Mohon tunggu...
Fikri Ali Shafa Tahani
Fikri Ali Shafa Tahani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Saya adalah seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi yang sedang belajar menulis artikel dengan baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesenjangan yang Terabaikan: Menyoroti Kehidupan Minoritas yang Terpinggirkan

7 Januari 2024   19:30 Diperbarui: 7 Januari 2024   19:36 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: https://www.pexels.com/

Kehidupan di bumi bagaikan kanvas yang dihiasi berbagai warna. Perbedaan adalah keniscayaan yang memperkaya keberagaman. Namun ironisnya, keragaman terkadang melahirkan ketidakadilan. Bayangkan, sebuah lukisan indah yang terbagi menjadi dua sisi. Di satu area, terdapat kelompok mayoritas dengan warna cerah dan detail rumit, melambangkan kemakmuran dan kemudahan akses. Sementara di area lain, kelompok minoritas dilukiskan dengan warna kusam dan gambar sederhana, merepresentasikan kehidupan yang penuh ketertinggalan. Itulah gambaran kesenjangan sosial yang kerap terjadi di sekitar kita. Kelompok minoritas entah berdasarkan suku, agama, ras, maupun disabilitas seringkali menjadi pihak yang terpinggirkan. Mereka sulit mengakses layanan publik, pendidikan berkualitas, pekerjaan layak, hingga perlakuan yang adil. Stigma dan prasangka masyarakat turut melebarkan jurang pemisah. Lantas, mengapa kita membiarkan ketimpangan ini terus bertambah dalam? Bukankah keberagaman sejatinya mengajarkan kita untuk saling memahami, menghargai, dan mendukung satu sama lain? Sudah saatnya kita merobohkan tembok pemisah, dan membangun jembatan menuju kesetaraan. Mari kita warnai kanvas kehidupan dengan keadilan dan kebersamaan tanpa memandang perbedaan. 

Dengan begitu, lukisan bumi akan menjadi semakin indah.Dalam dunia yang penuh warna ini, kita sering kali melihat perbedaan yang mencolok antara kelompok-kelompok di masyarakat kita. Ada kelompok-kelompok kecil yang sering kali terlupakan, terpinggirkan, dan menghadapi tantangan yang unik. Mereka adalah minoritas, dan isu-isu yang mereka hadapi sangat penting untuk kita bahas. Kesenjangan yang ada di antara kita menciptakan jurang yang memisahkan kelompok mayoritas dengan minoritas. Ini bukan hanya masalah pendapatan atau kesempatan, tetapi juga mencakup pendidikan, kesehatan, dan perlakuan yang adil secara keseluruhan. Bagaimana kita bisa mengabaikan ketidakadilan yang mereka alami? Mari kita bayangkan, di tengah keramaian kota, kelompok minoritas merangkak di sela-sela kerumunan. Mereka berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang setara dan kesempatan yang adil. Mereka berjuang untuk mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan yang memadai, sementara mayoritas dengan mudah menikmatinya. Perlakuan yang adil? Sayangnya, mereka seringkali menjadi korban diskriminasi dan perlakuan tidak adil di berbagai aspek kehidupan.

Namun, dalam kegelapan itu, ada harapan. Dengan membahas isu ini, kita dapat memberikan suara kepada kelompok-kelompok yang sering kali tidak didengar. Kita dapat menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesetaraan dan keadilan sosial. Kita dapat memperjuangkan kebijakan yang adil dan inklusif yang akan mengurangi kesenjangan dan memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang latar belakangnya, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Mari kita berdiri bersama, mempromosikan keadilan dan kesetaraan. Mari kita tingkatkan representasi politik kelompok minoritas, sehingga suara mereka benar-benar didengar dan dipertimbangkan dalam pembuatan kebijakan. Mari kita berjuang bersama untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, di mana setiap individu merasa dihargai dan diberikan kesempatan yang adil untuk tumbuh dan berkontribusi. Dalam perjalanan ini, kita semua memiliki peran penting untuk dimainkan. Sebagai bagian dari masyarakat yang beragam, mari kita terus belajar dan memperluas pemahaman kita tentang isu-isu yang dihadapi oleh minoritas. Mari kita berdiri bersama dan bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan setara bagi semua individu, tanpa memandang siapa mereka atau dari mana mereka berasal. Kita semua memiliki hak yang sama untuk hidup dengan layak dan bahagia, dan bersama, kita bisa mewujudkannya.

Tentu saja, sebagai bagian dari masyarakat yang beragam, kita semua memiliki peran penting untuk dimainkan dalam memperjuangkan keadilan sosial. Mari terus belajar dan memperluas pemahaman kita tentang isu-isu yang dihadapi oleh minoritas. Dalam menghadapinya, mari kita bersatu dan bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan setara bagi semua individu, tanpa memandang latar belakang mereka. Kita semua memiliki hak yang sama untuk hidup dengan martabat dan kebahagiaan. Dengan berkolaborasi dan mengambil tindakan yang konstruktif, kita bisa mewujudkan perubahan yang positif. Mari kita dukung dan memperjuangkan hak-hak minoritas, serta memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi dalam masyarakat. Melalui kesatuan dan kerja sama, kita dapat mengatasi kesenjangan dan menciptakan dunia yang lebih inklusif bagi semua. Setiap langkah kecil yang kita ambil, baik dalam pendidikan, kesehatan, keadilan ekonomi, atau representasi politik, dapat berkontribusi pada perubahan yang lebih besar. Mari terus lanjutkan perjuangan kita untuk mencapai keadilan sosial yang sejati. Kita perlu terus mengedukasi diri kita sendiri dan orang lain tentang isu-isu yang dihadapi oleh minoritas. Penting untuk memperluas pemahaman kita dan mendengarkan pengalaman mereka. Dengan cara ini, kita dapat menghilangkan ketidakadilan dan diskriminasi yang ada. Selain itu, mari kita terus mendorong penerapan kebijakan yang adil, seperti redistribusi ekonomi yang memastikan kesetaraan dalam kesempatan dan akses ke sumber daya. Kita juga harus mendukung pendidikan inklusif yang memberikan kesempatan yang sama bagi semua individu untuk belajar dan berkembang. Dalam hal kesehatan, mari kita terus memperjuangkan akses yang merata dan layanan yang berkualitas untuk semua individu, tanpa memandang latar belakang mereka. Pemerintah dan lembaga kesehatan harus bekerja sama untuk memperkuat sistem kesehatan primer di daerah dengan populasi minoritas yang tinggi. Selain itu, penting untuk melawan diskriminasi dan perlakuan tidak adil dengan menerapkan undang-undang dan kebijakan yang melindungi hak asasi manusia. Penguatan mekanisme perlindungan dan penegakan hukum yang efektif juga harus menjadi prioritas. Terakhir, kita harus mendorong partisipasi politik dari kelompok minoritas dengan memberikan kesempatan yang adil dan proporsional dalam lembaga politik. Reformasi sistem pemilihan dan alokasi kuota dapat membantu mencapai representasi yang lebih adil.

Mari kita melihat beberapa fakta menarik yang menggambarkan kesenjangan dan tantangan yang dihadapi oleh kelompok minoritas dalam masyarakat kita: Kesenjangan Ekonomi: Data mengungkapkan bahwa Pertama, tingkat ketimpangan tinggi jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 40% terbawahnya kurang dari 12%. Kedua, ketimpangan sedang jika angka pengeluaran kelompok 40% terbawahnya berkisar antara 12--17%. Ketiga, ketimpangan rendah jika pengeluaran kelompok 40% terbawahnya berada di atas 17%. ekonomi. Aspek Pendidikan meliputi: Tingkat melek huruf penduduk minoritas penyandang disabilitas diperkirakan baru mencapai 90%, masih di bawah proyeksi rata-rata melek huruf penduduk Indonesia sebesar 96,8%. (BSI, 2021) Aspek Kesehatan meliputi: Presentase penduduk minoritas penyandang disabilitas yang memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan dasar diperkirakan baru mencapai 65%, jauh di bawah target UHC sebesar 90% pada 2023. (Kemenkes RI, 2021) Diskriminasi dan Perlakuan Tidak Adil meliputi: Diperkirakan 45% dari total pengaduan kasus diskriminasi dan pelanggaran HAM di Komnas HAM berasal dari kelompok minoritas agama, suku, disabilitas, dan orientasi seksual. (Komnas HAM, 2022) Adapun Representasi Politik meliputi: Hanya 16% calon legislatif perempuan pada Pemilu 2024 yang diusung partai besar, menunjukkan masih rendahnya representasi politik minoritas gender. (KPU, 2024)

Dalam upaya mengatasi kesenjangan dan memperjuangkan keadilan sosial, ada beberapa solusi yang dapat diambil: Pendekatan Keadilan Ekonomi: Salah satu solusi adalah mengimplementasikan kebijakan redistribusi yang adil untuk mengurangi kesenjangan pendapatan antara kelompok minoritas dan mayoritas. Ini dapat melibatkan sistem pajak yang progresif dan program bantuan sosial yang menyasar kebutuhan khusus kelompok minoritas. Pendidikan Inklusif: Untuk mengatasi kesenjangan pendidikan, perlu dilakukan pendekatan inklusif yang memastikan akses yang sama dan kesempatan yang adil bagi kelompok minoritas. Ini melibatkan alokasi sumber daya yang lebih besar untuk pendidikan di daerah dengan populasi minoritas yang tinggi, serta program beasiswa dan bantuan keuangan yang ditargetkan untuk kelompok minoritas. Akses Kesehatan yang Merata: Untuk mengatasi kesenjangan dalam akses kesehatan, penting untuk memperkuat sistem kesehatan primer di daerah dengan populasi minoritas yang tinggi.

 Ini melibatkan peningkatan akses terhadap layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas, serta program pencegahan dan pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan kelompok minoritas. Pemberantasan Diskriminasi dan Perlakuan Tidak Adil: Untuk mengatasi diskriminasi, penting untuk menerapkan undang-undang yang melarang diskriminasi dalam semua aspek kehidupan. Ini juga memerlukan penguatan mekanisme perlindungan hak asasi manusia dan penegakan hukum yang efektif. Program pendidikan dan kesadaran juga dapat membantu mengubah sikap dan perilaku diskriminatif. Peningkatan Representasi Politik: Untuk meningkatkan representasi politik kelompok minoritas, perlu ada upaya untuk memperkuat partisipasi politik mereka melalui program pendidikan dan mobilisasi politik. Reformasi sistem pemilihan dan alokasi kuota juga dapat membantu memastikan kehadiran yang lebih adil dan proporsional dari kelompok minoritas di lembaga-lembaga politik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun