Mohon tunggu...
Fikril Islam
Fikril Islam Mohon Tunggu... Jurnalis - Akan ku gores sejarah dengan tinta

Hidup adalah pilihan, membuat arus atau terbawa arus

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Semua akan Nikah pada Waktunya

24 November 2014   05:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:01 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nikah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ikatan (akad) perkawinan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama. Ikatan antara dua insan yang saling mencintai yang dihalalkan melalui sebuah akad untuk bersama membangun rumah tangga dan keluarga kecil.

Dalam sebuah syair disebutkan : “ cinta adalah hiasan pernikahan, bukan dengan pertautan yang diharamkan”

Ya, cinta sesungguhnya adalah ketika dua insan berkomitmen untuk melanjutkan lembaran-lembaran kisah percintaan mereka dengan sebuah pernikahan. Sangat mudah bagi siapa pun untuk mengatakan atau menyatakan cinta, tapi seringkali realita nya bukanlah cinta. Terutama bagi para remaja yang selalu disibukkan dengan masalah percintaan.

Kemudian, akan muncul pertanyaan besar mengenai apakah cinta sebenernya ? dalam buku Ad-Diwan At-Tamimi karya dari Tamim Mulloh disebutkan cinta adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam, cinta tak hanya perasaan kagum dan suka dengan durasi yang sebentar, akan tetapi cinta yang sesungguhnya adalah ketika seseorang tak pernah kehilangan rasa kagumnya kepada orang yang ia cintai, juga ketika senyum selalu diberikan kepada orang yang kita cintai, dan yang paling penting adalah ketika doa untuk sang kekasih tak henti dipanjatkan.

Dalam penerapan nya, sering kali seseorang mengatasnamakan cinta untuk menghalalkan perbuatan yang tercela, padahal dalam sebuah syair disebutkan : “ seseorang yang cintanya mulia dan suci, maka cinta akan menolak setiap hal yang menghinakan diri’’. Cinta tak mungkin mengarahkan seseorang untuk melakukan perbuatan yang dilarang, karena cinta merupakan sebuah anugrah yang mulia, karena ada dua sisi yang saling berhadapan yaitu cinta dan nafsu, dimana nafsu ini yang sering kali menjerumuskan seseorang yang tak mampu mengkontrol dirinya, sedangkan cinta selalu membuat pelakunya dekat dengan Tuhannya.

Sebagian orang mungkin pernah mengalami patah hati, atau yang tren sekarang adalah kasus Galau karena cinta, tapi apakah itu perbuatan cinta, kembali kepada definisi awal bahwa cinta layaknya sesuatu yang mempunyai daya magis, cinta mampu menyihir semua kalangan, baik muda maupun tua karena memang cinta akan datang hanya kepada sang pemilik cinta, cinta tak akan dapat menyakiti sehingga tak akan ada yang disakiti, cinta tak akan melukai sehingga tak kan ada yang terlukai, juga cinta tak akan mampu menodai sehingga tak aka nada yang ternodai karena cinta. Lalu, atas sebab apakah banyak pemuda-pemudi yang terjangkit virus Galau tersebut ? tak lain adalah karena ulah nafsu, karena dalam sebuah syair dikatakan : “Nafsu adalah racun yang membunuh dan membinasakan manusia”. Sehingga kita harus berhati-hati dalam mengatur nafsu tersebut, layaknya ular berbisa nafsu dapat menyerang dengan serangan yang berbahaya kapan saja.

Cinta akan sempurna jika kelak dua insan yang saling mencintai dapat bersatu dalam sebuah ikatan pernikahan, karena ibarat mendaki gunung, proses pendakian adalah perjalanan cinta kita menuju puncak, yaitu sebuah pernikahan. Dan bagi para pemilik cinta, memohon lah kepada Allah agar perjalan cinta kita diridhoi yaitu disatukan menjadi sebuah keluarga.

Sesungguhnya kehidupan itu pahit bagi mereka yang tidak mau mensyukurinya, dan kehidupan itu manis bagi mereka yang mengenal Allah-. Karena hidup ini dinamis, yang datang silih berganti, terkadang pahit terkadang juga manis, maka syukuri dan bersabarlah karena belum tentu apa yang tidak kita sukai itu malah baik bagi kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun