Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Pesawat Delay Bikin Penumpang Mati Gaya

24 Februari 2015   16:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:36 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1424740389196022150

[caption id="attachment_352719" align="aligncenter" width="560" caption="foto hanyalah illustrasi"][/caption] Delay itu menyakitkan. Siapa sih yang mau terkena delay? Sakitnya tuh disini (tunjuk dada sebelah kiri) kalau terkena delay. Sudah bela-belain datang lebih awal ke Airport, menerabas kemacetan. Turun naik tangga meskipun pake escalator hehe, kadang harus muter-muter dulu karena Airport sekarang udah kayak Mall di puter-puter dulu supaya bisa sampai Boarding Gate. Rasanya juga airport model gitu udah kayak model tempat pariwisata, pintu keluarnya dimana, muter-muternya sampai 1 km hahaha. Saat pulang dari kunjungan ke kapal VLGC LPG Pertamina Oktober 2014 lalu, rombongan kompasianer pun terkena delay di Bandara Igusti Ngurah Rai, Bali. Ya, kira-kira kami terkena delay sekitar 60 menit lah. Namun beruntung karena kami terkena delay saat hendak pulang, sehingga tidak terlalu di kejar waktu. Maskapai penerbangan yang dipilih memang termasuk Low Cost Airline yakni Citilink yang dikenal juga merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia. Well, dengan nama besar Garuda Indonesia tentu akan menjadi beban moral juga bagi Citilink jika mengecewakan penumpang. Imbasnya tentu akan terbawa juga pada induknya. Ya itu sih menurut saya, gak tau deh mas Anang. [caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="antre mengambil snack/dok.pri"][/caption] Keterangan delay memang diberitakan secara langsung melalui pengumuman terbuka. Namun, alasan delay terkadang tidak rinci. Hanya dijelaskan ada kendala teknis. Demikian. Ini yang kadang tidak dipahami oleh penumpang yang awam seperti saya. Untunglah tak berapa lama setelah pengumuman delay karena sudah harap-harap cemas bisa berangkat lebih awal akhirnya Citilink membagi-bagikan snack delaynya. Snak delay inilah yang pertama kalinya saya dapatkan. Moga saja kedepan tak pernah lagi mendapatkannya. Isinya hanya satu gelas air mineral, dan dua buah roti. Bikin seret booo.... [caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="snack delay/dok.pri"][/caption] Delay juga bisa bikin penumpang mati gaya. Contohnya Rizky Aliet yang udah pasang muka melas ingin segera dipulangkan dan bertemu istrinya. Kasian banget yaaa dia hehehe... Okelah kalau airport sudah ada fasilitas free wifi, tapi rasanya itu bukan hal yang tepat untuk mengobati sakit hati karena kena delay. Kalau sambil ngopi-ngopi cantik Kopi Gayo sih oke-oke aja hahahahah... [caption id="" align="aligncenter" width="512" caption="Rizky Aliet mati gaya gara-gara kena delay. Serasa di PHP-in/dok.pri"][/caption] Saat diumumkan dapat mengambil snack delay, beberapa orang terlihat antusias mengambilnya sekedar untuk menggajal perut. Contohnya saya yang sigap membawakan snack delay untuk teman-teman lainnya. Selebihnya sebetulnya malas juga karena mungkin sudah tahu snacknya tak seberapa. Bagi mereka, waktu lebih berharga dibandingkan dengan sekedar menggantinya dengan snack saja. [caption id="" align="aligncenter" width="540" caption="cangcimen....cangcimen...cangcimen/dok.pri"][/caption] Untunglah setelah menyantap snack, tak berapa lama akhirnya kami dipersilahkan untuk naik ke pesawat. Rasanya bahagia banget, kayak balikan sama mantan #eh. Memang sih ada juga penumpang maskapai penerbangan lain yang menatap nanar melihat kami melangkahkan kaki ke pesawat. Rasanya mata mereka kayak manggil-manggil kami supaya tidak ditinggal menunggu. Disitu kadang saya merasa sedih. Maunya sih berbagi kursi, tapi apa daya. Semua sudah diatur oleh yang berwenang. [caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="Horeeee, akhirnya berangkat juga/dok.pri"][/caption] Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 49 Tahun 2012 : 1. Keterlambatan lebih dari 60 (enam puluh) menit sampai dengan 120 (seratus dua puluh) menit, badan usaha angkutan udara niaga berjadwal wajib memberikan minuman dan makanan ringan (snack box). 2. Keterlambatan lebih dari 120 (seratus dua puluh) menit sampai dengan 180 (seratus delan puluh) menit, badan usaha angkutan udara niaga berjadwal wajib memberikan minuman, makanan ringan (snack box), makanan berat (heavy meal) dan memindahkan penumpang ke penerbangan berikutnya, atau ke badan usaha angkutan udara lainnya, apabila diminta penumpang. 3. Keterlambatan lebih dari 180 (seratus delapan puluh) menit sampai dengan 240 (dua ratus empat puluh) menit, badan usaha angkutan udara niaga berjadwal wajib memberikan minuman, makanan ringan (snack box), makanan berat (heavy meal) dan apabila penumpang tersebut tidak dapat dipindahkan ke penerbangan berikutnya atau ke badan usaha angkutan udara niaga lainnya, maka kepada penumpang tersebut wajib diberikan fasilitas akomodasi untuk dapat di angkut pada penerbangan hari berikutnya. Selain Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 49 Tahun 2012, ketentuan mengenai tanggung jawab maskapai dimuat dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara. Pasal 2 huruf e menyatakan maskapai wajib bertanggung jawab atas kerugian terhadap keterlambatan angkutan udara. Sementara itu Pasal 9 menjelaskan, keterlambatan angkutan udara mencakup keterlambatan penerbangan atau flight delayed, tidak terangkutnya penumpang dengan alasan kapasitas pesawat atau denied boarding passenger, serta pembatalan penerbangan atau cancelation of flight. (dikutip dari statusnya om Widianto Didiet) Salam Hangat @DzulfikarAlala

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun