Oleh : Fikri Jamil Lubay
Uni Emirat Arab (UEA) merupakan salah satu negeri di Jazirah Arab atau Timur Tengah yang sering dijuluki sebagai “Hollywood”-nya Timur Tengah. Negeri yang sangat jauh lebih kecil dibandingkan dengan Indonesia yang begitu luas dengan sumber daya alam utama berasal dari minyak. Sering juga disebut dengan negeri kaya minyak dengah sejuta milyarder, untuk menggambarkan betapa banyaknya orang kaya di negeri ini. Uni Emirat Arab terletak di Barat Daya Asia dan dikelilingi oleh Teluk Oman dan Teluk Persia yang terletak antara Oman dan Arab Saudi. UEA adalah sebuah negara yang mempunyai dataran yang tandus dan mempunyai padang pasir yang luas dengan gunung-gunung disebelah Timur. Kedudukannya yang strategis menjadikan UEA sebagai tempat persinggahan ekspor dan impor minyak dunia.
Disanalah terletak Kota Abu Dabi dan Dubai yang sekarang begitu melegenda terutama ditangan para pesohor baik kalangan artis, pesebakbola, pembalap formula one, pengendara moto GP dan lain-lain, sehingga Dubai menjadi tujuan dan incaran utama perayaan tahun baru selebriti di dunia.
Sejatinya Uni Emirat Arab baru terbentuk pada tahun 1971 dengan bergabungnya 6 Emir, dan pada tahun 1972 Emir Ras Al-Khaimah ikut bergabung sampai dengan sekarang yang membentuk Uni Emirat Arab sebagai sebuah negara federasi. Bandingkan dengan Indonesia yang merdeka dan berdaulat sejak 17 Agustus tahun 1945. Hus... cukup sampai disitu saja perbandingannya.
Membandingkan UAE dan Indonesia tidak lah tepat, apalagi sepadan. Tidak perlu juga menyandingkan data GDP rakyat di kedua negara tersebut...(nanti dibilang tidak nasionalis lagi...).. Tetapi sebagai orang yaang peduli dengan kemiskinan dan kekumuhan serta pengangguran dan permasalahan sosial lainnya, sepertinya perlu sedikit saja belajar dari apa yang dilakukan oleh Pemerintah Uni Emirat Arab, negerinya para emir (7 Emir).
Pada hari Senin tanggal 15 Pebruari 2016 yang lalu, UAE menunjuk seorang perempuan bernama Ohood Al Roumi sebagai salah satu menteri di negerinya para pesohor itu. Yang menjadikannya unik adalah bukan hanya karena Ohood Al Roumi seorang perempuan, tetapi nama kementeriannya yang menjadi perbincangan hangat didunia. Nama kementeriannya adalah “KEMENTERIAN KEBAHAGIAAN (MINISTRY OF STATE FOR HAPPINESS)”.
UAE sejatinya bukan lah negara pertama yang membentuk Kementerian Kebahagiaan. Sebelumnya ada Venezuela yang membentuk Kementerian Kebahagiaan Sosial. Namun, negara seperti Amerika Serikat (USA) negerinya Paman Sam yang mengklaim sebagai negeri adidaya saja urusan kebahagiaan itu diurus oleh individu masing-masing. Ohood Al Roumi diambil sumpah sebagai Menteri Kebahagiaan. Ohood menjadi satu dari delapan menteri perempuan dalam kabinet UEA yang beranggotakan 29 orang dibawah kepemimpinan Perdana Menteri Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum.
Tugas pokok dari Ohood adalah melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang positif. Disamping itu juga untuk kementeriannya bertugas untuk menyelaraskan dan mendorong kebijakan pemerintah dalam menciptakan kehidupan sosial yang baik dan memuaskan bagi rakyat. Urusan utama lainnya yang akan diurus oleh Ohood dan menteri-menteri pembantu dibawahnya yaitu urusan toleransi, kepemudaan, pendidikan dan perubahan iklim.
Perdana Menteri juga menyampaikan bahwa di UAE : "Kebahagiaan tidak hanya menjadi harapan, akan ada rencana, proyek, program dan indeks yang terukur”. Pada tahun 2015, Jaringan Solusi Pembangunan Berkesinambungan (SDSN) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, menempatkan Swiss peringkat pertama sebagai negara paling bahagia didunia. Dibawahnya ada Islandia, Denmark, Norwegia, dan Kanada. Sedangkan Uni Emirat Arab berada di peringkat ke-20 paling bahagia sedunia.
Harapan Perdana Menteri melalui cuitan di-twitter-nya tersebut menunjukkan kemauan keras dengan menjadikan kebahagiaan sebagai subjek pelaku yang harus diurus oleh semua kementerian.