[caption id="attachment_4328" align="aligncenter" width="468" caption="Palau | Foto: Tim Laman | Sumber: nationalgeographic.com"][/caption] Tiba-tiba saja Kamis pagi (19/9/2013), di ruangan ada sebuah globe. “Ini di ruangan ada globe mau buat apaan?” tanyaku pada rekan-rekan seruangan di kantor. Salah seorang rekan kerjaku menjawab, “untuk melihat peta global dunia,” katanya. “Kau tahu Republik Palau? Coba kau cari di globe, dimana letak negara itu!” ucapnya kepadaku. “Mana ada negara namanya Palau. Salah ketik kali itu. Mungkin maksudnya Pulau,” jawabku ngeyel sok tahu. “Sini saya tunjukkan. Inilah Republik Palau. Terletak sebelah utara Maluku atau kepala burung Papua, dan sebelah timur kepulauan Filipina,” katanya seraya menunjukkan jarinya tepat di globe. “Inilah salah satu fungsi dan manfaat globe,” tambahnya seolah menelanku mentah-mentah karena berhasil menjatuhkanku dari kanvas tak berdaya dengan penjelasannya.
- Aimeliik
- Airai
- Angaur
- Hatohobei
- Kayangel
- Koror
- Melekeok
- Ngaraard
- Ngarchelong
- Ngardmau
- Ngatpang
- Ngchesar
- Ngeremlengui
- Ngiwal
- Peleliu
- Sonsorol
Sarana transportasi untuk menuju negara ini bisa ditempuh melalui penerbangan dari Guam dan Manila (Filipina), Seoul (Korsel), Taipei (Taiwan), dan Tokyo-Narita (Jepang) ke bandara Internasional Palau yang terletak di kota Koror. Di negara ini tidak memiliki jaringan rel dan kereta api. Hampir setengah panjang keseluruhan jalan di Palau belum diaspal dan baru berupa jalan tanah. Palau sangat mengandalkan transportasi laut antar pulau sehingga negara ini memiliki beberapa buah pelabuhan feri atau pelabuhan penyeberangan yang daya jangkaunya adalah seluruh negeri. Tercatat ada 12 pelabuhan, dengan yang terbesar adalah pelabuhan di kota Koror. Tertarik ingin lebih mengetahui tetangga kita yang tak banyak dikenal? Silakan googling lebih lanjut :D [caption id="attachment_4329" align="aligncenter" width="390" caption="Bendera Republik Palau"]
“Gajah Mati Meninggalkan Gading, Harimau Mati Meninggalkan Belang, Manusia Mati Meninggalkan Nama, Blogger Mati Meninggalkan Postingan, Jika Fikreatif mati mohon doakan ampunan”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H