Mohon tunggu...
Fikri Adi Nugraha
Fikri Adi Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Saya adalah kompasianer pemula dengan blog pribadi. Saya merupakan mahasiswa prodi S1-Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Dampak Fluktuasi dan Penurunan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS

28 Juni 2023   23:27 Diperbarui: 29 Juni 2023   02:14 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing , seperti US dollar, dapat memiliki dampak yang signifikan pada berbagai variabel ekonomi makro di Indonesia. Berikut adalah beberapa dampak fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap variabel ekonomi makro di Indonesia: 

  • Pertumbuhan Ekonomi: Kenaikan atau penurunan nilai tukar rupiah dapat mempengaruhi daya saing produk Indonesia di pasar internasional, sehingga dapat mempengaruhi ekspor dan impor. Perubahan dalam permintaan tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. 
  • Inflasi: Kenaikan harga barang dagangan dapat terjadi karena impor barang menjadi lebih mahal ketika nilai tukar rupiah melemah. Selain itu, fluktuasi nilai tukar rupiah juga dapat mempengaruhi harga energi dan bahan mentah impor , dan dampaknya akan terasa pada indeks harga konsumen. 

Jika terjadi penurunan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS , maka nilai tukar Rupiah yang dipatok terhadap Dolar AS menjadi lebih lemah . Hal ini menyebabkan barang-barang impor menjadi lebih mahal dan barang-barang lokal menjadi lebih murah di pasar internasional. Dampaknya, ekspor Indonesia menjadi lebih kompetitif dan bisa meningkatkan pendapatan ekspor. Namun, di sisi lain, penurunan nilai tukar Rupiah juga memicu inflasi karena harga barang-barang impor menjadi lebih mahal, sehingga dapat mempengaruhi indeks harga konsumen. Selain itu, penurunan nilai tukar Rupiah juga dapat mempengaruhi nilai aset, seperti saham atau obligasi, serta bisa memicu aliran modal keluar dari Indonesia mengingat asing akan menjual asetnya di Indonesia dan mengonversi Rupiah menjadi mata uang asing yang lebih stabil (hal ini terjadi pada masa orde baru tahun 1997/1998).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun