Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perjalanan Tak Biasa ke PT NNT, Sumbawa Barat

20 Januari 2015   12:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:46 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="599" caption="Jejeran truck haul di PT NNT/dok pribadi"][/caption]

Pengumuman pemenang tulisan dalam rangka "Sustainable Mining Bootcamp, Mengenal Tambang Lebih Dekat" rasanya baru seperti kemarin. Padahal kenyataanya sudah hampir satu tahun berlalu. Namun, alhamdulillah akhirnya kami bisa diberangkatkan sejak tanggal 18 Januari 2015 lalu setelah melalui proses yang sangat panjang. Beberapa kali jadwal keberangkatan ke Sumbawa selalu tertunda, setelah gagal berangkat karena faktor cuaca hingga akhirnya gagal karena dinyatakan force majeure atau keadaan kahar karena dampak dari kebijakan pemerintah dalam pembatasan ekspor bahan mentah.

Kami sebetulnya masuk dalam batch 4, namun kami lebih suka menyebutnya dengan batch perjuangan. Meski lelah menunggu namun kami tak pernah lelah berharap agar kunjungan langka ke PT NNT tetap bisa dilaksanakan. Hingga akhirnya kabar baik itu datang di akhir tahun 2014. Dari 14 kompasianers yang dinyatakan lolos, hanya 10 orang yang akhirnya bisa berangkat.

Saya bersyukur bisa berangkat karena izin dari Sekolah Ehipassiko BSD, tempat saya mengajar, yang benar-benar memberikan kesempatan bagi gurunya untuk berkembang sesuai dengan passionnya. Meskipun diberikan tugas tambahan untuk melaporkan semua kegiatan yang diikuti dalam program bootcamp, namun saya patut bersyukur dan dengan senang hati bisa menjalaninya penuh dengan rasa bahagia yang tak terkira.

[caption id="" align="aligncenter" width="599" caption="Sarapan di Bandara Soetta (Dok. Daniel)"]

Sarapan di Bandara Soetta (Dok. Daniel)
Sarapan di Bandara Soetta (Dok. Daniel)
[/caption]

Ahad pagi (18/1) kami bersama pemenang lainnya yang dipilih secara internal oleh PT NNT berkumpul di Airport Soekarno Hatta. Hampir sebagian besar peserta berasal dari Jakarta dan dari Universitas Negeri seperti UI, ITB, IPB, UGM, dan beberapa Universitas Swasta lainnya. Saya bangga karena merupakan satu-satunya di batch 4 ini mewakili UIN Jakarta dan dari latar belakang pendidikan. Namun saya ditemani Dhave Danang yang juga berlatar belakang sebagai pendidik.

Sebagian besar peserta memang di dominasi oleh mahasiswa mulai dari semester akhir hingga beberapa yang sudah lulus kuliah. Beberapa diantaranya baru saja menyelesaikan tugas akhirnya dan ada beberapa yang sudah diwisuda. Namun karena kebersamaan selama satu tahun, usia bukan lagi menjadi penghambat bagi kami untuk berkomunikasi. Tidak ada panggilan om atau tante, yang ada hanya mas dan mbak serta kakak hahaha. Keuntungan sendiri buat saya yang sudah memiliki satu anak bisa berada ditengah-tengah para pemudi dan pemuda.

Perjalanan menuju PT NNT bisa dikatakan tidak mudah juga. Setelah terbang selama satu setengah jam dari Soetta menuju Praya, Lombok, pesawat di hadang beberapa awan yang sedikit menguncang-guncang badan pesawat. Memang secara pribadi saya ada ketakutan, namun saya menguatkannya dengan selalu dzikrullah dan pasrah kepada-Nya.

[caption id="" align="aligncenter" width="599" caption="Groufie pertama di Praya, Lombok (dokpri)"]

Groufie pertama di Praya, Lombok (dokpri)
Groufie pertama di Praya, Lombok (dokpri)
[/caption]

Sesuatu yang cukup menakjubkan karena ini merupakan pengalaman pertama kalinya bagi saya tiba di Interntional Ariport, Praya, Lombok. Di gate keluar kami disambut banyak sekali masyarakat dengan mengenakan pakaian tradisional dengan suasana yang riuh seperti pasar tradisional. Seru sekali, berbeda jauh ketika kami berangkat dari Jakarta. Kebetulan beberapa peserta ada yang sudah menunggu satu malam di Lombok seperti Ilmi yang berangkat dari Surabaya dan Dhanang Dave yang berangkat dari Yogyakarta.

Perjalanan ternyata tak cukup sampai disitu, setelah mengisi perut dengan ayam goreng dan plecing kangkung yang cukup pedas meniurut saya, perjalanan dilanjutkan dengan bus hampir selama dua jam menuju pelabuhan Kayangan di Lombok Timur. Di perjalanan ini lebih banyak saya manfaatkan untuk tidur. Perjalanan memang tidak mudah juga, sama seperti di pesawat, cuaca memang sedang kurang bersahabat. Kadang kami dihadang dengan hujan deras kemudian sesaat panas dan begitu berulang-ulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun