Mohon tunggu...
Fatihatul Insan Kamil Ramadhani Imama
Fatihatul Insan Kamil Ramadhani Imama Mohon Tunggu... -

Fatihatul Insan Kamil Ramadhani Imama (fikri)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Televisi

17 Februari 2010   19:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:52 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Aku ingin membeli tv 72 inchi Untuk bisa aku nikmati Bersama sanak famili Aku ingin muncul di tv Buat acara sendiri Bukan gossipnya selebriti Harus yang lebih berisi naif - televisi Cukilan lagu Naif, band dari Institut Kesenian Jakarta yang paling sukses secara komersial ternyata tidak sekomersial karyanya. Jengah tentang infoTAInment (silahkan tuntut saya!). Si itu cerai, si anu pacaran, si ini putus, si dia menikah, bla bla bla, argh! Bosan telinga menangkap hal yang itu - itu saja. Dari pagi hingga dini hari, warta selalu sama. Monoton dan statis. Melihat sinema elektronik yang berisi adegan perempuan menangis di bawah hujan di tengah jalan dengan lalu lintas yang padat? Pembantu, majikan, dan anak tiri sebaya dan semuanya ayu? Seorang raja berkuasa, lalu bepergian ke kerajaan yang lain dengan menggunakan kendaraan berplat B? Animasi tiga dimensi standar tentang naga, siluman ular, siluman semut, atau apalah yang mengubah cerita rakyat menjadi lelucon? Tayangan yang tipis antara skrip dan realiti? Pengumpulan pesan singkat dibalik pencarian bakat? Belahan dada aduhai meminta Anda mengirim sms ketika malam? Saya suka. Haha. Belum lagi gerakan mencuci di belakang alat musik tabuh? Berkacamata dan berkaos kontras? Tigapuluh ribu menjadi aib? Hahaha kalian lucu! Masihkah kau menzinahiku? Hahaha saya tertawa lantang! Pencarian kerabat yang hilang dalam waktu tiga hari? Hahaha buat apa ada aparat! Acara sepakbola bertransformasi berubah menjadi tinju? Hahaha katanya penggemar tulen, tiga ribu rupiah manjat pagar! Kartun dengan bahasa negara tetangga? Hahaha katanya musuh, tapi tak ketinggalan menonton. Putri dari Indonesia menikah dengan pangeran lalu disilet? Hahaha kemana kamu sekarang! Meminjam lirik Melancholic Bitch, band layak simak dari jojgakarta (saya berjanji menulis resensi tentang band ini nanti) yang berjudul mars penyembah berhala: siapa yang butuhkan imajinasi, jika kita sudah punya televisi? Kemana tayangan mirip "Si Doel Anak Sekolahan"? atau "Keluarga Cemara"? Negara ini menuju fiksi! Dan para kapitalis (biasanya keturunan india, atau calon gubernur sumatera selatan) sedang menghitung rupiah. *tulisan tantangan. tema dari pungky si artis kompasiana dan twitter. kyaaa. hahaha. pung tema dari gw: rambut gondrong.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun