deforestasi Indonesia sampai 2019 sudah mencapai 4,8 juta hektare. Di satu sisi, pengurangan laju deforestasi ditargetkan mencapai 4,22 juta hektare hingga 2030. Maka dapat disimpulkan bahwa kuota deforestasi kita udah mengalami defisit, kompasianers.
Berdasarkan dokumen Rencana Operasional Indonesia's FOLU Net Sink 2030,Kuota yang defisit menandakan bahwa negeri kita berada dalam bahaya. Apalagi, hutan adalah pangkal kehidupan. Hutan adalah sumber kehidupan bagi hewan dan manusia. Lantas, apa yang terjadi jika sumber tersebut dirusak semena-mena
Apa Itu Deforestasi
Deforestasi merupakan perubahan tutupan suatu wilayah yang awalnya berhutan menjadi sebaliknya, sehingga wilayah tersebut tidak memiliki vegetasi. Deforestasi identik dengan mengecilnya atau menghilangnya hutan dari wilayah tertentu.
Penyebab
Penyebab deforestasi tersebut antara lain illegal logging, eksloitasi, peralihan fungsi lahan ke pembangunan, kebakaran hutan dan pertambangan. Pelaku nya sendiri dari berbagai pihak. Baik dari pengusaha, pejabat, maupun rakyat.
Dampak
Apabila deforestasi ini tak segera diatasi, maka masalah akan terus dating secara bergilir. Contoh nyata masalah tersebut adalah banjir yang menimpa Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada tanggal 7 Maret 2024. Banjir ini terjadi akibat sering terjadinya penebangan liar di Kawasan sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Banjir ini mengakibatkan 25 orang kehilangan nyawa.
Tidak hanya bencana alam, deforestasi juga menyebabkan pemanasan global. Saya yakin kompasianers pasti sering mendengar gagal panen terjadi dimana-mana. Itu merupakan dampak dari pemanasan global. Fakta mengecewakannya lagi adalah Indonesia menyumbang emisi yang sangat tinggi terhadap atmosfer.
Berdasarkan data dari Directorate of Technical Education (2017) , Indonesia adalah penyumbang emisi tertinggi ketiga di dunia pada tahun 2000. Hal ini wajar saja, apalagi Indonesia adalah paru-paru dunia. Maka apa yang akan terjadi jika paru-paru itu sakit?
Upaya Menangani Deforestasi