[caption id="attachment_348282" align="aligncenter" width="480" caption="ilustrasi/kurator(shutter stock)"][/caption]
Meskipun libur lebaran sudah dimulai minggu depan tidak ada salahnya orang tua memeriksa kembali hal hal yang terkait dengan peraturan anaknya yang sudah mulai sekolah. Masih banyak orang tua yang kurang memerhatikan hal hal penting yang terkait dengan kegiatan anaknya disekolah. Berikut saya rangkum secara singkat hal hal yang perlu diperhatikan agar proses kegiatan belajar mengajar lancar.
1. Pastikan anak kita sudah memiliki jadwal pelajaran. Jadwal pelajaran adalah hal krusial. Tanpa jadwal pelajaran, mana mungkin anak bisa belajar. Tanpa jadwal pelajaran yang fix anak nantinya bakal lebih banyak menjalani hari harinya dengan jam kosong alias tidak belajar. Dan penting juga bagi orang tua untuk melengkapi anak anaknya dengan alat tulis lengkap serta buku paket yang biasanya sudah disediakan oleh sekolah. kelengkapan dasar inilah yang menjadi ciri utama seorang anak sudah siapbelajar atau belum.
2. Pastikan anak sudah diinformasikan tentang jadwal penggunaan seragam sekolah. Sesuai dengan permendikbud setidaknya ada dua seragam wajib nasional yakni seragam nasional sesuai dengan tingkatannya, misalnya SD menggunakan putih merah, SMP putih biru dan SMA putih abu. Kemudian yang kedua adalah seragam Pramuka. Beberapa daerah ada yang menjadwalkan pada hari Rabu atau Kamis. Selebihnya seragam khas sekolah dan batik ditentukan sesuai dengan kebijakan sekolah masing masing. Pastikan juga anak sudah memiliki seragam olahraga.
3. Pastikan anak sudah memiliki jadwal agenda bulanan. Mengacu pada kalender akademik pendidikan setidaknya setiap satu bulan sekali diberikam agaenda kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa. Lebih baik lagi jika agenda kegiatan sudah tersusun hingga tahun ajaran berakhir. Orang tua sudah dapat memastikan kapan anaknya libur, kapan akan ada midtest, final test bahkan kapan kira kira anaknya akan mendapatkan hasil evaluasi belajar atau rapor.
4. Pastikan anak sudah memiliki kegiatan ekstrakulikuler yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Kegiatan ekstrakulikuler ini menjadi penting karena akan menunjang pengembangan bakat dan potensinya disekolah. Untuk anak anak TK biasanya ekstrakulikuler masih diarahkan olehorang tua sedangkan untuk anak SMP dan SMA , orang tua cukup memberikan penjelasan tentang konsekwensi dan peluang dari ekstrakulikuler yang menjadi pilihan anak anaknya.
5. Pastikan komunikasi dengan pihak sekolah memiliko alur dan lajur yang tepat. Disinilah sekolah biasanya menyediakan buku komunikasi siswa. Setiap kegiatan harian akan dilaporkan guru wali kelas melalui bukom. Sayang masih banyak orang tua yang abai dengan fungsi bukom. Padahal melalui bukom diharapkan komunikasi antara sekolah dan orang tua bisa terjalin tanpa harus bertemu setiap hari. Orang tua bisa menginfokan ketika anaknya alergi terhadap sesuatu, butuh obat khusus atau hal hal penting yang harus diketahui oleh pihak sekolah terutama wali kelasnya baiknya dikomunikasikan di awal tahun ajaran baru. Agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di kemudian hari.
6. Pastikan alur dan sistem penjemputan aman. Maraknya penipuan atau penculikan bahkan kasus keretakan rumah tangga bisa menjadi masalah ketika anak sudah disekolah. Saat disekolah, anak menjadi tanggung jawab sekolah. Menjadi sangat penting sekolah melindungi anak anak untuk memastikan dijemput oleh orang yang tepat. Sekolah tidak pernah tahu apakah orang tua memiliki supir, baby sitter atau kerabat yang menjemput. Gunakan ID card yang diterbitkan sekolah sebagai identitas wajib bagi setiap penjemput. Agar anak anak benar benar pulang dalam keadaan selamat terutama bagi mereka orang tua yang tidak bisa mengantar jemput setiap harinya. Save nomor telpon sekolah dan hape walikelas agar jika dalam kondisi darurat bisa langsung menghubungi nomor yang tepat untuk menghindari modus penipuan anak jatuh dan dibawa ke RS dan semacamnya.
7. Pastikan biaya SPP, biaya buku, biaya seragam, biaya ekstrakulikuler, biaya bimbel (kls 6,9,12) Â dan uang kegiatan dengan jelas. Konfirmasi ulang agar seluruh kegiatan sudah tercover dengan jelas dan transparan. Jangan sampai ada biaya tambahan di tengah perjalanan kecuali di awal tahun ajaran sekolah sudah mengumumkan ada kegiatan yang membutuhkan pendanaan mandiri. Komunikasi masalah biaya harus jelas dan transparan agar tidak menjadi masalah di kemudian hari bagi kedua belah pihak. Jika ada biaya yang memberatkan, komunikasikan dengan cara yang sopan dan santun. Minta kebijakan untuk mendapatkan cicilan jika memang cukup memberatkan. Jangan sampai menunda pembayaran hingga menimbulkan hutang. Jika demikian tentu akan menghambat proses belajar mengajar dan anak bisa terganggu psikologisnya karena tanggungan yg blm terbayarkan.
Itulah beberapa hal yang cukup penting untuk diketahui oleh orang tua siswa. Biasanya untuk siswa KB, TK dan SD masih diberikan kelonggaran bagi orang tua untuk menemani di kelas selama minggu pertama. Orang tua harus sadar diri bahwa lingkungan sekolah harus steril dari baby sitter, bahkan orang tua yang menjemput. Mengapa? Karena sekolah tempat belajar agar anak anak bisa tumbuh kemandirian. Jadi, orang tua punya peranan penting untuk melepas anaknya agar lebih mandiri baik disekolah maupun di rumah. Biasanya di minggu kedua bahkan seterusnya masih ada satu dua orang tua yang mengantar anaknya hingga ke ruang kelas. Untuk beberapa sekolah hal tersebut justru tidak dibenarkan. Biarkan anak mandiri, cukup antarkan sampai dengan gerbang sekolah. Peluk dan cium mereka dan katakan bahwa kita, orang tua, bangga melihat mereka bersekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H