Mohon tunggu...
Fikri NurAlim
Fikri NurAlim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

sura dira jayaningrat, lebur dening pangastuti

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Pendidikan Sejarah Uhamka Melakukan Pemberdayaan Usaha Kue Nenek Sadiah

6 Januari 2022   17:23 Diperbarui: 6 Januari 2022   18:35 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

          Seringkali kita dengar slogan-slogan mahasiswa yang begitu lantang dan progresif dalam menekan keputusan-keputusan pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat kecil, kaum-kaum yang termarjinalkan, dan lain sebagainya. Ide-ide yang progresif, tentunya bukan satu hal yang mengejutkan ketika kita memasuki dunia perkuliahan. Mahasiswa memang didapuk sebagai agent of change (agen perubahan) yang tidak hanya mengubah pengelolaan struktur pemerintahan, tetapi mereka juga bersinggungan dengan masalah di akar rumput yang dalam kesehariannya menjadi topik yang sering diangkat ketika melakukan orasi dan sebagainya.

          Walaupun begitu, kegiatan-kegiatan demikian pada dasarnya tidak terlalu "berhasil" dalam menyentuh akar rumput. Orasi dan demo yang terus menerus dilakukan tidak akan sampai hakikatnya apabila tidak terjun langsung ke objek yang ditargetkan. Kami sepakat bahwa talk less, do more merupakan hal yang sangat penting dalam mengakses dan melihat kehidupan masyarakat di akar rumput. Salah satu pengejawantahannya adalah dengan melakukan kegiatan Pemberdayaan Keluarga Dhuafa yang dicanangkan oleh Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pengamalan apa yang ada pada surat Al-Ma'un yang selama ini menjadi surat "kesukaan" KH Ahmad Dahlan dalam mendakwahkan Islam di Yogyakarta dan Indonesia secara keseluruhan.

            Mata kuliah Kemuhammadiyahan menjadi mata kuliah yang mewajibkan adanya kegiatan pemberdayaan ini, bentuk pemberdayaannya bisa dengan berupa memberikan barang-barang yang barangkali dapat bermanfaat bagi kelangsungan keluarga tersebut dalam mencari nafkah dan tentunya diharapkan agar usaha yang dilakukan dapat terus berkembang. Dalam tulisan ini, kami mahasiswa pendidikan sejarah Uhamka yang beranggotakan Fikri Nur'Alim, Fakhrezi Fajar, dan Daffa Aryapranata melakukan pemberdayaan salah satu keluarga dhuafa di bilangan Penggilingan, Jakarta Timur, yakni keluarga Nenek Sadiah. Pemberdayaan ini dilakukan di bawah bimbingan Bapak Amirullah, S.Pd.I, M.A. selaku dosen mata kuliah Kemuhammadiyahan.

            Nenek Sadiah merupakan seorang lansia yang hidup hanya berdua dengan cucunya. Sehari-hari, Nenek Sadiah hanya berjualan kue dengan penghasilan kurang dari Rp30.000/harinya. Hal ini tentu sangat menyulitkan bagi Nenek Sadiah apalagi 9 anaknya lost contact dan itu membuat Nenek Sadiah harus tetap bekerja dan menanggung hidupnya dan cucunya sendiri di usia senja padahal ia juga memiliki keterbatasan dalam pendengaran. Bahkan untuk makanan sehari-hari saja, tetangga terkadang bergantian mengirimkan lauk-pauk kepada Nenek Sadiah.

            Berangkat dari hal tersebut, kemudian kami melakukan pemberdayaan dengan cara menyebarkan sebaran pamflet sebagai bentuk upaya pengumpulan dana yang mana dana tersebut akan diberikan kepada Nenek Sadiah untuk menunjang pekerjaannya sebagai pembuat kue. Total yang sudah kami dapat sejumlah Rp1.250.000 yang kemudian kami belanjakan kebutuhan-kebutuhan Nenek Sadiah terutama perkakas seperti kompor dan wajan. Selain itu, dana yang tersisa juga kami belikan bahan dasar pembuatan kue. Penyerahan hasil donasi kami lakukan pada tanggal 3 Januari 2022, jam 15.30 WIB.

            "Terima kasih buat adek-adek mahasiswa yang udah kasih Nenek Sadiah barang-barang yang bisa dipake buat cari uang. Semoga adek-adek yang ke sini bisa dilancarkan kuliahnya, dilancarkan rejekinya, dan bisa jadi orang" ucap tetangga Nenek Sadiah yang mewakilkan rasa terima kasih kepada mahasiswa Uhamka dan para donatur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun