[caption id="" align="aligncenter" width="598" caption="Formasi Lengkap 10 Kompasianer Visit Deltomed Factory bersama Admin Kompasiana (dok. Deltomed)"][/caption] 10 Kompasianer yang mendapatkan kesempatan berkunjung ke Pabrik Deltomed merasa menjadi orang yang paling beruntung. Bagaimana tidak, selama dua hari mulai tanggal 13 hingga 14 Juni 2014, kami semua dilayani bak anggota DPR RI hahahaha. Mulai dari transportasi, akomodasi, konsumsi hingga uang saku pun terjamin selama berada di Solo, Karang Anyar dan Wonogiri. Namun yang terpenting adalah Kompasianer dapat bersilaturrahmi berserta jajaran management Deltomed Laboratories dan menceritakan kembali pengalaman berkunjung ke Pabrik Deltomed di Wonogiri, Jawa Tengah. Seperti yang telah saya ceritakan pada tulisan pertama saya, industri Farmasi bukanlah bisnis main-main. Disinilah hajat hidup orang banyak berada. Disinilah ketahanan rakyat bisa terjaga. Hampir semua masyarakat memerlukan obat-obatan entah itu sebagai upaya preventif maupun sebagai upaya pengobatan. Wal hasil apa yang telah kami dapatkan (10 kompasianer) merupakan sebuah pengalaman berharga yang memberikan wawasan baru tentang industri farmasi khususnya pengelolaan dan pengembangan obat herbal di Indonesia. Kita boleh berbangga diri karena sampai kini Deltomed Laboratories menjadi salah satu rujukan baik dari dalam negeri maupun luar negeri dalam pengembangan obat herbal secara aman dan berteknologi tinggi. [caption id="" align="aligncenter" width="575" caption="Toko Herbal Akar Sari Solo (dokpri)"]
[/caption] Setelah mengunjungi Pabrik Deltomed di Wonogiri saatnya kami memanjakan diri dengan berwisata kuliner, berbelanja dan mengunjungi tempat wisata. Destinasi pertama adalah Toko Herbal Akar Sari di Solo. Disinilah kami bisa meminta racikan jamu sesuai dengan kebutuhan. Selain jamu, tersedia juga olahan makanan khas tradisional dari bahan-bahan alam. Saya sendiri membeli manisan kulit jeruk, manisan pala, serta mencoba bekatul beras merah dan beras putih. Bahkan saya di anjurkan untuk mencoba temulawak secara free. Rasanya memang nyeesss banget di tenggorokan. [caption id="" align="aligncenter" width="575" caption="Koleksi lengkap bak toko buku dengan katalognya (dokpri)"]
[/caption] Toko Akar Sari sudah cukup lama berdiri. Bahkan cabangnya pun sampai tersebar dari Jakarta hingga Surabaya. Segala jenis herbal yang tak pernah kita temui pun ada disini dengan ragam dan jenisnya yang berbeda-beda. Melihatnya kadang merasa aneh sendiri, kok bisa ada tanaman seperti ini dan itu. Begitulah dalam benak saya. Akar Sari cukup piawai memberikan layanan kepada konsumennya. Mereka memiliki katalog daftar jamu yang biasa di pesan. Kita tinggal meminta saja ingin dibuatkan apa. Semua bisa langsung di seduh ditempat atau di bawa pulang sebagai buah tangan. [caption id="" align="aligncenter" width="575" caption="Wujud timbangan antik sebagai ciri khas yang sangat autentik (dokpri)"]
[/caption] Selain herbal bentuk padat, disini pun tersedia yang bentuk cair seperti jejeran botol-botol yang di susun dnegan manis ini. Beras kencur hingga kunir asam sudah instan tinggal glek saja. [caption id="" align="aligncenter" width="575" caption="Silahkan pilih, ambil sendiri dan bayar sendiri (dokpri)"]
[/caption] Setelah puas bebelanja berbagai jenis macam panganan herbal dan jamu herbal, kami langsung meluncur ke penginapan Griya Teratai. Disinilah kami menginap selama satu malam. Setelah salat dan mandi ternyata sudah ada Kompasianer Solo yang berkunjung ke tempat penginapan. Sayang, momen tersebut harus di tunda beberapa saat karena kami sudah di tunggu oleh mba Agatha untuk segera meluncur makan malam bersama. [caption id="" align="aligncenter" width="575" caption="Kompasianer Solo, mbak Niken, tante Paku dkk (dokpri)"]
[/caption] Yang menjadi destinasi kuliner pertama adalah Rumah Makan Goela Kelapa. Disinilah kami menghabiskan makan malam bersama dengan Kompasianer dan team Admin Kompasiana. Bangunan dengan bergaya Belanda ini memang cukup eksotis. Bahkan diteras depan terpampang sebuah sepeda onthel dan dua pucuk senapan zaman dulu. Usut punya usut ternyata rumah makan ini diresmikan oleh Jokowi pada tahun 2009 lalu. Saya jadi mikir, jangan-jangan semua rumah makan di Solo di resmikan oleh Jokowi hehehe. [caption id="" align="aligncenter" width="575" caption="Sah! (dokpri)"]
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="575" caption="Destinasi Kuliner Pertama, Goela Kelapa (dokpri)"]
[/caption] Saya malah berpikir dengan gaya bangunan seperti bangunan Belanda ini biasanya hidanganya adalah ala Eropa. Ternyata dugaan saya luput. Disinilah sajian istimewa khas Indonesia disajikan dengan cita rasa asli yang sangat autentik rasa Indonesia bingiiittss. Semua sudah dipesan oleh mbak Agatha, jadi kompasianer tinggal memesan minumnya saja masing-masing. [caption id="" align="aligncenter" width="575" caption="Berkumpul bersama ternyata sangat indah (dokpri)"]
[/caption] Semua kepenatan mulai mencair disini. Canda tawa sejak dari Bandara masih tersisa meskipun badan mulai terasa lelah. Untuk menyegarkannya saya butuh minuman segar nan istimewa. Ketika ditanyakan kepada pelayan, ada salah satu minuman khas Goela Klapa, yakni Maruk Djenar. Namanya cukup istimewa dan sepertinya menggoda selera. Air liur saya mulai terkumpul ketika melihat gambarnya saja hahaha. Bukan hanya saya yang memesan minuman spesial ini, tapi beberapa Kompasianer lain juga tergoda untuk mecobanya. [caption id="" align="aligncenter" width="292" caption="Minuman istimewa (dokpri)"]
[/caption] Minuman ini ternyata perasan jeruk dicampur dengan gula merah Jawa. Setelah diseruput, waahhh segarrnya bukan main bikin mata merem melek. Eh padahal didepan saya ada yang cantik cantik hahahaha #modus. Setelah menunggu beberapa saat kemudian hidangan utama pun datang silih bergantian bak seorang pragawati di depan cat walk. Mulai dari sate udang gongso alias bumbu kecap, sate ayam mie kering, gulai ikan, hingga sayur capcay dengan sayran nan segar di mata. [caption id="" align="aligncenter" width="575" caption="sate udang (dokpri)"]
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="575" caption="Sate lilit kali yee (dokpri)"]
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="575" caption="Ikan mandi kuah (dokpri)"]
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="575" caption="Cap cay segar (dokpri) "]
[/caption]
[caption id="" align="aligncenter" width="575" caption="Hidangan penutup (dokpri)"]
Hidangan penutup (dokpri)
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="575" caption="Mata Lapar hahaha"]
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="575" caption="Pengawal Jokowi yang tertinggal (dokpri)"]
[/caption]
Sajian malam itu memang sangat indah di perut. Alhamdulillah, nikmat yang dijanjikan begitu terasa hingga tetes terakhir. Setelah menegakkan tulang punggung, akhirnya kami segera kembali ke penginapan untuk bertemu rekan-rekan Kompasianer Solo yang sudi datang ke penginapan untuk bersilaturrahmi bersama kami. Tak lupa kami membawa beberapa makanan kecil yang sejatinya disiapkan oleh admin hehehe untuk rekan-rekan. Sejatinya Kompasianer Solo ikut makan malam bersama kami, tapi sepertinya mereka sungkan.
Tak disangka ternyata obrolan mengalir begitu dalam, tentu saja bahasan terkini yakni tentang pemilihan presiden. Namun, ada beberapa iklan mulai dari rokok herbal sampai dengan air minum yang mereknya sama dengan salah satu band Melayu asal Indonesia yang terkenal itu loh hehehe.
Tepat pukul 24.00 saya pamit mundur dari perbincangan yang digawangi oleh pak Thamrin Sonata. Kharismanya membius semua yang ada disana tak terkecuali tante paku hehehehe. Tak sabar untuk membuka mata esok untuk melanjutkan sesi kedua Wisata Belanja dan Wisata Kuliner bersama Deltomed Laboratories.
Ungkapan terimakasih ini layak kami persembahkan kepada Team Deltomed Laboratoreis yang telah menjamu kami (10 Kompasianers) dengan predikat Akreditasi A Plus hehehehe. Juga kerja keras Admin Kompasiana yang sangat sigap menggotong kompasianer yang kelelahan setelah seharian berkeliling dari Pabrik hingga ke Penginapan. Jasamu memang tiada tara. Lop yu full dah buat bang Shulhan ama om Pendi wkwkwkwkwkwk.
Salam Hangat
@DzulfikarAlala
--- Masih Bersambung---
Tulisan Sebelumnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya