Mohon tunggu...
Fikri Musyafiq
Fikri Musyafiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, nama saya fikri. Saya adalah penulis muda dari Kalimantan yang hobi menulis dan mendesain. Walaupun ada kesibukan sekalipun. Saya tidak akan berhenti dari keduanya. Saya hobi menulis artikel seputar lingkungan, pendidikan dan buku-buku yang saya baca. Karena 3 isu ini sangat krusial dalam pembentukan Indonesia Emas 2045. "Belajar Sepanjang Hayat" -Fikri 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bahaya! Deforestasi di Indonesia Sudah Lampaui Batas

17 November 2024   12:03 Diperbarui: 17 November 2024   12:15 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan dokumen Rencana Operasional Indonesia's FOLU Net Sink 2030, deforestasi Indonesia sampai 2019 sudah mencapai 4,8 juta hektare. Di satu sisi, pengurangan laju deforestasi ditargetkan mencapai 4,22 juta hektare hingga 2030. Maka dapat disimpulkan bahwa kuota deforestasi kita udah mengalami defisit, kompasianers.

Kuota yang defisit menandakan bahwa negeri kita berada dalam bahaya. Apalagi, hutan adalah pangkal kehidupan. Hutan adalah sumber kehidupan bagi hewan dan manusia. Lantas, apa yang terjadi jika sumber tersebut dirusak semena-mena

Apa Itu Deforestasi

Deforestasi merupakan perubahan tutupan suatu wilayah yang awalnya berhutan menjadi sebaliknya, sehingga wilayah tersebut tidak memiliki vegetasi. Deforestasi identik dengan mengecilnya atau menghilangnya hutan dari wilayah tertentu.

Penyebab

Penyebab deforestasi tersebut antara lain illegal logging, eksloitasi, peralihan fungsi lahan ke pembangunan, kebakaran hutan dan pertambangan. Pelaku nya sendiri dari berbagai pihak. Baik dari pengusaha, pejabat, maupun rakyat.

Dampak

Apabila deforestasi ini tak segera diatasi, maka masalah akan terus dating secara bergilir. Contoh nyata masalah tersebut adalah banjir yang menimpa Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada tanggal 7 Maret 2024. Banjir ini terjadi akibat sering terjadinya penebangan liar di Kawasan sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Banjir ini mengakibatkan 25 orang kehilangan nyawa.

Tidak hanya bencana alam, deforestasi juga menyebabkan pemanasan global. Saya yakin kompasianers pasti sering mendengar gagal panen terjadi dimana-mana. Itu merupakan dampak dari pemanasan global. Fakta mengecewakannya lagi adalah Indonesia menyumbang emisi yang sangat tinggi terhadap atmosfer.

Berdasarkan data dari Directorate of Technical Education (2017) , Indonesia adalah penyumbang emisi tertinggi ketiga di dunia pada tahun 2000. Hal ini wajar saja, apalagi Indonesia adalah paru-paru dunia. Maka apa yang akan terjadi jika paru-paru itu sakit?

Upaya Menangani Deforestasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun