Dewasa ini maraknya penggunaan barang-barang yang unrecycle dan minimnya pengetahuan akan efek samping dari kurangnya kepedulian masayarakat akan lingkungan. Semalam saya menonton sebuah acara televisi swasta yang dimana mereka memaparkan efek samping yang berbahaya dari Global Warming yang tentu disebabkan kapasitas alam yang semakin terminimalisasi fungsinya oleh manusia, pada acara itu mereka memaparkan akan 7 wilayah yang terancam terhapus dalam kurun waktu puluhan tahun mendatang, sebagai contoh GLACIER PARK USA dan Padang gurun Sahara yang terancam terhapus. Glacier yang terdapat di GLACIER PARK itu sudah sangat berkurang berikut ekosistemnya. Sedangkan, pada Gurun Sahara malah terjadi perubahan cuaca yang ekstrem sehingga disana meningkat intensitas curah hujannya yang akan diperkirakan menyebabkan perubahan yang mengubah Padang Pasir Sahara menjadi sebuah padang rumput yang subur seperti 12.000 tahun silam.
Bagaimana kita umat manusia untuk memberhentikan Global Warming dan Efek Rumah Kaca? dari beberapa referensi yang saya baca, nol kemungkinan kita untuk memberhentikannya, kita hanya bisa meminimalisasi dengan melakukan penghijauan dan meningkatkan kepedulian lingkungan dengan menggunakan barang yang re-use, recycle. Namun, bila kita menelisik lebih jauh akan budaya yang sudah tertanam pada paradigma berpikir masyarakat yang bertajuk 'modern' tentu bertolak belakang. Oleh karen itu, kita mulai dengan melakukan program-program kreatif, fungsional dan efisien yang mengajak masyarakat agar tidak tabu dalam kepedulian lingkungan.
Perkembangan pun terjadi seiring perjalanan waktu dan teknologi, banyak kegiatan yang dilaksanakan untuk mengampanyekan 'peduli bumi'. Bahkan, banyak teknologi diciptakan untuk men-support semua ide mulia itu baik dari teknologi ramah lingkungan, sumber energi alternatif, dan lainnya.
Namun, apa yang telah dilakukan pemuda-pemudi? banyak citra buruk yang dilahirkan oleh oknum pemuda pada masa ini. tapi itu semua tidak menutup kemungkinan. toh, Presiden pertama Indonesia sangat mengelu-elukan jiwa pemuda yang mamjukan bangsa Indonesia. Ir.Soekarno adalah salah satu tokoh favorit saya yang begitu percaya akan potensi pemuda yang seperti teori gunung es.
Siapa bilang pemuda tidak peduli lingkungan? banyak acara-acara peduli bumi dan lingkungan yang dimotori oleh pemuda dan pemudi. Sebagai contoh di sekolah saya SMA Pesantern Unggul Albayan Cibadak, Sukabumi sudah biasa melakukan perilaku penghijauan dan peduli lingkungan. Saya pun sebagai ketua OSIS tidak tinggal diam untuk mengadakan sebuah acara yang mendukung untuk terlaksananya ide itu. Kami OSIS berkreasi mengadakan sebuah acara yang memadukan kepedulian lingkuan, bumi, seni, dan budaya. Nama dari acara kami adalah Karya Anak Bangsa Untuk Bumi (KABUM) yang bertemakan "Peduli Bumi dengan Seni dan Budaya" yang Insya Allah akan dilaksanakan pada 30 April 2011 mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H