Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[Review] The Cold Light Of Day Menegangkan!

3 Mei 2012   12:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:47 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Cold Light Of Day/sumber: darkmatt.blogspot.com

[caption id="" align="aligncenter" width="538" caption="The Cold Light Of Day/sumber: darkmatt.blogspot.com"][/caption] Will Shaw yang diperankan oleh Henry Cavill sebetulnya tidak suka ketika mengetahui bahwa ayahnya Martin Shaw yang diperankan oleh Bruce Wilis, menjemputnya di bandara. Will berharap Josh Shaw (Rafi Gavron), adiknyalah yang menjemputnya di bandara. Will dan Martin sepertinya memiliki perselisihan antara seorang anak dan ayah. Meskipun demikian, kedatangan Will sangat ditunggu ibunya, Laurie Shaw (Caroline Goodall) dalam acara piknik keluarga dengan berlayar di perairan Spanyol. Tak banyak yang dibicarakan oleh Will dan Martin selama dalam perjalanan. Martin bersikap dingin dan sesekali melempar senyum terhadap anaknya itu. Apalagi ketika Will menerima telpon, Martin terlihat mulai kurang suka dengan sikap Will yang selalu sibuk dengan telpon genggamnya. Will sebetulnya tidak bisa meninggalkan bisnisnya di San Fransisco. Bisnisnya sedang mengalami permasalahan. Namun, demi membahagiakan ibunya, Will datang untuk menghadiri reuni keluarga yang jarang sekali di laksanakan. Perselisihan antara Will dan Martin dimulai ketika makan malam. Martin menceritakan kejadian konyol Will kepada adiknya Josh dan pacar Josh. Ketika kecil Will pernah menombak kakinya sendiri ketika pertama kali memancing. Cerita konyol yang merupakan aib itu membuat Will malu sehingga dia merasa kesal. Apalagi beberapa saat kemudian Will di telpon seseorang yang memberitahukan bahwa perusahaannya dinyatakan bangkrut. Esoknya perselisihan Will dan Martin mencapai puncaknya. Saat itu Will sangat sibuk dengan blackberrynya. Ketika Martin ingin membetulkan layar, Martin meminta Will untuk memegang kemudi kapal agar tetap diarahkan menuju arah angin. Tapi karena Will terlalu sibuk dengan blackberrynya, kemudi kapal bergeser sedikit demi sedikit. Akhirnya layar hampir saja menghantam pacar Josh. Untungnya Will cepat menyadarinya dan segera menyelamatkan pacar Josh. Sayangnya upaya penyelamatan itu justru melukai kepala pacarnya Josh. Melihat kecerobohan Will, Martin sangat kesal. Kemudian Martin mengambil blackberry Will dan melemparkannya ke laut. Apa yang di lakukan Martin di protes keras oleh Will. Will justru berharap dari blackberry itu bisa mendapatkan info baru untuk menyelamatkan karirnya. Namun, Martin nampaknya tidak terlalu perduli dengan sikap anaknya itu. Akhrinya Will memutuskan untuk ke Kota untuk mengambil uang dan membeli antiseptik untuk pacar Josh. Sementara kapal berlabuh di dekat pantai, Will berenang menuju pantai. Setelah urusannya selesai Will segera kembali menuju pantai. Namun, alangkah terkejutnya ketika melihat bahwa kapal orang tuanya tidak ada di tempat semula. Will kemudian bertanya pada orang-orang di pantai. Tapi karena kendala bahasa Will tidak bisa menemukan petunjuk. Kemudian Will mencoba mencari melalui darat. Will menyusuri laut melalui bukit-bukit di pesisir pantai. Hingga akhirnya Will menemukan kapal tersebut berhenti di sebuah teluk kecil. Tanpa ragu Will kemudian terjun kelaut dan menuju kapal orang tuanya. Tapi tak ada satu orang pun yang Will temukan disana. Kondisi kapal sangat berantakan. Barang-barang berserakan dimana-mana. Akhirnya Will memutuskan untuk kembali ke darat dan melaporkan hal tersebut pada pihak kepolisian. Sayangnya justru Will curiga bahwa pihak kepolisian terlibat atas hilangnya keluarga Will. Ketika Will tertangkap, muncullah Martin untuk menyelamatkan Will dari tangan polisi. Kemunculan Martini ini sangat mengagetkan Will. Dan kemudian Martin mengungkapkan bahwa dirinya adalah seorang agen rahasia. Martin merasa kejadian hilangnya anggota keluarga mereka berhubungan dengan kasus yang pernah dia tangani. Akhirnya Martin mengajak serta Will untuk bertemu seorang agen rahasia yang pernah bekerja sama di Madrid, Spanyol. Wanita itu bernama Jean Carrack (Sigourney Weaver). Sayangnya setelah pertemuan itu ada seorang sniper yang menembak Martin. Martin terbunuh malam itu. Will yang melihat ayahnya dibunuh mulai panik. Dia kemudian lari dengan berbekal senjata dan blackberry ayahnya. Diliputi ketakutan yang luar biasa Will harus mencari tahu apa penyebab keluarga mereka diculik. Apa sebabnya Martin dibunuh. Tapi Will bingung harus memulai dari mana. Berbekal history call blackberry ayahnya, Will mulai menelusuri satu demi satu teka-teki yang tersebut. Hingga akhirnya Will bertemu dengan Lucia (Veronica Echegui) yang ternyata adalah adik tiri Will. Ibu Lucia adalah istri Martin. Martin dikenal dengan nama Tom di Madrid. Cerita dalam film ini mengingatkan saya dengan film Cellular. Penculikan, Handphone dan teka-teki yang harus dipecahkan. Secara keseluruhan film ini menyuguhkan adegan-adegan menegangkan seperti kebut-kebutan, perkelahian, kejar-kejaran dan tembak-tembakan. Peran Carrack sebagai antagonis sangat apik. Wanita professional yang berperan dengan dingin menguatkan bahwa dirinya adalah agen yang sarat pengalaman. Carrack akhirnya harus berhadapan dengan Will yang amatir dan bau kencur dalam bidang intellegen. Will hanya mengandalkan instingnya untuk menguak teka-teki yang harus dipecahkan bersama-sama dengan adik tirinya Lucia. Dapatkan Will yang amatir melawan Carrack yang merupakan seorang agen rahasia pro? Silahkan saksikan sendiri di bioskop kesayangan anda. Secara keseluruhan dengan skala 1-5, saya nilai film ini 4,5. Kekurangannya hanyalah dari isi cerita yang tidak menawarkan ide segar. Cerita yang hampir mirip dengan film Cellular. Namun, suguhan gambar, lagu dan adegan-adegan dalam film ini cukup menegangkan. Director : Mabrouk El-Mahri Producer : Marc D. Evans, Trevor Macy, Kevin Mann Duration : 93 minutes Category : Adult (tidak ada adegan sex, hanya adegan kekerasan yg tdk layak di tonton anak dibawah umur) Language : English and Spanish

Follow @gurubimbel di twitter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun