Masalah stunting merupakan salah satu tantangan serius dalam upaya pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia. Stunting, atau pertumbuhan terhambat pada anak akibat kekurangan gizi kronis, dapat memiliki dampak jangka panjang yang signifikan terhadap kualitas hidup dan produktivitas anak-anak di kemudian hari. Dalam rangka mencegah dan mengatasi masalah stunting, berbagai upaya perlu dilakukan, termasuk melalui program Sosialisasi Permasalahan Stunting dan Bantuan Posyandu Anggur 88 yang dijalankan oleh Mahasiswa KKN Kolaboratif 107 di Desa Sidorejo Umbulsari.
Mahasiswa KKN Kolaboratif 107 menjalankan program kerja bernama SIGENTING (Siap Cegah Stunting) dengan tujuan utama untuk menyebarkan pemahaman tentang permasalahan stunting kepada masyarakat Desa Sidorejo Umbulsari. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai dampak negatif stunting serta langkah-langkah pencegahannya. Selain itu, program ini juga melibatkan aksi konkret dalam membantu Posyandu Anggur 88, pusat layanan kesehatan masyarakat di desa Sidorejo.
Dalam upaya mengedukasi masyarakat mengenai permasalahan stunting, Mahasiswa KKN Kolaboratif 107 mengadakan kegiatan sosialisasi untuk menyampaikan informasi mengenai faktor-faktor penyebab stunting, dampaknya terhadap pertumbuhan anak, serta tindakan-tindakan yang dapat diambil untuk mencegahnya. Dengan pendekatan yang interaktif dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat, program ini berusaha untuk merubah sikap dan perilaku yang berkontribusi terhadap stunting.
Mahasiswa KKN Kolaboratif 107 juga turut berkontribusi dalam mendukung pelayanan kesehatan masyarakat melalui Posyandu Anggur 88. Mereka membantu dalam berbagai kegiatan di posyandu, termasuk pemeriksaan balita, serta penyuluhan gizi dan pola makan yang sehat. Kolaborasi antara mahasiswa dan petugas posyandu menjadi wujud konkret dari upaya bersama dalam menangani masalah stunting melalui pendekatan yang terintegrasi.
Melalui program SIGENTING ini, Mahasiswa KKN Kolaboratif 107 telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting. Keterlibatan aktif dalam kegiatan posyandu juga memberikan dampak positif dalam pemantauan kesehatan ibu dan anak di Desa Sidorejo Umbulsari. Harapannya, kolaborasi ini akan berlanjut dan menjadi contoh bagi upaya-upaya serupa di berbagai daerah, serta memberikan perubahan nyata dalam menurunkan angka stunting di Indonesia.
Program SIGENTING yang dijalankan oleh Mahasiswa KKN Kolaboratif 107 di Desa Sidorejo Umbulsari telah memberikan dampak positif dalam mencegah stunting melalui pendekatan sosialisasi dan dukungan terhadap posyandu. Upaya ini memperlihatkan bahwa kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan lembaga pemerintah dapat menciptakan perubahan nyata dalam menjawab tantangan kesehatan yang kompleks. Semoga program ini dapat menjadi inspirasi bagi upaya-upaya lainnya dalam membangun generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H