Pria bercaping itu terlihat terampil menyayat daging ikan. Ia pisahkan antara daging dengan durinya. Darah mengucur deras. Namun ia tetap telaten menguliti hingga tersisa tulang tubuh ikan seberat 6 kg.
Pemandangan itu saya saksikan sekelebat saat menuju Tempat Pelelangan Ikan Cikahuripan, Cisolok, Sukabumi. Kawasan ini masih termasuk kawasan wisata Pelabuhan Ratu.
"Jang kadieu, bade meser laur. Iyeu lauk kuwe" sambut pria bertopi pet.
Saya pun memutar kuda besi dengan lembut. Segera saya tepikan hingga bisa bertatap langsung dengan si empunya ikan.Â
Ikannya sudah terlihat kurang segar. Matanya tak bening, sisiknya pun sedikit layu.Â
"Lauk naon eta pak?" Tanya saya.
"Lauk kuwe jang. Sok atuh diical, mirah da" jawabnya.
"Ah, hanteu pak, abi ngan hoyong motret wungkul" tolak saya dengan halus.
"Oh bade di potretmah kiyeu atuh" ia pun menarik ekor ikan tersebut dengan tangan kirinya. Sambil sedikit berteriak.
"Mancing mania, Mantaps!"
Saya cuma tertawa melihat si bapak berpose. Sebuah sajian dan obrolan sederhana. Tak sempat bertanya lebih lama, tiga teman saya pun datang dan mengajak kembali ke penginapan.