Mohon tunggu...
Fikri Muhafiz
Fikri Muhafiz Mohon Tunggu... Lainnya - Lelajar

Gamers

Selanjutnya

Tutup

Balap

Manchester United

31 Januari 2025   15:52 Diperbarui: 31 Januari 2025   15:52 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balap. Sumber ilustrasi: PEXELS/Pedro Sandrini

Manchester United, salah satu klub sepak bola paling bersejarah di Inggris, tengah menghadapi tantangan besar dalam beberapa musim terakhir. Tim yang pernah mendominasi Liga Inggris kini mengalami inkonsistensi performa dan kesulitan meraih prestasi di kompetisi domestik maupun Eropa. Hal ini menjadi sorotan utama para penggemar dan pengamat sepak bola, yang mempertanyakan strategi klub dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan performa Manchester United adalah kurangnya stabilitas di posisi manajerial. Sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson pada 2013, klub telah mengalami beberapa kali pergantian pelatih, mulai dari David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer, hingga Erik ten Hag. Pergantian pelatih yang terlalu sering menyebabkan kurangnya konsistensi dalam strategi dan filosofi permainan tim.

Selain itu, kebijakan transfer yang kurang efektif juga menjadi masalah besar. Dalam beberapa musim terakhir, Manchester United menghabiskan ratusan juta poundsterling untuk mendatangkan pemain, namun banyak dari mereka gagal memberikan dampak signifikan di lapangan. Transfer seperti Antony dan Jadon Sancho tidak berjalan sesuai harapan, sementara beberapa pemain senior tidak mampu tampil konsisten. Hal ini menunjukkan bahwa strategi perekrutan pemain masih belum optimal dan perlu evaluasi lebih lanjut.

Di sisi lain, persaingan di Liga Premier Inggris semakin ketat. Klub-klub seperti Manchester City, Liverpool, dan Arsenal terus berkembang dengan strategi yang jelas dan skuad yang solid. Manchester City, di bawah asuhan Pep Guardiola, berhasil mendominasi liga dengan gaya permainan yang efektif dan konsisten. Liverpool juga terus menjadi ancaman serius dengan skuad berkualitas dan pelatih yang memiliki filosofi kuat. Persaingan ini menambah tekanan bagi Manchester United untuk segera berbenah agar tetap kompetitif di level tertinggi.

Untuk mengembalikan kejayaan, Manchester United perlu menerapkan pendekatan yang lebih komprehensif. Klub harus menunjuk manajer dengan visi jangka panjang, merancang kebijakan transfer yang lebih strategis, dan mengembangkan akademi pemain muda agar dapat menciptakan talenta berkualitas. Selain itu, perlu ada kestabilan dalam kepemimpinan dan manajemen agar klub dapat kembali bersaing di papan atas Liga Inggris dan Eropa.

Dengan langkah-langkah yang tepat, Manchester United memiliki potensi untuk kembali menjadi kekuatan dominan di dunia sepak bola. Namun, tanpa perubahan nyata, mereka akan terus tertinggal dari pesaing-pesaingnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun