Mohon tunggu...
Fiki FiaKholida
Fiki FiaKholida Mohon Tunggu... Guru - Guru BK

Ini saya! Yang punya hobi memasak dan membaca. Kelebihan saya kritis, penyayang dan mudah bergaul. Kekurangan saya mudah lupa. Untuk menyiasati kekurangan saya, maka saya akan menempatkan sesuatu sesuai pada tempatnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perjalanan Pendidikan Nasional Indonesia

12 Maret 2024   09:38 Diperbarui: 12 Maret 2024   10:00 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

jika kita membicarakan pendidikan di Indonesia tentu tidak akan terlepas dari gagasan yang dicetuskan oleh bapak pendidikan Indonesia yaitu Ki hajar Dewantara. lahir pada 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Suwardi Suryaningrat berasal dari keluarga keraton, tepatnya pura Pakualaman, Yogyakarta, Ki Hajar Dewantara merupakan cucu dari Sri Paku Alam III, sedangkan ayahnya bernama K.P.H. Suryaningrat dan ibu nya bernama Raden Ayu Sandiyah yang merupakan buyut dari Nyai Ageng Serang, seorang keturunan dari Sunan Kalijaga (Suparto Rahardjo, Op.Cit., hlm. 9) 

 Raden Mas Suwardi Suryaningrat kemudian berganti nama pada usia ke-37 tahun. ia berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantar. besar dalam keluarga lingkungan kerakton sangat berpengaruh terhadap jiwanya yang sangat peka terhadap kesenian dan nilai-nilai budaya dan agama. setelah berganti nama dengan Ki Hajar Dewantara dapat dengan leluasa bergaul dengan rakyatnya. sehingga dengan demikian perjuangan menjadi lebih mudah.

Ki hajar Dewantara wafat pada tanggal 26 April 1959. sebagai tokoh nasional Ki Hajar Dewantar sangat disegani dan dihormati baik oleh teman-temanya ataupun lawannya. Ki hajar Dewantara sangat kreatif, jujur, konsisten dan berani. wawasan beliau sangat luas dan tidak berhenti berjuang untuk bangsanya hingga ahir hayat.

pendidikan Ki hajar Dewantara mendapat pendidikan dilingkungan istana Pakualam, beliau juga belajar pendidikan agama islam dipesantren Kalasa. setelah itu pernah bersekolah formal pada ELS (Europeesch Legere School) setelah sekolah dasar Belanda, Kweek School (sekolah guru)di Yogyakarat kemudian lanjut sekolah kedokteran di STOVIA di Jakarta. Ketika Ki Hajar Dewantara sekolah di STOVIA, ia bersama dengan teman-temanya bersatu membentuk oraganisasi Beudi Eutomo dalam membantu agar pendidikan harus bisa di jangkau oleh seluruh bangsa dan adanya pembiayaan pendidikan atau seperti yang dikelas saat ini adalah adanya beasiswa.

Gagasan filosofis yang disapaikan oleh Ki Hajar Dewantara telah menjadi pondasi bagi pendidikan di Indonesia. Menurut Ki Hadjar Dewantara, hakikat pendidikan adalah usaha memasukkan nilai-nilai budaya ke dalam diri anak, sehingga membentuknya menjadi manusia yang utuh baik jiwa dan rohaninya. pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan (rakyat). Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Pendidikan menciptakan ruang bagi peserta didik untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi mandiri (merdeka lahir). Kekuatan diri (kodrat) yang dimiliki, menuntun peserta didik menjadi cakap mengatur hidupnya dengan tanpa diperintah oleh orang lain. Ki hajar Dewantara menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan "sifat" dan "bentuk" 14 | Filosofi Pendidikan Nasional lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan "isi" dan "irama".

metode yang digunakan Ki hajar dewantara adalah metode Among, yaitu menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan "sifat" dan "bentuk" 14 | Filosofi Pendidikan Nasional lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan "isi" dan "irama". Dalam Sistem Among, maka setiap pamong sebagai pemimpin dalam proses pendidikan diwajibkan bersikap: Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, dan Tutwuri Handayani: a. Ing ngarsa sung tuladha Ing ngarsa sung tuladha mengandung makna, sebagai pendidik adalah orang yang lebih berpengetahuan dan berpengalaman, hendaknya mampu menjadi contoh yang baik atau dapat dijadikan sebagai "central figure" bagi siswa b. Ing madya mangun karsa Ing madya mangun karsa makna bahwa pamong atau pendidik sebagai pemimpin hendaknya mampu menumbuhkembangkan minat, hasrat dan kemauan anak didik untuk dapat kreatif dan berkarya, guna mengabdikan diri kepada cita-cita yang luhur dan ideal. c. Tutwuri Handayani Tutwuri berarti mengikuti dari belakang dengan penuh perhatian dan penuh tanggung jawab 155 berdasarkan cinta dan kasih sayang yang bebas dari pamrih

model pendidikan yang digunakan saat ini adalah merdeka belajar. dalam penerapan merdeka belajar terdapat dimensi, elemen dan subelemen dalam profil pelajar pancasila. profil pelajar pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. profil pelajar panca sila berperan sebagai referensi utama dan menjadi acuan untuk para pelajar dalam membangun karakter peserta didik. dimensi yang terdapat dlam profil pelajar panca sila yaitu : beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak mulia, mandiri, bergotong royong, berkebinekaan global, kreatif, bernalar kritis

keenam profil pelajar pancasila ini perlu dilihat secara utuh sebagai satu kesatuan agar setiap individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat. jika diselaraskan dengan paradigma pendidikan menurut Ki hajar dewantara dengan pembelajran bimbingan dan konseling saat ini sangat relevan karena memiliki kesamaan yaitu sama-sama berpihak kepada peserta didik. bimbingan dan konseling saat ini menggunakan tehnik berdiferensiasi dalam meberikan layanan. Bimbingan dan konseling yang Humanis yaitu upaya memanusiakan manusia. memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki peserta didik yang berbeda-beda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun