Secara geografis Kabupaten Jember terletak di Secara geografis Kabupaten Jember terletak pada posisi 6027’29” s/d 7014’35” Bujur Timur dan 7059’6” s/d 8033’56” Lintang Selatan. Kecamatan Patrang merupakan salah satu kecamatan yang ada di jember dengan 8 kelurahan diantaranya Banjarsengon, Baratan, dan Gebang. Kelurahan Gebang memiliki luas wilayah 4,26 km2 dengan jumlah penduduk mencapai 26.305 jiwa. Kegiatan di kelurahan gebang didominasi oleh pendidikan dibuktikan dengan berdirinya 17 lembaga pendidikan mulai dari SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA. Banyaknya lembaga pendidikan membuat masyarakat disekitar khususnya yang memiliki pekerjaan sebagai padagang memilih berjualan keperluan sekolah seperti sepatu, tas, dan alat tulis lainnya. Pandemi Covid-19 membuat kegiatan pendidikan dilaksanakan secara online di seluruh indonesia termasuk di kabupaten Jember. Akibat dari pembelajaran online adalah berkurangnya daya beli keperluan sekolah yang mengakibatkan penjualan pedagang berkurang juga.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun ini masih berada pada masa pandemi, mengikuti tahun sebelumnya dilakukan mandiri di desa masing-masing. Dalam kegiatan tahunan Universitas Jember memiliki keinginan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 dengan bantuan mahasiswanya. Pada tanggal 12 Agustus 2021 UNEJ melepas mahasiswanya untuk melakukan (KKN) atau pengabdian kepada masyarakat dalam Back To Village. Masa KKN diperpendek tahun sebelumnya yang 45 hari menjadi 30 hari kerja. Program KKN ini diharapkan dapat melahirkan output mahasiswa yang peka terhadap lingkungan sekitarnya dan memanfaatkan teknologi untuk memajukan lingkungan sekitar.
Pada kegiatan kali ini penulis mengambil program KKN dengan tema meningkat permberdayaan wirausaha masyarakat terdampak covid-19. Alasan pengambilan tema wirausaha dikarenakan kelurahan Gebang memiliki UMKM yang sangat banyak dan terdampak Covid-19. Penulis ingin membawa pedagang ke arah perkembangan teknologi dengan memanfaatkan e-commerce menggunakan aplikasi shoppe. Perkembangan e-commerce semakin meningkat di era pandemi Covid-19 karena pembatasan gerak diikuti kemauan berbelanja yang tetap tinggi. Selama empat minggu penulis melakukan pendampingan pembuatan akun e-commerce dan pembuatan katalog produk. Kendala yang dihadapi adalah tidak sedikit pedagang UMKM yang memiliki smartphone. Untuk permasalahan smartphone tidak dapat diselesaikan selama kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Untuk kedepannya diharapkan kerjasama lagi antara mahasiswa dengan pemerintah daerah untuk meneruskan program peningkatan penjualan UMKM terdampak Covid-19. (Jember, 13 Agustus 2021 : Fikri Sutan Aulia’Azra / Fakultas Teknologi Pertanian / KKN 22 Universitas Jember / DPL : Soekma Yeni Astuti S.Sn.,M.Sn)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H