Mohon tunggu...
Fikhar Rasaqa Afzal
Fikhar Rasaqa Afzal Mohon Tunggu... Lainnya - S1 Rekayasa Nanoteknologi Universitas Airlangga

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Pengaplikasian Nanoteraphy Menggunakan Nanoteknologi

8 Januari 2025   09:13 Diperbarui: 8 Januari 2025   09:13 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perkembangan nanoteknologi kini telah menjadi salah satu kunci ilmu pengetahuan dan teknologi dan berpotensi meningkatkan kehidupan manusia. Nanoteknologi sangat berperan penting dalam perkembangan zaman dalam berbagai bidang salah satunya adalah bidang kesehatan. Dalam bidang kesehatan, nanoteknologi telah memberikan sebuah manfaat penting yang menjanjikan untuk pengobatan, pemantauan, diagnosis dan pengelolaan penyakit (Bisht, 2007). Nanoteknologi memungkinkan manipulasi zat pada skala atom dan molekul dengan ukuran 100 nanometer atau campuran terapeutik pengobatan nano.

 Nanoteknologi dikenal sebagai nanomedicine dalam bidang medis. Nanomedicine adalah sebuah upaya pengobatan yang menggunakan atau menerapkan nanoteknologi untuk pencegahan penyakit dan pencitraan, diagnosis, pemantauan, pengobatan, perbaikan, dan regenerasi sistem biologis. Salah satu pengaplikasian nanomedicine adalah Nanoteraphy. Nanoteraphy adalah metode terapi untuk menangani kanker atau tumor dengan cara menggunakan pengobatan berskala nano. Cara kerja dari nanoteraphy sendiri adalah dengan mengirimkan nanopartikel terapeutik se sel atau jaringan yang terkena kanker. Awal mula nanoteraphy ini tercipta karena adanya perkembangan dari kemoterapi yang terlihat masih kurang cukup efektif untuk menangani masalah kangker atau tumor. Lalu pada awal perkembangannya nanoteraphy menawarkan potensi untuk meningkatkan kelarutan dan stabilitas obat, memperpanjang waktu paruh obat dalam plasma, meminimalkan efek di luar target, dan memusatkan obat di lokasi target. Upaya penelitian masa lalu yang substansial telah menghasilkan metode untuk memasukkan agen terapeutik ke dalam perangkat nano biokompatibel termasuk nanopartikel polimer, liposom, sistem micellar, nanopartikel anorganik, tabung nano, dan dendrimer.

 Lalu perkembangan yang cepat nanoteknologi pun membawa solusi yang signifikan dalam pengiriman obat yang efisien dan terarah. Nanoteknologi pun menambahkan perkembangan terapi berbasis gen dengan cara menambahkan platform pengiriman materi genetik yang efisien. Terapi berbasis gen menjadi salah satu perkembangan pesat yang paling efektif dan berpotensi untuk mengatasi tantangan penyakit genetik yang kompleks. Lalu ada juga perkembangan menggunakan nanopartikel dengan cara menggunakan cahaya dalam terapi fotodinamik. Nanopartikel ini memiliki kemampuan unik untuk menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu, dan kemudian memicu reaksi kimia yang menghasilkan spesies reaktif oksigen (ROS) yang dapat menyebabkan kematian sel kanker atau mikroorganisme patogen. Selain menawarkan potensi pengembangan pengobatan nanoteraphy, pengaplikasian nanoteknologi juga menawarkan pengembangan alat untuk terapi yang sangat canggih misalnya, biosensor nanoteknologi berbasis nanotube karbon telah dikembangkan untuk mendeteksi secara sensitif berbagai biomarker penyakit dalam sampel biologis. Hal ini memungkinkan deteksi dini penyakit kanker dengan akurasi yang lebih tinggi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan prognosis dan kemungkinan kesembuhan pasien. 

Kecanggihan sistem nanoteraphy yang berkembang memungkinkan untuk mengatasi heterogenitas dan keanekaragaman hayati yang sekarang diketahui ada dalam kanker yang paling agresif. Tetapi pada saat ini nanopartikel masih dalam tahap evaluasi sebagai vaksin terapeutik, perawatan antibodi monoklonal yang ditargetkan, dan aktivator terapi kekebalan berbasis sel. Peneliti masih mengembangkan kemanjuran nanopartikel menggunakan model tumor subkutan, yang mungkin secara keliru melebih-lebihkan pembuluh darah EPR yang tinggi. Meskipun terlihat sudah sangat berkembang pesat tetapi perkembangan dalam nanoteraphy tetaplah masih ada tantangan dan target yang harus di gapai. Nanoteraphy juga memiliki keterbatasan untuk pembersihan partikel, dan pengiriman gen. Diperlukan analisis sinergi yang cermat untuk memberikan rasio terapi yang optimal dan berpotensi persyaratan pemuatan yang lebih rendah untuk vektor pengiriman. Penelitian tentang nanoteraphy ini masih perlu di tingkatkan lagi untuk perkembangan yang lebih pesat lagi.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun