Mohon tunggu...
Fiki Harjansah
Fiki Harjansah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Haii Namaku Fiki Harjansah, Aku Mahasiswa Ilmu Hukum di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Salam kenal dan mohon bimbingannya.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Ilmu: Mendorong Kerendahan Hati dan Terus Belajar

17 Januari 2023   10:33 Diperbarui: 2 Juni 2024   22:07 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang pelajar sedang berdiskusi dengan temannya (generator bing AI)

Ilmu yang memancarkan cahaya (al-ilm nuur) serta menumbuhkan kekuatan diri itu mengajarkan kerendahan hati dan kesungguhan untuk terus belajar serta meningkatkan keahlian (skill). Korelasinya; orang yang tersinari hatinya dengan cahaya ilmu akan bersikap rendah hati (tawadlu). Selain itu, untuk menjadi tawadlu juga membutuhkan kekuatan hati dalam menundukkan kesombongannya. Munculnya kekuatan tersebut bersumber pula dari ilmu atau pemahaman. Sehingga hal tersebut menimbulkan Analogi semakin berisi padi maka akan semakin merunduk.

Secara umum, ilmu pengetahuan itu sejatinya membentuk karakter pribadi berakhlak mulia, berpikir positif, serta berbuat konstruktif. Ilmu bukan untuk dibangga-banggakan, bukan untuk modal berdebatkannya demi menarik pujian orang-orang. Rasulullah Saw bersabda, ''Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan, rapat, diskusi, seminar) serta untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barang siapa seperti itu maka baginya neraka . " (HR Ibn Majah)

Kesimpulan dari motivasi-motivasi yang disampaikan Rasul terkait pembahasan ini adalah; berilmu sangat penting bahkan merupakan suatu kewajiban. Namun, yang tak kalah pentingnya adalah; menjadikan ilmu sebagai penumbuh individu yang bertakwa, berkepribadian mulia dan berkualitas kerja (profesional), serta mampu memberikan manfaat bagi sesama. Inilah ilmu yang menyeimbangkan kepentingan akhirat dan dunia sekaligus. 

Seorang bijak berkata, "Barang apa menginginkan sesuatu yang berubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya; barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya; dan barang siapa yang menginginkan duanya, wajiblah ia memiliki ilmu keduanya." (As-Syafi'i)

Sungguh! Alangkah terpujinya, seandainya kita, di samping selalu rendah hati, juga terus belajar (menuntut ilmu), lalu berdoa seperti yang pernah dipanjatkan Rasul Saw; ''Allhumma inni a'dzubika min 'ilmin l yanfa'u" (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat) (HR Muslim)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun