Materi kedua yakni pada materi ini akan disampaikan oleh M Alfin Fikri, ia membahas berbagai resiko yang dihadapi dalam menyimpan data dan pengelolaan rekam medis elektronik (Electronic Medical Record/ EMR), serta solusi praktis yang dapat diterapkan untuk mengurangi resiko tersebut.
Baca juga:Â SPINA 2024, Acupressure sebagai Solusi Efektif untuk Kesehatan Wanita
Alfin menjelaskan bahwa penggunaan EMR telah menjadi kebutuhan mendesak bagi rumah sakit dan fasilitas kesehatan untuk meningkatkan efisiensi layanan. Namun, dibalik keuntungan tersebut terdapat berbagai risiko yang harus diantisipasi.
Selain itu, ada dua resiko keamanan data EMR yang dapat mengancam secara internal, yakni pertama ancaman internal, akses tidak sah oleh staf karyawan atau staf medis yang tidak berwenang bisa mendapatkan akses ke data medis tanpa izin.
Yang kedua yakni kesalahan manusia (human eror), pada kesalahan ini sering terjadi pada penanganan data seperti salah mengirim informasi atau kelalaian dalam melindungi perangkat, hal ini dapat menyebabkan kebocoran data. Kemudian, yang ketiga yakni ancaman eksternal yakni serangan siber.
Keempat yakni peretasan sistem oleh hacker yang dapat mengeksploitasi kelemahan sistem. Selain itu, kerentanan sistem seperti pembaruan perangkat lunak yang tertundan. Serta teknologi lama yakni rentan terhadap serangan.
Seminar ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, di mana para peserta diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan berbagai pengalaman terkait isu keamanan data kesehatan. Selain itu, para peserta menyampaikan berbagai tantangan yang mereka hadapi.
Pada seminar ini diharapkan dapat menjai momentum bagi para praktisi kesehatan dan akademisi untuk lebih peduli dan proaktif dalam menghadapi tantangan keamanan data kesehatan. Dengan berbagai kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, diharapkan bahwa sistem kesehatan Indonesia dapat lebih tangguh dalam menghadapi berbagai ancaman di era digital ini. Â Â
Penulis: Ayunda H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H