Mohon tunggu...
Fikri Haekal Akbar
Fikri Haekal Akbar Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin

Fikri Haekal Akbar merupakan penulis buku "Mahastudent: Mahasiswa dengan Segala Keresahannya".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Spam Surah Al-Ikhlas, Kira-kira Malaikat Ketawa Nggak Ya?

5 April 2024   08:30 Diperbarui: 5 April 2024   08:48 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ilustrasi penulis

Mendengar jawaban tersebut, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sampaikanlah kepadanya, bahwa Allah menyukainya." Ini menunjukkan bahwa kecintaan lelaki tersebut terhadap Surah Al-Ikhlas dan sifat-sifat Allah SWT yang terkandung di dalamnya telah membuat Allah SWT menyukainya.

Dalam riwayat lain dari Anas ra., suatu ketika di Masjid Quba ada seorang lelaki yang menjadi imam bagi jamaahnya. Setiap kali ia memimpin sholat, ia selalu membaca Surah Al-Ikhlas setelah membaca surah lain dalam setiap rakaat. Hal ini menimbulkan kebingungan dan rasa penasaran di antara para sahabat, karena biasanya seseorang hanya membaca satu surah dalam satu rakaat.

Para sahabat kemudian memutuskan untuk menanyakan alasan di balik tindakannya tersebut. Mereka berkata, "Engkau selalu membaca Surah Al-Ikhlas setelah membaca surah lain. Jika engkau merasa bahwa Surah Al-Ikhlas saja sudah cukup, mengapa tidak hanya membaca itu saja? Atau jika engkau merasa perlu membaca surah lain, mengapa engkau masih menambahkan Surah Al-Ikhlas?"

Lelaki tersebut menjawab, "Aku tidak akan meninggalkan Surah Al-Ikhlas apapun alasannya. Jika kalian ingin aku menjadi imam, maka aku akan tetap membacanya." Para sahabat kemudian melaporkan hal ini kepada Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW menanggapi dengan mengatakan, "Tanyakanlah kepadanya, mengapa dia sangat mencintai Surah Al-Ikhlas?". Ketika ditanya, lelaki itu menjawab, "Karena surah ini menggambarkan sifat-sifat Tuhan Yang Maha Pemurah, dan aku mencintainya." Mendengar ini, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Beritahukan kepadanya bahwa Allah SWT mencintainya karena kecintaannya kepada Surah Al-Ikhlas."

Dari kedua riwayat ini menunjukkan betapa pentingnya Surah Al-Ikhlas bagi sahabat tersebut dan bagaimana Nabi Muhammad SAW menghargai kecintaan mereka terhadap surah ini karena dapat mendekatkan seorang hamba kepada Allah SWT.

Jadi, apakah malaikat mungkin akan tertawa melihat "spam" Surah Al-Ikhlas dalam shalat? Mungkin saja. Namun, yang lebih penting adalah kejujuran dan ketulusan kita dalam menjalankan ibadah kita kepada Allah. Meskipun mungkin kita terus-menerus membaca Surah Al-Ikhlas karena kemudahannya, yang terpenting adalah niat kita yang tulus dalam mendekatkan diri kepada-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun