Mohon tunggu...
Muhammad FikriDzikrulloh
Muhammad FikriDzikrulloh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sistem Informasi - Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan

Saya merupakan seorang mahasiswa yang memiliki ketertarikan di bidang UI/UX design serta saya memiliki hobi bermain Futsal

Selanjutnya

Tutup

Politik

Diplomasi Indonesia di Tengah Eskalasi Konflik Iran-Israel: Upaya Mempertahankan Stabilitas dan Kepentingan Ekonomi

23 April 2024   14:36 Diperbarui: 23 April 2024   21:03 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada hari Minggu, 13 April 2024, Iran secara resmi meluncurkan serangan rudal ke wilayah Tel Aviv, Israel, dengan meluncurkan lebih dari 100 drone. Akibat serangan ini, terjadi kerusakan ringan pada salah satu bandara di Israel. Meskipun serangan tersebut mengakibatkan 31 korban luka-luka ringan, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, seperti yang dilansir oleh CNN.

Kementerian Luar Negeri Iran dalam siaran persnya yang dilaporkan oleh CNN Indonesia menyatakan bahwa serangan ini merupakan respons terhadap agresi militer dari Israel. Serangan tersebut dilancarkan sebagai balasan,"Angkatan bersenjata Republik Islam Iran sedang menjalankan kewajibannya untuk membela diri," tulis Kementerian Luar Negeri Iran.

Pasca serangan yang diluncurkan oleh Iran terhadap Israel pemerintah Indonesia berupaya menjaga stabilitas dan keamanan di Timur tengah seperti pernyataan Presiden Jokowi yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi yang dilansir oleh CNN Indonesia yaitu : 

"Dalam sebuah rapat yang disiarkan secara virtual, menyampaikan kekhawatiran Indonesia terhadap perkembangan situasi di Timur Tengah. Pemerintah Indonesia meyakini bahwa eskalasi konflik tidak akan membawa manfaat bagi siapapun dan upaya diplomatik perlu terus dilakukan oleh semua pihak.

Menlu Retno telah melakukan komunikasi intensif dengan berbagai negara dan organisasi, termasuk Iran, Saudi Arabia, Yordania, Mesir, UAE, Uni Eropa, Jerman, Belanda, dan Amerika Serikat. Tujuan komunikasi tersebut adalah untuk mendorong self-restraint dan de eskalasi, serta meminta semua pihak untuk menggunakan pengaruhnya guna mencegah eskalasi lebih lanjut.  Selain itu, pemerintah Indonesia juga terus memantau dan berkoordinasi dengan kedutaan besar Republik Indonesia di Tehran, Mesir, dan tempat-tempat lain untuk memastikan perlindungan WNI yang berada di wilayah tersebut. Travel advice telah dikeluarkan, dan hotline sudah dipasang untuk memudahkan komunikasi dengan warga negara Indonesia yang membutuhkan bantuan.

Dalam situasi yang semakin kompleks ini, pesan dari Presiden Jokowi kepada Menlu Retno adalah untuk terus melakukan upaya diplomatik agar pihak-pihak terkait dapat menahan diri dan menghindari eskalasi konflik. Pemerintah Indonesia mengingatkan bahwa eskalasi konflik akan berdampak negatif terhadap berbagai aspek, seperti harga minyak, harga kebutuhan lainnya, dan nilai tukar dolar. Dengan demikian, pemerintah Indonesia terus berupaya secara diplomatik untuk menjaga stabilitas dan keamanan di Timur Tengah, serta melindungi kepentingan dan keselamatan warga negaranya yang berada di wilayah tersebut. Dari pernyataan tersebut tentu saja dampak dari serangan Iran ke Israel berpengaruh terhadap perekonomian indonesia apabila terjadi eskalasi seperti disampaikan oleh menteri ESDM pada siaran pers pada tanggal 19/4/2024. Beliau memastikan bahwa stok dan juga harga BBM di Indonesia sampai hari ini belum terdampak karena konflik Iran dan juga Israel.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyoroti potensi dampak eskalasi konflik antara Iran dan Israel terhadap stabilitas energi di Indonesia. Meskipun stok energi saat ini dalam kondisi aman, Menteri ESDM menekankan bahwa strategi untuk menjaga agar subsidi tidak meningkat menjadi lebih sulit dalam kondisi geopolitik yang panas.

Menteri ESDM mengatakan, "Aman ko stok aman tapi kita lihat perkembangannya nih ke depan ya mudah-mudahan nggak ada eskalasi ya enggak ada eskalasi konflik Iran Israel, kalau harga minyak naik 1 dolar ya itu itu bisa naik sekitar 3 sampai 4 Triliun kompensasi dan subsidi. Belum lagi kalau rupiah ya rupiah tiap naik 1 dolar Rp100 juga cukup besar makanya ya itu kita harus apa ya hemat-hemat energinya efisiensi energi ini harus terus dicanangkan dan dikerjain diprogramkan." Dia juga menyoroti potensi kenaikan harga minyak sebagai dampak dari konflik tersebut. Serta menekankan pentingnya efisiensi energi dan hemat energi sebagai langkah proaktif dalam menghadapi potensi ketidakstabilan ekonomi akibat dari eskalasi konflik internasional.

Dengan demikian, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Menteri ESDM mempersiapkan strategi yang komprehensif untuk menghadapi potensi dampak negatif dari situasi geopolitik yang tidak stabil, khususnya terkait dengan harga minyak dan nilai tukar rupiah. Upaya efisiensi dan hemat energi menjadi prioritas untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keberlanjutan sektor energi di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun