Profil
Sabar aja denger ocehan gue....
Bergabung 18 November 2011
Statistik
Label Populer
FOLLOWERS 39
JTO
https://www.kompasiana.com/kompasanda
Berpengalaman mengelola perusahaan penerbitan media cetak dan televisi lokal. Sekarang penulis, pengajar dan pengelola rumah produksi. Memberi pelatihan jurnalistik untuk wartawan dan praktisi kehumasan. Memberi konsultasi bisnis media dan strategi komunikasi.
Menulis buku Bisnis Gila (2004) dan Akal Sehat Dahlan Iskan (2014), Semua Orang Bisa Sukses (2015) dan Investasi Mulia (2016)
email: intartosaja@gmail.com.
Blog: www.catatanmuriddahlan.wordpress.com
Arif Rahman
https://www.kompasiana.com/architectur034
Menyukai hal-hal sederhana, suka ngopi, membaca dan sesekali meluangkan waktu untuk menulis. Kunjungi juga blog pribadi saya (www.arsitekmenulis.com) dan (http://ngeblog-yuk-di.blogspot.com)
Wawan Hermawan Rasipu
https://www.kompasiana.com/wawanrasipu
menulis apa saja, belajar apa saja, bersama siapa saja..
www.wawanrasipu.blogspot.com
Ipung Jogjangler
https://www.kompasiana.com/jogjangler
menikmati hidup dan merayakan cinta
Erianto In Learning
https://www.kompasiana.com/erianto-
Mahasiswa Hukum Internasional Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Ipi Fernandez
https://www.kompasiana.com/ipi_fernandez
syukur adalah cara tepat ketika kita tdk mampu lagi berbuat apa-apa
Gwan Gydeo
https://www.kompasiana.com/garth-irawan
Belajar terus dengan bersemangat sambil mengoleksi kepingan-kepingan indah kehidupan.
Pelaku Antologi
https://www.kompasiana.com/pelakuantologi
Saya ini hanya mahluk biasa. Bukan sejenis Mutan atau keturunan Avatar. Saya penganggum berat Poppy Sovia. Menulis memakai handphone jenis N-Gage Classic. Beberapa bulan terakhir ini sedang menggandrungi band asal Inggris, Oasis.\r\n\r\nMore for sh*t\r\n\r\nwww.facebook.com/pelakuantologi\r\nwww.iniblogpelakuantologi.blogspot.com\r\nwww.linkedin.com/pelakuantologi\r\n\r\nor send message\r\npelakuantologi@yahoo.co.id\r\n085725158112
Mahasiswa Andilau
https://www.kompasiana.com/mahasiswandilau
Doktri dan Dogma memang begitu, kita seakan terkekang dan terintimidasi oleh hal itu. kita harus melakukan apa yang orang pendahulu kita lakukan yang mungkin belum tentu benar untuk dilakukan