Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Waspadalah, Banyak Konten Porno di Instagram!

13 April 2012   12:12 Diperbarui: 4 April 2017   17:33 5448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_171535" align="aligncenter" width="539" caption="Pisc on Instagram"][/caption] Setelah di rilis untuk pengguna Android, Instagram terus di unduh jutaan orang diseluruh dunia. Mashable.com dua hari yang lalu menyebutkan bahwa Instagram telah diunduh sekitar 5 juta pengguna Android hanya dalam waktu 6 hari saja. Instagram yang sebelumnya hadir dalam device iOS kini benar-benar menjadi primadona bagi pengguna Android. Dikutip dari berita yang sama bahwa Instagram saat ini menduduki poskisi ketiga dalam hal aplikasi yang paling banyak diunduh di Google Play. Dan hal ini merupakan pencapaian istimewa karena Instagram bukan merupakan apps besutan Google. Instagram adalah aplikasi fotografi yang juga merupakan social media yang menampilkan foto. Penggunanya dapat mengambil gambar dan kemudian memberikannya efek-efek yang menarik dengan menggunakan beberapa filter yang disediakan Instagram. Efek tersebut tersedia dalam beberapa tipe. Didalam Instagram versi Android terdapat 17 filter yang dapat di gunakan. Sehingga hal inilah yang menyebabkan Instagram begitu di gandrungi. Dengan menggunakan Instagram, foto biasa yang diambil oleh seorang amatir sekalipun dapat dirubah menjadi foto yang memukau. Instagram benar-benar mengambil ceruk pasar yang unik. Amatiran dijadikan bak fotografer profesional hanya dengan sebuah aplikasi bernama Instagram. Dan inilah salah satu kekuatan Instagram yang dilirik pendiri Facebook Mark Zukerberg. Kekuatan Instagram dalam me-retouch foto agar lebih menarik bahkan membuat Mark Zukerberg, pendiri sekaligus pemilik social media dengan pengguna terbanyak Facebook, tak ragu untuk merogoh kocek sebesar 1 milyar dollar Amerika. Nilai tersebut setara dengan hampir sekitar 6,1 triliyun rupiah. Nilai tersebut berupa uang tunai dan saham kepemilikan. Padahal Instagram hanya memiliki belasan karyawan saja. Instagram lebih dahulu di perkenalkan bagi pengguna dengan device berbasis iOS seperti iPod/iPhone/iPad/iTouch. Mereka dapat mengunduhya di Apple Store secara gratis, sama halnya seperti pengguna Android yang saat ini dapat mengunduhnya di toko online Google Play. Ada benang merah yang diperhatikan Mark, Instagram benar-benar mobile dan hanya dapat di gunakan oleh gadget yang mobile. Kesamaan inilah yang membuat Facebook merasa terancam jika Instagram tidak buru-buru di akusisi. Karena Facebook sendiri memiliki kelemahaan dalam hal sharing foto. Sebagai pengguna Android saya tak ingin ketinggalan mengunduh juga aplikasi yang saat ini tengah populer di kalangan anak muda hingga orang dewasa. Aplikasi ini sangat sederhana dan sangat mudah dioperasikan. Cukup dengan mengambil gambar kemudian kita akan diminta untuk meng-crop foto yang telah diambil. Setelah itu disediakan sekitar 17 filter (Android) dengan berbagai macam efek yang berbeda. Hanya dengan menekan filter tersebut foto seketika mengikuti templete yang ada. Hasilnya bisa langsung di share ke beberapa social media seperti twitter, facebook, foursquare dan tumblr. [caption id="attachment_171531" align="aligncenter" width="575" caption="Neilsen Data"]

