Syahdan, alkisah dahulu kala, terdapatlah seorang yang rupawan di sebuah desa kecil di Indonesia. Ia terdampar dari Hongkong karena perahu yang dikemudikannya terhempas badai setelah hampir dua minggu berjuang di samudera. Penduduk setempat langsung memberikan pertolongan saat melihat perahunya rusak dan terdampar di pantai. Bahkan, penduduk setempat menerima kedatangannya dengan ramah dan sangat terbuka.
Sayang sekali, ia tidak bisa berbahasa selain bahasa mandarin. Hal ini membuatnya sulit untuk berkomunikasi. Ia ingin meminta bantuan kepada penduduk setempat untuk membetulkan perahunya dan kembali ke Hongkong. Setiap pagi, ia mencari bahan-bahan untuk reparasi ke dalam hutan. Hal itu membuat penduduk setempat bertanya-tanya keberadaannya.
"Hei! Si ganteng mana?" Lalu dijawab, "Si ganteng? Dari Hongkong?"
Hal itu terjadi berulang kali sampai perahunya betul dan mampu digunakan untuk kembali ke Hongkong. Semenjak saat itulah istilah "Ganteng dari Hongkong" menjadi populer.
Tabik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H