Lima mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema) yang berasal dari lintas jurusan yang tergabung dalam Tim Cakrawala Edukasi berhasil meraih pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) tahun 2023, yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikburistek) Republik Indonesia. Kelima mahasiwa tersebut adalah Rizka (Akuntansi Manajemen 2021), Dexstra Devina (Akuntansi Manajemen 2021), Derrick Naabih (Akuntansi Manajemen 2021), Fikri Ardiansyah (Teknik Kimia 2021), dan Amin Nur Azziz (Sistem Informasi Bisnis 2021).
Proposal Tim Cakrawala Edukasi menjadi salah satu proposal dari 44 proposal PKM-PM yang didanai Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Dalam implementasinya, Tim Cakrawala Edukasi menggandeng sebuah organisasi sosial non profit yang berfokus pada bidang pendidikan bernama KOMPAK (Komunitas Muda Mudi Peduli dan Anti Kemiskinan) yang sudah berdiri hampir dua dekade dan terletak di Jl. Konto No. 3, Kec. Blimbing, Kota Malang. Dengan menggaet organisasi ini, tim Cakrawala Edukasi ingin membantu kemajuan pendidikan siswa sekolah dasar Indonesia khususnya mata pelajaran sejarah dengan ide yang mereka miliki.
Tim Cakrawala Edukasi yang dibimbing oleh Milyun Milyun Ni'ma Shoumi, S.Kom., M.Kom., dosen Teknologi Informasi Polinema, menggagas sebuah inovasi produk ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) berupa buku pop-up sebagai media edukasi anak-anak mengenai sejarah Indonesia. Nantinya, buku tersebut juga akan dilengkapi dengan gambar 3D serta video interaktif yang dapat diakses melalui augmented reality. Buku pop-up merupakan karya seni berupa buku yang menampilkan gambar dalam bentuk tiga dimensi.
Fikri, penanggungjawab desain dan konten, menjelaskan bahwa ide ini lahir karena latar belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sejarah. Hal itu karena Indonesia memiliki banyak sekali produk kebudayaan dan pariwisata hasil sejarah yang hingga saat ini bisa kita nikmati, akan tetapi banyak yang tidak tahu mengenai asal-usul terbentuknya sejarah tersebut, sehingga pembelajaran sejarah melalui hal yang menyenangkan kepada anak-anak perlu dikenalkan dengan visualisasi semenarik mungkin.
Lebih lanjut, ia memaparkan keunggulan buku pop-up yang dibuat oleh timnya. "Buku kami ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya edukasi dan bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami oleh anak-anak. Kemudian, buku ini juga memiliki visualisasi digital yang dapat diakses dengan augmented reality yang mampu mendorong semangat belajar anak sesuai dengan gaya belajar anak," ujarnya.
Menurut Rizka, penanggung jawab tim, "Pada tahap awal, akan ada satu seri buku, yaitu belajar mengenal sejarah Bali." Rizka juga mengakui bahwa ada tantangan yang mereka hadapi dalam membuat buku ini, yaitu latar belakang mereka yang rata-rata non jurusan pendidikan serta adanya kesibukan lain yang harus diselesaikan. Akan tetapi hal tersebut terbayar dengan kekompakan dan bantuan dosen pembimbing mereka.
Lebih lanjut, Rizka juga menyampaikan harapan agar buku pop up inovasi tersebut segera mendapatkan hak cipta, bisa disebarkan ke mitra lain, dan bermanfaat bagi banyak anak Indonesia. Seri pertama buku tersebut telah  diproduksi dan dilakukan sosialisasi penggunaan pada Agustus 2023 ini. PKM merupakan salah satu wujud implementasi tri dharma Perguruan Tinggi yang diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, di bawah pengelolaan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa). PKM merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan, menjadi wadah, mewujudkan, ide kreatif dan inovatif dari para mahasiswa.
Topik PKM diutamakan yang bersifat kekinian dan atau topik utama Sustainable Delovelopments Goals (SDGs). PKM secara umum bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berorientasi ke masa depan dan ditempa dengan transformasi Pendidikan Tinggi, sehingga menjadi lulusan yang unggul, kompetitif, adaptif, fleksibel, produktif, berdaya saing dengan karakter Pancasila. Selain itu, memandu mahasiswa menjadi pribadi yang tahu dan taat aturan, kreatif dan inovatif, serta objektif kooperatif dalam membangun keragaman intelektual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H