Pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam pembentukan karakter dan pola pikir manusia. Dalam konteks Islam, pendidikan memiliki tujuan yang lebih luas, yaitu menciptakan individu yang seimbang antara aspek spiritual, intelektual, dan sosial. Di sinilah filsafat dakwah memegang peran penting. Filsafat dakwah tidak hanya menekankan penyebaran ajaran Islam, tetapi juga integrasinya ke dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan.
A. Integrasi Filsafat Dakwah dalam Kurikulum pendidikan Islam
   Integrasi filsafat dakwah dalam kurikulum pendidikan Islam bertujuan untuk menginternalisasi nilai-nilai Islam ke dalam mata pelajaran dan metode pengajaran. Hal ini memungkinkan siswa memahami dan menerapkan ajaran Islam dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan sosial mereka.
Sebagai contoh, dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), nilai-nilai Islam dapat diintegrasikan untuk membantu siswa memahami isu-isu sosial dari perspektif keislaman. Dengan pendekatan ini, pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga membentuk karakter siswa berdasarkan nilai-nilai Islam.
a. Metode Integrasi Filsafat Dakwah dalam Pembelajaran
1. Pembelajaran Berbasis Nilai
Metode ini menekankan pengembangan nilai-nilai moral, seperti akhlak, kejujuran, dan kepedulian sosial. Guru dapat mengaitkan pembelajaran dengan kisah-kisah dalam Al-Qur'an untuk menunjukkan relevansi nilai-nilai ini dalam kehidupan.
2. Diskusi dan Dialog
Melalui diskusi, siswa dapat mengemukakan pendapat tentang isu-isu dakwah, seperti toleransi antaragama atau tantangan dakwah modern. Hal ini mendorong siswa untuk berpikir kritis dan memahami isu secara mendalam.
3. Metode Proyek
Siswa dapat dilibatkan dalam kegiatan nyata seperti kampanye kebersihan lingkungan atau program pengabdian masyarakat. Proyek ini tidak hanya mengajarkan keterampilan organisasi tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.