Mohon tunggu...
Fikri At Tamimy
Fikri At Tamimy Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Lahir di Banjarmasin, Kalimantan selatan pada 11 oktober 1993. menghabiskan masa kecil di pondok tahfiz qur'an Al-Ihsan Banjarmasin, dan melewati masa-masa sekolah di pondok pesantran Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai,Kalimantan Selatan. Dan sekarang terdaftar sebagai mahasiwa di fakultas psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Perbedaan antara Cinta dan Nafsu

29 Agustus 2014   13:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:11 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemaren saya dapat ilmu dari Ustadz Tamimulloh, M.pd tentang cinta, kebetulan kemaren acara bedah buku “HAKIKAT CINTA ANTI GALAU” karya dari dosen pembimbing kami Ust TamimullohM.pd. Alhamdulillah dari penjelasan-penjelasan yang beliau paparkan tentang cinta, saya dapat pemahaman yang lebih dalam apakah yang dimaksud dengan cinta itu.

Sangat banyak dari kita yang masih belum bisa membedakan antara cinta dan nafsu, cinta itu sifatnya suci, bersih, karena dia adalah langsung dari maha pencinta, yaitu Allah. Namun nafsu justru kebalikannya, dia bertujuan hanya untuk kepuasan pribadi yang tujuannya hanya menyenangkan tanpa peduli apakah itu dibolehkan atau dilarang oleh agama.

Kita misalnya suka terhadap lawan jenis, yang laki-laki tertarik dengan perempuan, yang perempuantertarik dengan laki-laki, perlu dipertanyakan apakah seperti ini cinta ?? atau mungkin hanya nafsu ?? apakah kita tertarik dengan wajahnya ?? atau justru malah tertarik dengan postur tubuhnya ?? atau dengan harta kekayaannya dan dengan kenderaannya ?? tentu hanya Allah dan kita yang merasakannya yang hanya mengetahui jawabannya.

Dalam buku tersebut dijelaskan. Cinta itu bersifat suci,cinta tidak akan pernah menyakiti dan tersakiti, cinta tidak akan pernah dikhianati dan mengkhianati, cinta juga tidak pernah melukai dan terlukai. Hanya nafsu yang bisa melakukan semua itu, hanya nafsu yang bisa menyakiti, mengkhianati, dan melukai.

sekarang kita lihat fakta yang sering terjadi disekitar kita, banyak orang pacaran yang mengaku cinta setengah mati dengan pacarnya, namun akhir-akhirnya hanya putus, malah saling bertengkar dan menimbulkan kebencian diantara kedua pasangan tersebut. kita juga sering melihat bagaiman seringnya orang sakit hati karena putus cinta, bahkan sampai tidak bisa tidur. Banyak orang yang gagal kuliah cuma karena putus dengan pacar,banyak yang tersakiti gara-gara yang namanya cinta ini. Yang perlu dipertanyakan apakah cinta itu seperti ini ??? apakah cinta sejati sifatnya seperti ini ?? atau malah yang demikian itu hanya sebatas nafsu yang diatas namakan dengan sedikit perasaan cinta ??

Ustadz Tamimulloh menjelaskan dalam syairnya yang pertama di halaman awal bukunya “ Jangan kau katakana cinta, jangan kau anggap itu cinta, jika ternyata kau menyakiti dan tersakiti, melukai dan terlukai, menodai dan ternodai. Karena cinta tidak bisa melakukan itu semua, hanya nafsu yang bisa melakukan itu semua. Benarkah yang kau alami itu cinta ?? “ Maka oleh sebab itu sangat penting bagi kita untuk memahami lebih dalam tentang cinta ini, supaya kita tidak salah mengartikan yang namanya cinta ini.

Cinta adalah sebuah anugerah yang sangat agung yang diberikan kepada Allah kepada manusia, dengan cintalah Allah menciptakan dunia ini serta isinya, dengan cinta pula Allah menciptakan manusia, dan dengan cinta pulalah kita terlahir di dunia ini. Bahkan cinta bisa memberikan energi yang sangat dahsyat bagi seseorang, namun ingat, cinta juga bisa menjadi bumerang bagi orang tidak bisa memahami apa itu cinta yang sebenarnya. Cinta yang sejati adalah hanya cinta yang mampu mendekatkan kita kepada Allah, yang mampu menjauhkan kita dari segala kemaksiatan, bahkan jika kita mencintai lawan jenis kita, kita justru tidak akan pernah tega menyakitinya, dalam artian mengajak pacaran, dan berkhalwat yang semuanya itu dilarang dalam agama. Justru kitamendoakan kebaikan kepadanya, mendoakan akan kesuksesan hidupnya, mengarahkannya supaya lebih mendekatkan diri kepada Allah, dan mendoakan supaya dijadikan pasangan hidup kita.

ليس الهوى ما قرنه الشهوة . وانما الهوى ما قربنا الرب

Cinta bukanlah sesuatu yang dilandasi dengan syahwat libido. Namun, cinta adalah hal yang mendekatkan diri kita kepada Allah

Syair yang saya kutip dari buku “Hakikat cinta anti galau” tersebut menjelaskan bahwa cinta sejati adalah cinta yang tidak dilandasi dengan perasaan syahwat, namun justru yang mendekatkan diri kita kepada Allah. Namun fakta yang sering kita temui, sangat banyak orang yang terjerumus kedalam lembah kemaksiatan dikarenakan yang namanya cinta, jika sudah terjadi yang seperti itu, apakah masih bisa dikatakan cinta ?? tentu saja tidak, karena cinta tidak mungkin bisa melakukan yang semua itu, hanyalah nafsu yang mampu melakukannya. Dan sangat banyak orang yang terjerumus dengan fenomena yang seperti ini.

Dan ingat, yang paling sering dirugikan oleh hal-hal yang seperti ini adalah para wanita, para wanita yang tidak mengerti dan memahami apakah itu cinta yang sebenarnya. terbukti di zaman sekarang ini, banyaknya para wanita-wanita, baik dari golongan pelajar maupun mahasiswa yang sudah tidak perawan, bahkan hamil di luar nikah, itu yang hanya sebagian kecil yang diketahui. Lalu fakta yang sebenarnya seperti apa, pasti lebih parah lagi. Semua itu terjadi cuma berawal dari kata “cinta” .cinta yang hanya mementingkan masalah perkelaminan, yang pasti dilandasi dengan nafsu syahwat. Semua itu terjadi karena kurangnya pemahaman tentang cinta bagi remaja-remaja sekarang.

cinta sejati bukanlah yang seperti itu, cinta tidak mengkin bisa melakukan hal-hal yang seperti itu, apalagi sampai menghamili di luar nikah, hanya nafsu yang dikendalikan oleh syaitan lah yang melakukan seperti itu. Maka oleh sebab itu Allah menganjurkan untuk menikah. Selain untuk lebih mendekatkan kita kepada Allah, melaksanakan sunnah Rasulullah dan juga menyempurnakan kehidupan kita. Supaya kita mendapatkan keberkahan hidup di dunia ini, dan sukses di akhirat kelak. Ingat …. Dibelakang pria yang sukses pasti ada wanita yang hebat pula yang mampu membuat suaminya menjadi sukses. Wallahu’ A’lam

Semoga bermanfaat khususnya bagi saya pribadi dan yang membaca

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun