Bulan Juli tahun ini terasa sangat istimewa dan membahagiakan bagi seluruh insan Bhayangkara. 1 Juli 2016 ini merupakan peringatan Hari Bhayangkara ke-70. Tidak hanya itu, di bulan ini kita memiliki Kapolri yang baru, yang akan dilantik pada tanggal 12 Juli 2016 nanti. Rasa suka cita tersebut mengiringi Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijrih yang jatuh pada tanggal 6 Juli 2016.
Meski demikian, tentunya kita tidak perlu terlalu larut dalam kegembiraan tiga momen tersebut, karena justru ketiganya harus menjadi penyemangat bagi seluruh anggota Polri untuk terus berbenah menjadikan Polri makin dicintai oleh masyarakat. Di usia yang ke-70 ini, tantangan Polri makin berat sebagai garda terdepan untuk menjamin keamanan dalam negeri.
Fenomena meningkatnya dukungan terhadap gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dimana telah lebih dari 500 ribu warga Indonesia telah bergabung dengan kelompok teroris global tersebut, membutuhkan perhatian yang serius berupa upaya deteksi dini dan pencegahan dini yang lebih optimal karena dampak dari itu adalah ancaman terorisme, dimana sejumlah organisasi ekstrim di Indonesia telah menyatakan berbaiat kepada ISIS, diantara Jamaah Ansharut Tauhid, Mujahidin Indonesia Barat dan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Untuk MIT yang dipimpin oleh Santoso alias Abu Wardah, saat ini masih terus diburu oleh Satgas Operasi Tinombala di Kab. Poso dan sekitarnya. Meski saat ini kelompok tersebut hanya sekitar 20 orang karena sebagian telah tewas tertembak dan tertangkap, namun aksi balas dendam terhadap aparat dan ancaman teror bagi masyarakat sekitar tetap potensial terjadi karena masih banyaknya pendukung dan simpatisan mereka serta kemungkinan masih mengalirnya dana dan logistik dari jaringan ISIS di Indonesia.
Polri juga masih terus dihadapkan dengan berkembangnya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, konflik sosial dengan berbagai latar belakang, termasuk akibat intoleransi dan primordialisme, aksi unjuk rasa anarkis, aksi-aksi kriminalitas dan premanisme, meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas serta potensi gangguan dalam menghadapi Pilkada Serentak Tahap II tahun 2017. Perdagangan bebas melalui pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan perkembangan teknologi informasi, internet dan media sosial tentunya selain menyumbangkan hal-hal positif bagi kondisi perekonomian dan sosial budaya dalam negeri, juga perlu diantisipasi pengaruh negatifnya bagi keamanan dalam negeri.
Seluruh anggota Polri bersemangat menanti Bapak Komjen Tito Karnavian sebagai Kapolri yang baru menggantikan Bapak Jenderal Pol. Badrodin Haiti. Visi terwujudnya Polri yang semakin profesional, modern dan terpercaya guna mendukung terciptanya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, yang diterjemahkan ke dalam 8 misi dan 11 program prioritas, merupakan harapan seluruh insan Polri dan juga harapan masyarakat Indonesia.
Melanjutkan reformasi internal Polri menjadi dambaan kita semua. Demikian pula peningkatan kesejahteraan anggota, dukungan sarana dan prasarana yang modern dan peningkatan sumber daya personil Polri yang profesional dan kompeten yang menjunjung etika dan hak asasi manusia.
Pak Tito juga berjanji untuk meningkatkan kualitas pelayanan prima, memperkuat kemampuan pencegahan kejahatan, meningkatkan Harkamtibmas dengan partisipasi publik serta mewujudkan penegakan hukum yang profesional, berkeadilan, menjunjung tinggi HAM dan anti KKN. Kita sangat optimis program kerja tersebut di atas akan mudah untuk tercapai dan diimplementasikan karena didukung oleh soliditas seluruh anggota Polri dan “merasa memiliki” Bapak yang penuh keteladanan.
Semangat baru tersebut menjadi lebih berenergi lagi setelah kita ditempa selama satu bulan dalam puasa Ramadhan. Puasa yang sungguh-sungguh sebagai latihan menahan hawa nafsu, meminimalisir egoisme, kesombongan dan keserakahan serta melatih kepekaan sosial, akan semakin menjadikan anggota Polri sadar akan tugas pokoknya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, disamping tugasnya sebagai penegak hukum dan pemelihara Kamtibmas. Ini merupakan pengamalan isi Tribrata; berbakti kepada nusa dan bangsa dengan penuh ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Kemenangan di Idul Fitri semoga menjadi penambah kekuatan bagi anggota Polri sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik. Semoga budaya-budaya negatif terutama korupsi, kolusi dan nepotisme pada proses rekruitmen, pembinaan karir, dan pelayanan publik semakin jauh dari citra anggota Polri. Semoga Allah Yang Maha Kuasa meridai harapan kita semua dan mari bersama-sama kita wujudkan harapan tersebut!
Dirgahayu Bhayangkara, Selamat Bertugas Pak Kapolri Baru dan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H untuk seluruh insan Bhayangkara Indonesia.