By. Fikri Jamil Lubay
Setetes embun pagi berpijar
Suara pajar mengikuti malam yang tidak lagi bersahabat
Galau menyeka malam yang berkeringat dan tidak lah lelap
Gempita mayang menyahut hati seperti mati suri
Dingin tidak lah lagi menjadi sahabat
Pilu ditengah kebutuhan akan nasihat yang selalu merekat ketika mengingat
Semuanya telah hilang bersama malam yang gelap nan pekat
Teringat akan kemilau cahaya dalam temaram biduk nun di ufuk sana
Butiran logam berkarat menyebar bak paku pualam yang rapuh
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!