberi ide tentang karya apa yang akan dibuat dan membantu peserta selama proses pembuatan karya.

  1. Step 4 (Presentasi Karya)

Tiap kelompok akan mempresentasikan karya yang telah dibuat tentang apa yang dibuat, bahan apa yang digunakan, dan proses daur ulangnya. Pada akhir acara akan diadakan voting untuk memilih karya terbaik dan peserta dengan karya terbaik akan diberikan hadiah.

Setelah dilakukan edukasi pendidikan secara langsung ke Desa Ciaruteun Ilir, dilakukan evaluasi hasil penerapan kegiatan. Hasil evaluasi berupa tingkat pemahaman dan capaian pemberlajaran anak-anak hari ke-1 ataupun hari ke-2 serta analisis SWOT dapat diakses pada tautan berikut: CROWN'S BOOK.

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi

Program CROWN dalam pelaksanaannya diharapkan mencapai tujuan-tujuan utama sebagai berikut:

  1. Pemahaman tentang sumber daya air: CROWN bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai sumber daya air, termasuk konsep DAS (Daerah Aliran Sungai) serta bagaimana menjaga keberlanjutan sumber daya air dengan bijak.

  2. Sanitasi aman dan kebersihan diri: CROWN menerapkan pembelajaran tentang cara sanitasi sanitasi yang aman serta menjaga kebersihan diri, termasuk teknik mencuci tangan dengan benar yang merupakan keterampilan dasar dalam menjaga kesehatan diri.

  3. Pemilahan dan pengelolaan sampah: CROWN merupakan kegiatan yang mempelajari dan mengimplementasikan secara langsung mengenai pemilahan dan pengelolaan sampah secara menyeluruh.

Kreativitas dan inklusivitas: Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyenangkan. Oleh karena itu CROWN menggunakan metode pembelajaran Play Based Learning. Pembelajaran yang berbasis pada permainan dan aktivitas kreatif untuk membuat pembelajaran lebih kreatif  dan interaktif. 

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun