Sebagai ilustrasi, dirumah kami dengan rumah type 36 dan luas lahan kurang lebih 115 m2, dengan 4 (empat) orang anggota keluarga setiap hari menghasilkan tidak kurang dari3-4 Kg sampah dalam kondisi normal. Timbulan sampah itu berasal dari buangan tisu, sisa makanan, sisa sayuran, guguran daun dan ranting dari pepohonan, plastik bekas minuman air mineral dan juga sampah lainnya.
Bagaimana cara pengelolaan sampah dari dapur dan bagaimana hasil serta pemanfaatannya?
Gambaran sederhana pengelolaan sampah dirumah kami yaitu sampah selalu dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan persoalan dengan harapan sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan diangkut oleh Petugas Sampah adalah benar-benar sisa akhir sampah yang dipastikan tidak lagi termanfaatkan baik secara organik maupun ekonomis.
Secaras kematis pengelolaan sampah yang sederhana dirumah kami dilakukan seperti gambar didalam proses bisnis pengelolaan sampah dibawah ini :
Gambar proses bisnis yang skematis tersebut menunjukkan bahwa pengeloalaan sampah dirumah kami dilakukan dari tahap awal, yaitu ketika Istri berbelanja di Pasar atau dimana saja dengan membawa"sangkek" (bahasa Palembang). "Sangkek" ini dibuat dari bahan limbah plastik bekas bungkus makanan ringan yang dibuat oleh ibu-ibu di desa dan bisa digunakan berkali-kali.Â
Tempat sayuran dan sejenisnya tidak perlu menggunakan kantong plastik (kresek) dari penjual di pasar langsung bisa dimasukkan dan disusun kedalam "sangkek". Kantong kresek digunakan hanya untuk bahan belanjaan yang basah dan mengotori seperti ikan, daging dan sejenisnya.
Untuk sampah organik, setiap ingin memasak, potongan sayuran dipisahkan dengan baik dan ditempatkan kesebuah wadah (ember) yang telah disiapkan dengan beberapa bahan lainnya seperti tanah, pasir dan air serta sedikit garam dapur. Ember tersebut kemudian ditutup selama kurang lebih 3 (tiga) hari dan airnya kemudian digunakan untuk menyiram tanaman.Â
Kemudian ditambah air kembali dan ditutup rapat lagi dengan kain bekas secukupnya, demikian seterusnya sampai kurang lebih selama tiga minggu. Penutupan ini dilakukan agar pembusukan menjadi sempurna.