1334316993552907080
1334316993552907080
[/caption] Dari beberapa penelitian di US pada tahun 2010 bahwa pengguna Android dan iPhone hampir 50 % di gunakan oleh anak muda berusia antara 18-34 tahun. Sehingga Instagram akan semakin populer karena Android dan iPhone adalah device yang saat ini dapat menggunakan Instagram. Bisa jadi angka itu semakin meningkat apalagi dengan meningkatnya popularitas Android dan iPhone di US bahkan mulai merambah Indonesia. Namun, tahukah anda bahwa konten-konten pornografi bertebaran dalam Instagram? Hal ini tentu perlu di waspadai mengingat bahwa pengguna Android dan iPhone ternyata lebih di dominasi oleh remaja, merujuk pada data Nilesen, bahkan mungkin ada beberapa yang diantaranya di bawah umur tersebut. Pornografi dalam Instagram Bermula dari penelusuran popular pics saya melihat ada foto seorang perempuan yang bukan berasal dari Asia dengan pose yang menantang. Dan foto tersebut masuk ke dalam popular pics dengan mudah karena banyak yang menyukainya. Disediakan tombol likes seperti dalam facebook ketika kita melihat foto yang kita sukai. Semakin banyak orang yang likes, maka foto tersebut akan muncul dalam page popular pics dalam instagram. Karena penasaran saya menelusuri foto-foto perempuan tersebut dalam timelinenya. Sangat mengejutkan, ternyata masih banyak foto-foto lain yang sangat sensual dan tidak layak di lihat oleh anak-anak dibawah umur. Kemudian saya telusuri lagi siapa saja yang dia follow di Instagram. Lebih mengejutkan lagi karena hampir 50 % dia memfollow teman-teman yang benar-benar hanya berisi foto-foto syur bahkan ada beberapa foto terbuka tanpa sehelai benang pun. Memang beberapa diantaranya ada yang di lock atau foto-foto tersebut bersifat private dan hanya bisa dilihat ketika pemilik menyetujui kita menjadi temannya. Namun jumlahnya masih lebih banyak yang membuka akunnya agar bebas dilihat siapa saja. Berdasarkan fakta-fakta ini saya menyimpulkan bahwa Instagram cukup berbahaya jika digunakan oleh anak-anak. Anak-anak yang kreatif dan cenderung tidak memiliki kegiatan positif di luar rumah bisa saja melakukan penelusuran seperti apa yang saya lakukan. Kekhawatiran tersebut cukup beralasan, karena bisa saja Instagram dijadikan aplikasi baru untuk mengakses foto-foto yang mengandung konten fotografi yang bersifat porno. Tentu hal ini sangat membahayakan bagi masa depan anak-anak kita. Konten-konten pornografi dalam Instagram sangat mudah di telusuri dengan mengetikkan beberapa clue dalam bentuk hastags seperti #model #pornography #sex dan berbagai clue lainnya yang menyerempet kata-kata yang mengekplorasi seksualitas. Jika anda bukan pengguna Andorid atau iPhone dan penasaran dengan apa yang saya beberkan silahkan coba saja memasukkan kata kunci tersebut dalam pencarian gambar di Google Search. Bukan berarti saya mengajarkan hal yang tidak benar pada anda. Namun, selayaknya orang tua mengetahui bahwa dibalik manfaat Instagram dalam fotografi ternyata ada hal negatif yang harus diwaspadai. Hasilnya banyak sekali foto-foto yang telah di olah oleh aplikasi Instagram dengan gambar-gambar yang tidak pantas di lihat anak-anak di bawah umur. Tindakan Orang Tua dan Guru Orang tua harus segera mendiskusikan hal ini dengan anak-anak mereka yang kebetulan memiliki gedget Android dan iPhone. Ajak mereka berdiskusi tentang apa saja yang sudah mereka lakukan dengan smartphone tersebut. Cari tahu apakah mereka mengetahui hal ini dalam Instagram. Jika perlu proteksi anak anda agar tidak mengunduh aplikasi-aplikasi yang mengandung konten pornografi di Apple Store ataupun di Google Play. Karena jumlahnya cukup banyak dan harus dalam pengawasan orang tua. Ajarkan pada anak anda agar mereka harus meminta izin untuk mengunduh aplikasi apapun. Agar aplikasi tersebut benar-benar bersih dari konten pornografi. Orang tua tidak boleh cuek dengan kondisi ini. Karena berbagai penyimpangan kasus seksual anak-anak salah satunya karena akses konten-konten pornografi yang mudah. Semoga dengan dirilisnya Instagram bukan sebuah strategi barat untuk mendestruksi moral anak-anak bangsa Indonesia. Peran orang tua dan guru sangat diperlukan untuk mengawasai hal ini dan memberikan nasihat pada anak-anak kita dengan lebih bijak lagi. Penggunaan gadget secara positif dan negatif memang dikembalikan pada penggunanya. Bintaro Follow @gurubimbel di twitter Tulisan lainnya: Instagram dapat di nikmati pengguna Android Falsafah hidup dalam Film Negeri 5 Menara Alasan-alasan sepele siswa tidak dapat lulus Ujian Nasional

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun