Mohon tunggu...
fikrijamil
fikrijamil Mohon Tunggu... Administrasi - Wong Dusun Tinggal di Kampung

Menulis Untuk Menjejak Hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mungkinkah Dodi Reza Alex Noerdin Mampu Mengemban Amanah "Bapaknya?"

22 Mei 2017   14:22 Diperbarui: 22 Mei 2017   14:39 1555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : koransn.com

Mungkinkah Dodi Reza Alex Noerdin Mampu Mengemban Amanah "Bapaknya"?

By. Fikri Jamil Lubay

Pertanyaan diatas bukan ditujukan untuk mempertanyakan profesionalisme atau pun kompetensi yang terdapat didalam diri seorang Dodi Reza Alex Noerdin. Pertanyaan tersebut juga bukan lah ditujukan untuk mempertanyaan kemampuan seorang Dodi Reza Alex dalam memimpin Kabupaten Musi Banyuasin lima tahun kedepan. Sekaigus juga,  pertanyaan diatas tidak dimaksudkan untuk menafikkan para konstituen (rakyat MUBA) yang telah memilih pasangan Dodi-Beni untuk memimpin Muba kedepan (2017-2022). Namun lebih kepada keberlangsungan dan keberlanjutan (baca : kelanggengan) sebuah dinasti di Sumatera Selatan secara keseluruhan.

Tentu belajar dan berkaca dari pengalaman masa lalu disaat para orang tua menginginkan anaknya (terlepas memang keinginan anaknya) untuk menjadi seorang politikus pelanjut generasi sebuah dinasti. Tidak bisa dipungkiri, tongkat estafet tentu akan lebih mudah diraih ketika para orang tua atau pun suami/istri sedang menjadi penguasa (tapi tidak selalu juga). Nama besar orang tua terutama di kasus Dodi Reza Alex sudah barang tentu akan membuat potret secara bersamaan.

Miniatur orang tua pasti akan dipotret melekat didalam diri sang anak walaupun denial terhadap hal itu tentu tetap akan dilakukan oleh sang anak dan tim sukses serta orang-orang disekelilingnya.

Tersaji dalam ingatan bagaimana di Sumatera Selatan sendiri proses perjalanan dinasti politik tidak pernah mulus terjadi.  Ambil contoh, bagaimana Istri Wagub saat ini Ishak Mekki gagal bertarung di Pilkada OKI 2013, yang disusul kemudian dengan gagalnya sang Putra Beliau Muchendi Mahzareki yang sempat mencoba merebut Ogan Ilir 2 bersama Hemi Yahya menemui jalan buntu. Dan dikalahkan oleh Pasangan OFI-Ilyas yang notabene-nya OFI adalah anaknya Bupati OI dua periode Bapak Mawardi Yahya.

Perjalanan berlanjut dengan bagaimana seorang Bupati Yan Anton Ferdian (YAF) yang berhasil melanjutkan kekuasaan Bapaknya Amirudin Inoed setelah memenangkan pilkada Kabupaten Banyuasin 2013. Namun yang terjadi kemudian YAF justru tersandung masalah yang tidak ringan dan dipenjarakan serta diberhentikan dari Bupati Banyuasin karena tertangkap tangan oleh lembaga anti rasuah KPK.

Tentu Dodi Reza Alex berbeda dengan pelanjut generasi yang sudah terlebih dahulu malang melintang didunia birokrasi Sumatera Selatan. Faktanya juga Dodi Reza Alex juga bukan pemuda biasa. Dodi Reza Alex yang merupakan lulusan S-1 s.d S-3 diluar negeri merupakan anggota DPR RI dua periode dari Dapil Sumatera Selatan I  dan selalu mengantongi suara terbanyak. Popularitas Dodi Reza Alex tentu juga tidak bisa dilepaskan dari popularitas Bapaknya yang merupakan Gubernur Sumatera Selatan dua Periode.

Setiap langkah dan gerak geriknya suka atau pun tidak suka akan disandingkan dan dibanding-bandingkan dengan semua yang telah dilakukan oleh Bapaknya. Apalagi Alex Noerdin dikenal sebagai mantan Bupati Muba dan dianggap berhasil memimpin Muba sehingga bisa mengalahkan Gubernur Incumbent saat itu Bapak Syahrial Oesman di Pilkada 2008.

Perjalanan panjang sebagai Bupati Muba (walaupun saya tidak yakin) tentu akan membawa seorang Dodi Reza Alex ke singgasana kematangan. Dodi dengan Seabrek gelar akademik dan kegiatan didalam komunitas yang juga merupakan Presiden Sriwijaya FC tentu saat ini tidak lagi menjadi local leader buat Muba saja. Dodi  pasti akan menanggung beban yang sangat berat dan melebihi beban yang disandang sang Bapak.

