Mohon tunggu...
Zulfikar Hafid
Zulfikar Hafid Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa PBSI UNM 2010. Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Himpunanan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia (HIMAPRODI PBSI), dan BKMF eLTIM FBS UNM. Pecandu musik. sHEILA oN 7,Mr.Big, Blackout, The Banery,Chrismansyah Rahadi, Frau

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dunia Harus Tahu, Aku Burung, di Wajahku…

28 April 2013   07:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:29 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi tadi, waktu saya jadi burung, kuselipkan kicauku pada dahan dan dedaunan yang masih memangku embun. Tentang nafsuku yang terlalu pagi menuntut, tentang resahku yang begitu pandai kuungkap runut.

Terlalu biasa jika tidak juga kusebar beribu wajahku yang terpahat derita. Dramatisasi berlebihan yang amat kusuka. Mementingkan diri, semua yang ada padaku semua insan harus tahu tak boleh alpa. Mengisap jempol-jempol mereka atau menikmati buku-buku simpati dan respons berpuluh hingga beratus dari beribu wajah.

“Aku lapar, kalau lama, di Jawa Tengah pasti akan ada amuk massa!”

Setelahnya kunanti interaksi, biasanya akan menjadi lelucuan, atau biasanya menjadi kasihan-kasihanan!

Dunia harus tahu…

Aku burung, di wajahku…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun