Mohon tunggu...
Fiki Izzah El Rahmah
Fiki Izzah El Rahmah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang mahasiswa baru di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Mengungkap Akar Masalah Begal di Surabaya: Apakah Kurangnya KInerja Aparat Keamanan Jadi Penyebab?

7 Januari 2025   23:50 Diperbarui: 7 Januari 2025   23:50 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Fenomena begal di surabaya kini menjadi topik panas di kalangan warga Surabaya, Hal ini kerap terjadi pada beberapa mahasiswa di Surabaya.  Begal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penyamun, membegal adalah merampas di jalan atau menyamun dan pembegalan adalah proses, cara perbuatan membegal atau merampas di jalan. 

Fenomena ini menjadi masalah serius yang harus diperhatikan oleh pemkot Surabaya, bagaimana tidak Kota Surabaya yang bisa disebut kota metropolitan dengan pendapatan tinggi, yang bahkan masuk dalam 10 kota teratas dengan pendapatan tertinggi di Indonesia setelah kota Tangerang. Hal ini tentu saja dapat dihubungkan dengan tingkat kriminalitas suatu daerah. Pendapatan per kapita yang tinggi dapat meningkatkan kualitas penduduk, yang tentu saja membuat angka kriminalitas suatu daerah menjadi rendah. Namun fakta lapangan yang terjadi malah sebaliknya, hal ini dikarenakan terdapat kesenjangan sosial dan ekonomi yang cukup Tinggi di Kota Surabaya.

Jika dilihat dari berbagai factor memang banyak hal yang menjadi penyebab seseorang melakukan tindakan kriminalitas ini, mulai dari faktor ekonomi, kondisi pandemi, banyaknya PHK, minimnya lapangan pekerjaan hingga factor kesempatan. Tentu saja hal ini merugikan banyak pihak, tidak hanya korban , masyarakat yang tinggal didaerah rawan begal akan menjadi lebih was was, mereka akan cenderung takut untuk keluar di malam hari karena khawatir menjadi korban dari tindakan yang tidak manusiawi ini.

Ramai nya kasus pembegalan di surabaya baru baru ini, khususnya sejak memasuki musim mahasiswa baru di kota Surabaya memang selayaknya mendapatkan perhatian dari aparat keamanan Kota Surabaya. Polda jatim mengatakan Jumlah kasus yang berhasil diungkap ada sekitar 1.328 perkara, dari jumlah 1.463 kasus yang dilaporkan masyarakat, kurun waktu sepekan, sejak Senin (28/10/2024) hingga Minggu (3/11/2024). Pada pekan sebelumnya, Senin (21/10/2024) hingga Minggu (27/10/2024). Tercatat ada 865 perkara yang berhasil diungkap. Jumlah tersebut diperoleh dari 746 kasus yang dilaporkan masyarakat. Terdapat 15 daerah rawan begal di kota Surabaya Ke 15 daerah rawan tersebut adalah Merr Jalan Ir H. Soekarno, Dupak, Gubeng, Jalan Demak, Jalan Kartini, Pakal, Benowo, Diponegoro, Tanjungsari, Genteng, Tambaksari, Jalan Mayjend Sungkono, Jalan Raya Bubutan, Karangrejo dan Jalan HR. Muhammad.

Waktu rawan terjadinya kasus ini paling banyak terjadi pada jam 12 dini hari hingga jam 3 pagi, namun beberapa kasus kerap terjadi pada pukul 18.00 hingga 21.00. Para pelaku enggan melakukan aksi pembegalan pada siang hari karena masih banyak masyarakat yang beraktivitas sehingga kemungkinan aksi mereka digagalkan oleh masyarakat lebih tinggi. Demikian Para pelaku criminal ini cenderung melakukan aksinya pada malam hari, dimana jalanan mulai sepi, sehingga mereka lebih mudah melakukan kegiatan kriminal tingkat lanjut ini .

Banyak nya kasus baru yang setiap hari makin bertambah , membuat warga Surabaya mempertanyakan kinerja aparat keamanan kota Surabaya. Meski penangkapan pelakunya sudah sering diberitakan, namun kejadian serupa masih sering terjadi. Hal ini mencakup jarangnya patroli malam hari, kurangnya fasilitas CCTV di lokasi-lokasi rentan, dan lambatnya respons terhadap laporan masyarakat. Dalam keadaan ini, masyarakat menjadi semakin tidak percaya terhadap lingkungannya. Jalanan yang tadinya ramai kini menjadi tegang. Masyarakat menjadi lebih berhati-hati dan bahkan takut meninggalkan rumah pada malam hari. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena rasa aman yang seharusnya merupakan hak yang harus dimiliki setiap orang kini semakin berkurang. Keselamatan, yang seharusnya menjadi kebutuhan dasar bagi seluruh warga negara, kini menjadi hal yang sulit dicapai, terutama di wilayah dengan tingkat kriminalitas tinggi.

Namun keamanan masyarakat tidak sepenuhnya tanggung jawab aparat kepolisian, tidak lain dibutuhkan juga kerjasama antara masyarakat sipil dan aparat keamanan untuk memberantas aksi kriminalitas ini . Masyarakat diharap dapat melakukan aksi keamanan lingkungan melalui program siskamling guna mempertahankan keamanan lingkungan di lingkup yang lebih kecil. Sebagai upaya pencegahan dan terus bertambahnya korban pembegalan Masyarakat dapat mengurangi keluar pada malam hari, tidak melewati jalan yang sepi, dan menghindari daerah rawan begal. Saat berkendara, masyarakat harus selalu waspada dan menghindari penggunaan barang-barang yang menarik perhatian, seperti perhiasan emas, dan aran barang elektronik serta tidak bermain ponsel saat berkendara. Diharapkan pihak keamanan Surabaya juga memperbanyak kamera pengawas di daerah yang sepi dan berpotensi terjadi pembegalan, perlu juga diadakan patroli rutin tiap malam, di daerah daerah rawan begal yang telah dilaporkan di atas.

Harapan kedepan masyarakat Surabaya dapat kembali mendapatkan rasa aman untuk beraktivitas baik siang maupun malam hari tanpa khawatir akan menjadi korban pembegalan, oleh karena itu kerjasama masyarakat dan pihak kepolisian Kota Surabaya sangat dibutuhkan saat ini untuk memberantas aksi kriminalitas yang sedang marak Sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun