Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing , seperti US dollar, dapat memiliki dampak yang signifikan pada berbagai variabel ekonomi makro di Indonesia. Berikut adalah beberapa dampak fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap variabel ekonomi makro di Indonesia:Â
- Pertumbuhan Ekonomi: Kenaikan atau penurunan nilai tukar rupiah dapat mempengaruhi daya saing produk Indonesia di pasar internasional, sehingga dapat mempengaruhi ekspor dan impor. Perubahan dalam permintaan tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.Â
- Inflasi: Kenaikan harga barang dagangan dapat terjadi karena impor barang menjadi lebih mahal ketika nilai tukar rupiah melemah. Selain itu, fluktuasi nilai tukar rupiah juga dapat mempengaruhi harga energi dan bahan mentah impor , dan dampaknya akan terasa pada indeks harga konsumen.Â
Jika terjadi penurunan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS , maka nilai tukar Rupiah yang dipatok terhadap Dolar AS menjadi lebih lemah . Hal ini menyebabkan barang-barang impor menjadi lebih mahal dan barang-barang lokal menjadi lebih murah di pasar internasional. Dampaknya, ekspor Indonesia menjadi lebih kompetitif dan bisa meningkatkan pendapatan ekspor. Namun, di sisi lain, penurunan nilai tukar Rupiah juga memicu inflasi karena harga barang-barang impor menjadi lebih mahal, sehingga dapat mempengaruhi indeks harga konsumen. Selain itu, penurunan nilai tukar Rupiah juga dapat mempengaruhi nilai aset, seperti saham atau obligasi, serta bisa memicu aliran modal keluar dari Indonesia mengingat asing akan menjual asetnya di Indonesia dan mengonversi Rupiah menjadi mata uang asing yang lebih stabil (hal ini terjadi pada masa orde baru tahun 1997/1998).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H