Sudah 17 tahun Kabupaten Sula berdiri belum ada tanda-tanta akan menjadi daerah berkembang dan maju. Ibarat pungguk merindukan bulan. Sangat jauh dari harapan akan terlepas dari daerah tertinggal. Presiden Joko Widodo menetapakan daerah tertinggal pada tahun 2020-2024, beberapa puluh daerah salah satunya Kabupaten kepulauan Sula dan Taliabu.
Wajar jika Sula ditetapkan sebagai daerah tertinggal karena dari sisi perekonomian sangat memprihatikan. Sebagian besar masyarakat menjerit karena tidak mempunyai pekerjaan yang tetap
Yang dapat menopang kehidupan sehari-hari. Mereka hanya mengharapkan tanaman perkebunan, yang beberapa bulan baru bisa panen, seperti kopra,cengkeh,coklat dan pala. Sedangkan tanaman tersebut sekarang harganya turun, dan juga panennya tidak menentu karena perubahan iklim.
Sumber daya manusia sangat minim.Tingkat kelulusan SD,SMP dan SMA sangat baik, namun dari sisi kualitas masih dipertanyakan. Nilai kelulusan tahun sebelunya sampai 2019 dibawah standar.
Kondisi ini dapat dilihat dari karakter siswa dan tingkat belajarnya sanagat rendah sekali. Mereka tidak dapat memahami konsep pelajaran dengan baik dan siswa tidak dapat konsentrasi saat belajar di kelas. Dan juga di saat jam pelajaran banyak yang berada di luar sekolah. Dan di perparah orangtua  tidak mempunyai kesadaran mendidik anak.
Apa yang bisa diharapkan siswa tersebut 5 sampai 10 tahun ke depan, pastinya mereka tidak dapat bersaing dengan siswa yang berada  di daerah lain. Sekarang segala sesuatu serba online mulai dari ujian sekolah dan tes cpns serta lainnya.
Dulu tes cpns bisa pakai calo atau orang dalam, tapi sekarang tidak bisa seperti itu lagi . kalau sekarang siapa yang lulus tes, berarti kemampuan dia yang sebenarnya. Dia bisa lulus karena belajar, bagi siapa yang tingkat belajarnya rendah pasti tidak lulus.
Sarana dan prasarana belum memadai dan tidak merata. Kabupaten sula berdiri selama 17 tahun, tapi jalan aspal dan PLN belum sampai keliling tanah Sula. Banyak proyek yang di sunat dan korupsi.
Banyak proyek dijalankan tidak sampai selesai dan terbengkalai. Dan tender proyek tidak sesuai aturan. Proyek dipegang oleh keluarga dan orang dekat bupati yang tidak kompeten. Dan juga kantor-kantor dianas masih kontak, belum ada Gedung permanen.
Keuangan daerah sangat minim. Pendapatan daerah tidak maksimal pada sektor-sektor yang diharapkan,seperti perikanan, perkebunan,pertanian dan jasa. Sektor tersebut belum dapat dikelola dengan baik. Orang yang menduduki jabatan tesebut tidak memeliki sumber daya yang kompeten. Meraka tidak mempunya visi dan misi yang jelas dalam bekerja. Banyak pekerjaan terbengkalai .
Akses antara daerah di Kepulauan Sula masih belum memadai. Jalan dan jembatan penghubung antara desa belum merata. Didaerah mangoli jalan belum keliling tanah tersebut. Di luar kota sanana sendiri belum lama di aspal sudah rusak dan berlubang serta berdebu, sangat tidak nyaman untuk berkendaraan. Dan banyak jembatan telah rusak.