Sejatinya Dodi Reza selama ini sudah mampu menjadi tokoh nasional yang menjadi idola banyak anak muda Sriwijaya. Kemenangan telak (hampir 80%) dari pasangan Amiri Arifin-Ahmad Toha di Pilkada Muba dan merapatnya seluruh partai politik ke Dodi-Beni di Pilkada Muba tentu menjadi catatatan dan rekor tersendiri.

Namun demikian, untuk Pasangan DODI-BENI yang dilantik menjadi Bupati Muba pada hari ini di PSCC Palembang, setidaknya penulis melihat ada dua catatan penting yaitu :

  • Mampukah Dodi-Beni mengeluarkan MUBA dari jeratan kemiskinan?
  • Mampukah Dodi Reza Alex bertahan menjadi Bupati Muba selama lima tahun kedepan?

Mengapa demikian...?

Untuk pertanyaan pertama. Selama ini MUBA dikenal sebagai daerah penghasil Sumber Daya Alam yang luar biasa terutama minyak bumi. Namun faktanya rakyat Muba belum sejahtera. Bahkan pada tahun 2015 angka kemiskinan di MUBA merupakan salah satu Kabupaten yang prosentase kemiskinannya tertinggi di Sumatera Selatan. Bahkan jauh diatas prosentase provinsi (13,77%) dan nasional (10,86%). Disamping itu, saat ini jalanan di Kabupaten Muba masih dikenal “angker” dan rusak parah. Lebih dari setengah jalan dari total 1.085 km jalan berada dalam kondisi rusak. Ketersediaan air bersih dan sanitasi yang belum layak. Serta juga beberapa daerah di MUBA belum dialiri listrik. Kasus illegal minning dan Illegaldrilling juga menjadi masalah tersendiri. Gangguan keamanan terkait dengan itu masih sangat menghantui MUBA saat ini. Bagaimana sumur-sumur minyak tua dikuasai oleh masyarakat dan menimbulkan bahaya dan kerugian yang tidak sedikit. Menertibkan mereka juga bukan pekerjaan mudah. Menarik ditunggu langkah-langkah agresif pasangan ini di 100 hari pertama pemerintahannya.

ilustrsi Dokumen Pribadi
ilustrsi Dokumen Pribadi
Sedangkan untuk pertanyaan yang kedua. Pertanyaaan ini lebih ditujukan kepada “godaan politik” di Sumatera Selatan. Isu (tentu belum tentu kebenarannya) yang selama ini beredar di masyarakat Sumatera Selatan bahwa menjadi Bupati Muba adalah batu loncatan untuk menjadi Sumsel I untuk Dodi Reza Alex. Entah benar atau tidak, namun dilaman facebook saya ketika menulis tentang “Kota Prabumulih Keukeuh Menolak Tambang Batubara” seorang netizen pernah tercetus bahwa ada kemungkinan Dodi akan menuju Sumsel I.

Melihat tahapan Pilkada 2018 yang hampir dimulai, sangat menarik ditunggu apakah Dodi Reza Alex akan maju di Pilkada Sumsel. Tahun 2018 nanti adalah momen “kosong-kosong” untuk merebut Sumsel I, karena sampai saat ini semua tokoh dan kandidat punya kesempatan dan peluang yang sama untuk menjadi Sumsel I. Tentu akan berbeda bila Dodi maju di Pilkada Sumsel berikutnya (2023). Karena tentu semua mafhum bahwa mereka akan melawan incumbent yang tidak mudah.

***

Menarik ikut untuk menyimak yang mana yang akan menang antara pertarungan gengsi pribadi, politik, trah keluarga dan pelayanan terhadap masyarakat (konstituen) yang ada diwilayah MUBA secara khusus dan menjalar ke seluruh Sumsel.

Untuk hari ini ucapan Selamat Menjadi Bupati MUBA kepada Dodi Reza Alex Noerdin adalah keniscayaan. Namun, jarum jam tentu akan berjalan dan mungkin berdetak lebih cepat mengikuti aliran politik yang sebentar lagi menghangat di Sumatera Selatan. Disudut lain disebuah beranda ada seorang  anak muda sedang berdiskusi dengan orang tuanya yang sedang gamang menentukan pilihan.

Semoga saja pilihannya tidak menyengsarakan rakyatnya...!!!

Salam dari Bumi Sriwijaya...

Fikri Jamil lubay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun