Mohon tunggu...
Fikri Azardy
Fikri Azardy Mohon Tunggu... -

Huahahaha

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengaruh Media Pada Suatu Kepentingan

30 Oktober 2013   19:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:49 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Masih teringat dalam ingatan penulis pada tahun 1998 lalu sebelum terjadinya reformasi pada rezim Soeharto, mantan Presiden Republik Indonesia kedua. Pada masa itu dengan kepemimpinan yang otoriter menghantui setiap langkah kubu yang berseberangan dengan kebijakan pemerintah. Yang paling jelas saat itu ialah banyaknya dibredel surat kabar dan dibatasinya penyiaran baik itu dari televisi maupun radio. Penyampaian pendapat pun tidak sebebas sekarang.

Jika dikaji kembali mengenai media, perkembangannya dapat dirasakan sekarang. Kebebasan yang sempat dibredel telah lepas. Bahkan telah mengikuti arus modernisasi dibuktikan dengan adanya media elektronik berupa media online yang mempunyai akses lebih cepat dari media cetak.

Media yang berupa alat untuk penyampaian informasi, kini mulai beralih fungsi disamping tugas utamanya. Adanya kepentingan-kepentingan tertentu yang mengerogoti media. Contohnya saja pada beberapa media lokal, tokoh-tokoh yang mengiklankan dirinya sendiri untuk kepentingan tertentu. Bisa karena tujuan politik, ekonomi, atau hal lainnya. Bisa disebut berita Advetorial.

Penyiaran iklan jika dilihat dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran menyebutkan bahwa Siaran iklan adalah siaran informasi yang bersifat komersial dan layanan masyarakat tentang tersedianya jasa, barang, dan gagasan yang dapat dimanfaatkan oleh khalayak dengan atau tanpa imbalan kepada lembaga penyiaran yang bersangkutan. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk kepentingannya. Dengan cakupan media yang luas, ini merupakan cara yang cocok untuk mengenalkan sesuatu. Baik dari pribadinya sendiri maupun suatu barang/jasa yang biasa disebut iklan niaga.

Lain hal media cetak, media online mempunyai peranan juga dalam hal pengeksisan kepentingan. Bahkan media ini lebih “berbahaya” karena aksesnya yang cepat dapat tersebar di dunia maya. Jika di media cetak memerlukan waktu untuk mengumpulkan bahan dan mencetak, di media ini hanya bermodalkan jaringan internet dapat melebarkan sayapnya dengan nama domain.

Seperti di media cetak, media ini juga dijadikan tempat untuk merealisasikan kepentingan. Seperti iklan niaga yang belakangan ini tengah marak di masyarakat. Bahkan transaksi jual beli juga dapat dilakukan melalui media ini.

Salah satu keuntungan pada media ini ialah dapat menggunakan jejaring sosial. Jejaring sosial ini lebih kompleks dalam dunia online karena penggunanya merupakan masyarakat yang mempunyai akun sendiri. Misalnya friendster, facebook, twitter, whats up, we chat, dan sosial media lainnya. Akun pribadi seseorang tersebut tentunya mempunyai teman dengan jumlah ratusan, bahkan ribuan. Informasi yang diberikan pun akan lebih cepat jika dilihat dari konsumsi jejaring media yang selalu dibuka setiap menit di komputer, laptop, atau gadget.

Intinya, menurut hemat penulis media merupakan alat yang dapat digunakan oleh seseorang yang mempunyai kepentingan tertentu. Bisa untuk kepentingan ekonomi, politik, atau hanya untuk pengeksisan diri. Seperti Felix Y Siauw, motivator Internasional yang awalnya hanya berkicau di media sosial twitter. Sekarang ia banyak di undang untuk maramaikan acara baik di stasiun televisi maupun acara lainnya. Media itu sungguh “berbahaya”!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun