[caption id="attachment_348206" align="aligncenter" width="300" caption="http://inspirably.com/quotes/by-dwi-mardianto/terkadang-kita-suka-menghujat-orang-lain-tetapi-kita-sendiri"][/caption] Kembalikan ke titik nol, coba kita merenung sejenak siapa sesungguhnya diri kita yang sebenarnya ? jika kita renungi ini bersama, hal ini dapat menghilangkan penyakit hati yang ada pada diri kita, agar jika sukses tak sombong dan jumawa, dan ketika gagal juga tidak akan menyerah dan putus asa. Memang perlu kita memuhasabah atau mengintrospeksi diri kita setiap saat, supaya kita tidak lepas dan hilang kendali, banyak orang yang kehilangan kendali dalam kehidupannya ini karena dia tidak pernah mengevaluasi dirinya. Memang evaluasi ini sangat penting, dalam dunia pendidikan ada ada evaluasi pendidikam, dalam dunia kerja juga ada evaluasi kerja, bahkan dalam organisasi juga ada rapat evaluasi. Apakah diri kita tidak perlu di evaluasi ? tidak seperti itu, justru evaluasi yang paling penting adalah evaluasi terhadap diri kita sendiri.
Mengapa demikian ? Yang memegang kandali atas kehidupan kita sepenuhnya ini adalah diri kita sendiri, kalau tidak di evaluasi bagaimana kita bisa tahu hasilnya dan perkembangannya ? hal inilah yang sering kita lupakan, sehingga seringkali kita kehilangan kontrol dalam kehidupan kita.
Apakah yang menjamin kebahagiaan seseorang ? apakah dengan harta yang banyak seseorang akan bahagia ? atau dengan tingginya pangkat akan membuat bahagia ? jika kita berpikiran bahwa hal tersebut yang membuat kita bahagia, maka sungguh terlalu naïf dan terlalu sempit pemikiran kita. Yang membuat kita bahagia adalah ketengan hati dan kebesaran jiwa, karena orang yang seperti inilah yang mengerti betapa penting dan berharganya kehidupan ini.
Kalau kita berorientasi pada kekayakaan dan jabatan yang tinggi bahwa hal tersebut dapat membuat kita bahagia ? mengapa banyak orang-orang kaya yang hidupnya tidak bahagia ? orang-orang yang populer juga selalu resah dalam hidupnya ? kan sudah sering kita lihat di media bahwa banyak orang kaya dengan popularitas yang tinggi namun kehidupannya tidak bahagia.
Maka oleh sebab itu sangat penting bagi diri kita untuk mengevaluasi diri kita dan juga kehidupan kita, supaya kita tidak lepas kontrol dalam menjalani kehidupan ini. Mengapa banyak orang yang sampai tega mengakhiri kehidupannya sendiri ? ya karena mereka tidak mengerti betapa berartinya kehidupan ini dan juga tidak pernah mengevaluasi dirinya.
Jika kita renungkan lebih dalam, kita akan menyadari bahwa kita ini bukanlah siapa-siapa dan tidak pantas menyombongkan diri.
Al-Qur’an menjelaskan proses penciptaan manusia :
“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, dan keluar dari tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan” (Q.S Ath Thariq : 5-7)
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha Suci Allah Pencipta Yang Paling Baik” ( Q.S Al Mu’minun 12-14)
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur” (Q.S An Nahl 78)
[caption id="" align="aligncenter" width="551" caption="http://inspirably.com/uploads/user/18306-apa-pun-yang-terjadi-tetaplah-bersyukur-jangan-sampai-penderitaan.png"]
Naaah ayat-ayat tersebut telah menjelaskan proses penciptaan manusia, inti dari ayat tersebut adalah BERSYUKUR. Ya.. bersyukur.
Yang menjadi pertanyaan apakah bersyukur itu mudah ? mudah bagi sebagian orang, namun sangat sulit bagi sebagian orang.
Bahkan Allah mengancam orang yang tidak bersyukur ini dalam Al-Qur’an
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan “sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih” (Q.S ; Ibrahim 7 )
Naah maka oleh sebab itu. Sangat penting bagi kita untuk mensyukuri segala apa yang telah kita miliki, tentu hal ini bukan merupakan perkara yang gampang. Harus diperlukan latihan yang konsisten untuk bisa bersyukur atas segala hal. Memang kebanyakan dari sifat manusia adalah selalu tidak puas dengan apa yang ada, selalu ingin menuruti kehendak hawa nafsunya, dan tentu tipe orang yang seperti ini telah Allah ancam dengan ayat di atas. Tentu untuk mengobati penyakit hati yang seperti ini diperlukan introspeksi diri terlebih dahulu.
Jika sudah kita kembalikan ke titik zero, kita kenali bagaimana proses penciptaan bagi diri kita, dan mensyukuri segala apa yang telah kita punya. Maka kita akan dengan mudah dapat mendeteksi penyakit-penyakit hati dan tentu tahu bagaimana cara mengobatinya.
Semoga bermanfaat .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H