Mohon tunggu...
fikrijamil
fikrijamil Mohon Tunggu... Administrasi - Wong Dusun Tinggal di Kampung

Menulis Untuk Menjejak Hidup

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menteri Kebahagiaan

17 Februari 2016   11:40 Diperbarui: 17 Februari 2016   11:47 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana dengan di Indonesia...?

Mellihat apa yang dilakukan oleh Perdana Menteri UAE yang sekaligus juga berfungsi sebagai Raja dan sekaligus Kepala Pemerintahan Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum dengan menunjuk Ohood Al Roumi tidak lah jauh berbeda dengan Presiden Jokowi yang mengemban amanat rakyat Indonesia hasil Pemilihan Langsung Pilpres 2014, yaitu dengan ditunjuknya Ibu Puan Maharani sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Puan merupakan politikus yang kenyang pengalaman berpolitik dan juga seorang perempuan, apa bedanya dengan Ohood. Ohood masih muda, Puan Maharani juga. Ternyata tugasnya juga mirip-mirip.  

Dibawah Kementerian yang dipimpin oleh Menteri Puan juga ada Menteri Sosial yang juga dijabat oleh seorang perempuan yaitu Ibu Khofifah Indar Parawansa. Khofifah mantan Jubir saat pencalonan Jokowi dan juga seorang mantan aktifis mahasiswa dan politikus yang besar di Senayan dalam usia muda. Ada juga Menteri Anies Baswedan (yang ini lelaki tulen) yang merupakan pengamat dan sekaligus pakar kependidikan (Mantan Rektor Universitas Paramadina). Dan menteri-menteri lain dibawah koordinasi Kementerian Puan.

Tugas-tugas yang mirip itu mencerminkan cita-cita yang sama sebetulnya antara Pemerintah Indonesia dan UAE. Insya allah perbedaanya hanya cuman di nomenklatur-nya saja, yang lain tidak. Namun Puan dan menteri dilingkungannya sebagai pembantunya Jokowi harus “membahagiakan” kurang lebih 200 juta rakyat Indonesia yang Indeks Kebahagiaannya berada diurutan ke-74 (bandingkan dengan UAE yang “hanya memiliki 4 juta penduduk dan diurutan ke-20). Indonesia tidak perlu berkecil hati meski tak masuk 50 besar namun posisi Indonesia ini lebih baik ketimbang China, Portugal, Filipina dan Yunani yang masing-masing berada di urutan ke-84, 88, 90 dan 102.

Namun yang pasti adalah tantangan dan masalah yang dihadapai oleh Menteri Puan dan Kementerian dibawahnya jauh lebih berat dari Menteri Ohood. Selamat berjuang Srikandi Indonesia.

Semoga rakyat Indonesia bisa bahagia tanpa perlu ada “Menteri Kebahagiaan”. Apalah arti sebuah "nama". YANG PENTING ITU ADALAH RASA, BUKAN CUMAN NAMA. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun