Meski kota saya tidak dicanangkan untuk membuat Biopori di rumah tiap warganya, namun saya sendiri merasa perlu membuat lubang ini di halaman rumah saya. Alasannya selain karena mulai banyaknya jalanan beraspal dan selokan yang semakin sempit di rumah saya, yang menjadi penyebab genangan air dimana-mana, saya juga ingin menyimpan persediaan air yang cukup di rumah saya. Lubang berpori ini menurut beberapa keterangan yang saya baca juga ternyata bermanfaat dalam menjaga ketersediaan air tanah. Maka tanpa ragu lagi saya langsung berinisiatif untuk membuatnya.
Membuat lubang ini sebenarnya tidak terlalu susah karena kita bisa menggunakan beberapa peralatan khusus yang dapat meringankan kerja kita. Setelah mencari informasi di internet saya mendapat informasi bahwa ada tiga alat yang dapat digunakan, yaitu alat bentuk U, alat bentuk spiral atau bor dan juga mesin bor khusus. Jika ingin cepat maka pilihan yang tepat adalah mesin bor khusus. Namun jika ingin lebih hemat dan sedikit berkeringat kita bisa menggunakan dua alat lainnya. Caranya terbilang sederhana, persiapkan tanah yang akan kita lubangi lalu putar alat tersebut hingga menghasilkan lubang yang cukup dalam sekitar satu meter atau lebih, sebaiknya lebih dalam lebih baik. setelah itu, tutupi lubang tersebut dengan penutup pipa yang telah kita lubangi permukaannya. Lubang ini siap kita gunakan.
Dengan memiliki biopori sendiri di rumah, maka saya berharap ketika musim kemarau kelak saya tidak kekurangan air. Ini karena di daerah saya pun biasanya mengalami kekeringan air di beberapa tempat pada saat kemarau. Untuk lebih mengoptimalkan hasilnya, jangan lupa juga untuk menanam tumbuhan-tumbuhan berakar besar di halaman rumah agar air yang disimpan di lubang berpori ini juga disimpan kuat dalam akar tanaman tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H