Kali ini aku cemburu pada mereka yang berlawan, sayangku
Mereka yang terus terbang bebas mengepak sayap ke langitÂ
Namun, aku masih saja terus mendekap mu dalam puisi
Aku hanya bebas dalam setiap bait yang melarat menunggu ajal dan sirna
Kini kita terbawa arus ombak yang sesekali membunuh
Mengapa kita tak bangun dan berdiri di seberang jalan penuh teriakanÂ
Aku ingin menjadi hitam legam tuk menyatu dengan api yang terus membara disana
Putih terlalu bening untuk sekedar meratapi kenikmatan kerakusan
Pada selembar kertas dengan tulisan yang lugu
Menggunakan sisa aksara dalam kepala, aku ingin menuliskan keresahan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!