Mohon tunggu...
Fikri Hadi
Fikri Hadi Mohon Tunggu... Dosen - Instagram : @fikrihadi13

Dosen Fakultas Hukum Universitas Wijaya Putra, Surabaya || Sekjen DPP Persatuan Al-Ihsan. Mari turut berpartisipasi dalam membangun kekuatan sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan Umat Islam di Persatuan Al-Ihsan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Peradaban Masyarakat melalui Masjid, Studi Kasus Masjid Persatuan Al-Ihsan, Surabaya

29 April 2021   17:19 Diperbarui: 29 April 2021   17:29 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiri : Pembangunan Kompleks Masjid Al-Ihsan di Surabaya, Kanan : Kompleks Masjid dan PAUD Al-Ihsan di Bondowoso, Jawa Timur. (Dokumentasi Pribadi)

Di zaman Rasulullah Muhammad S.A.W., masjid merupakan salah satu tempat vital dalam perkembangan islam kedepannya. Pada masa itu, Rasulullah berhasil membangun suatu negara Islam, dengan konstitusi pertama yang diakui oleh dunia. Negara tersebut beribukotakan di Madinah. Oleh sebab itu, fungsi masjid pada masa itu bukan hanya digunakan untuk tempat ibadah saja, melainkan pada aspek-aspek kemasyarakatan lainnya.

            Imam Masjid Istiqlal periode 2005 – 2016, (Alm.) K.H. Ali Mustafa Yaqub pernah menyampaikan pada 2015 lalu bahwa terdapat lima fungsi Masjid di zaman Rasulullah SAW, yakni berfungsi sebagai tempat ibadah dan pembelajaran. Selain itu, Masjid juga berfungsi sebagai tempat musyawarah, merawat orang sakit, dan asrama. Pada sejumlah literatur lain disebutkan bahwa masjid di zaman Rasulullah juga berfungsi sebagai pusat budaya dan ilmu pengetahuan dan tempat Ahlu Suffah. Suffah berarti tempat berteduh. Sahabat nabi yang tidak memiliki rumah, dulunya bertempat tinggal di sini. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa jumlah Ahlu Suffah ini mencapai 70 orang, dan pada beberapa riwayat lain disebutkan bahwa jumlahnya bertambah hingga 400 orang.

Hasilnya dapat dilihat pada perkembangan Islam pasca wafatnya Rasulullah. Islam menjadi pusat peradaban dunia. Banyak ilmuwan muslim yang terlahir dan memberikan sumbangsih besar terhadap perkembangan seperti ilmu astronomi, matematika, kesehatan, sains, pengetahuan sosial dan lain-lain. Perkembangan tersebut tidak hanya dinikmati oleh umat Islam saja, melainkan kepada seluruh umat manusia. Dan perkembangan ilmu pengetahuan tersebut juga masih kita rasakan sampai sekarang. Diantaranya adalah Aljabar dan Algoritma yang ditemukan oleh Al-Khawarizmi, sehingga saat ini kita bisa merasakan dampak perkembangan teknologi modern seperti komputer dan lain-lain.

Inilah salah satu yang dicita-citakan oleh pendiri Persatuan Al-Ihsan, Al-Ustadz Pamudji Rahardjo. Masjid seyogyanya tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, melainkan juga tempat pemberdayaan peradaban masyarakat melalui peningkatan fungsi-fungsi masjid lainnya yang juga berkaitan dengan masyarakat. Sehingga, peradaban masyarakat dapat terbentuk melalui Masjid. Semoga cita-cita tersebut dapat tercapai.

Pembaca yang budiman, apabila ingin mengetahui lebih lanjut mengenai aktivitas di Masjid Al-Ihsan ataupun aktivitas Persatuan Al-Ihsan secara umum dapat dilihat pada akun Instagram @persatuanalihsan atau Facebook dan YouTube Persatuan Al-Ihsan, atau pembaca dapat berkunjung di Sekretariat Pusat Persatuan Al-Ihsan, Jalan Demak Timur XI Nomor 33-35, Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun