Siswa akan dibagi kelompok oleh pendidik kemudian siswa akan mencari objek dilingkungan sekolahnya berdasarkan petunjuk yang diberikan oleh pendidik. Dengan permainan ini pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menjadi tantangan. Tujuan dari permainan ini siswa belajar untuk bekerja sama antar siswa dan berkomunikasi dengan temannya untuk mencari Solusi terlatih dalam mengaitkan konsep-konsep yang dimilikinya sehingga dapat membantu.
4. Peta Konsep
Pembelajaran model peta konsep memungkinkan siswa untuk berfikir kreatif dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Hal ini juga membuat siswa terlatih dalam mengaitkan konsep-konsep yang dimilikinya sehingga dapat membantu dalam memecahkan soal-soal dalam pembelajaran yang melibatkan beberapa konsep yang saling terkait.Â
5. Teknologi Augmented Reality (AR)
Aplikasi ini dapat digunakan untuk membuat materi Pelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Ketika mempelajari tentang tata surya, anatomi tubuh, atau siklus hidup tanaman dapat divisualisasikan dengan lebih jelas melalui AR. Tidak hanya itu siswa juga dapat menggunakan aplikasi tersebut untuk membuat karya seni. Misalnya, Mereka dimintai oleh pendidik menggambar cita-cita mereka atau menggambar apapun yang mereka suka dikertas kemudian dengan menggunakan aplikasi AR dapat membuat gambar tersebut bergerak. Dengan aplikasi ini juga siswa bisa melakukan kunjungan ke berbagai tempat bersejarah, lingkungan alam dan lain-lainnya tanpa meninggalkan kelas. Tujuan aplikasi ini agar siswa dapat memahami konsep-konsep yang sulit dipahami dengan baik.
6. Belajar Sambil Bermain
Bealajar sambil bermain adalah pendekatan yang menarik dan efektif dalam proses pembelajaran. Metode belajar sambil bermain telah terbukti dapat meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan pemahaman siswa. Salah satu alasan mengapa belajar sambil bermain efektif adalah karena permainan menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan menarik bagi siswa. Dalam suasana yang santai dan menyenangkan, siswa lebih termotivasi dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Mereka tidak lagi melihat pembelajaran suatu tugas yang membosankan, tetapi sebagai sesuatu yang menyenangkan yang mereka tunggu-tunggu. Dalam permainan, siswa diberi kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan materi Pelajaran melalui berbagai aktivitas dan tantangan. Misalnya, mereka dapat memecahkan teka-teki, bermain peran, atau berpartisipasi dalam simulasi. Dalam proses ini, mereka secara aktif menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari sehingga memperkuat pemahaman dan meningkatkan retensi informasi. Metode ini juga dapat mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan mengembangkan keterampilan berpikir logis.
7. Belajar Melalui Seni
Mengintegrasikan seni dalam proses belajar bisa menjadi cara yang sangat efektif untuk bisa menjelaskan konsep-konsep yang abstrak. Misalnya, anak-anak bisa belajar tentang simetri dengan membuat gambar, atau mempelajari tentang Sejarah melalui drama. Seni juga membantu anak-anak mengekspresikan diri mereka, memperkaya pengalaman belajar, dan membuat proses pembelajaran lebih hidup dan penuh warna. Pendidikan seni rupa disekolah dasar bukan hanya tentang mengajarkan Teknik, tetapi juga tentang membantu peserta didik mengembangkan imajinasi, keterampilan, dan ekspresi kreatif. Dengan memberikan dukungan yang cukup, kita dapat berpikir kritis melalui seni rupa. Membangun keterampilan peserta didik dengan memecahkan masalah permasalahan melalui seni rupa adalah dengan cara mengidentifikasi masalah tersebut, kita dapat memberikan suatau permasalahan yang harus dipecahkan oleh peserta didik. Melalui seni rupa, peserta didik diajak untuk mengamati suatu permasalahan, dan dapat menggambarkan suatu permasalahan dalam karya seni mereka dan mencoba memahami solusinya.
8. Pembelajaran Berbasis Cerita (Storytelling Learning)
Anak usia sekolah dasar sangat menyukai cerita yang menarik. Ini dapat dijadikan peluang bagi pendidik untuk menerapkan metode pembelajaran berbasis cerita. Suasana yang menyenangkan dapat membuat siswa berimajinasi dengan kreatif, dan mengerti lebih dalam atas penyampaian materi yang diberikan. Dengan beragamnya media pembelajaran kreatif pendidik harus sangat selektif dalam penerapan metode ajar. Metode pembelajaran krearif ini memiliki tujuan yang banyak baik untuk siswa maupun guru. Pendekatan yang menarik dan interaktif siswa tidak sebatas memahami materi saja yang lebih dalam saja, tetapi juga mengembangkan keterampilan dan karakter untuk menghadapi masa depan. Bagi guru, pembelajaran kreatif ini menjadi alat untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis, kondusif dan interaktif.